[ 넷 : 4 ]

730 76 7
                                    

[ TO DIE : PLAY SAFE ]

.
.
.
.
.

너는 왜 마지막까지 걔네를 친구라 믿어
Kenapa kau mempercayai mereka sebagai teman sampai akhir?

.
.
.
.

Langkah Kim-chi terhenti di dekat pintu belakang yang ia tutup perlahan ketika pandangannya menangkap sosok Ji-woo, tertidur, dan yang menambah keterkejutannya adalah tempat di mana gadis itu terlelap, di barisan nomor dua dari belakang, di barisan dekat jendela luar, di tempat duduknya.

Ji-woo mengusap kedua lengan atas dengan telapak tangan, dengan gerakan berulang, kepalanya yang bersandar di batas jendela memunculkan raut berkerut, entah menahan rasa sakit atau kedinginan, keduanya bisa dibilang benar.

Hati Kim-chi tergerak, seperti sesuatu berdesir lembut di sana membisikinya. Ia mengeluarkan sesuatu dari tas punggungnya, jaket berwarna putih krim. Tanpa keengganan, Kim-chi membentang jaket itu dan berlutut untuk menyejajarkan tinggi mereka. Terasa lebih dekat karena deru nafas yang tenang dan teratur sudah menyapa pendengarannya. Kim-chi menyelimutinya dengan benar.

"Aish!" Sontak dia menarik dirinya menjauh ketika jemarinya tak sengaja menyenggol wajah Ji-woo yang memerah karena kenaikan suhu.

"Jaketnya bagus," Na-ra mengambil tempat di sebelah Ji-woo, di lorong kelas tiga ketika dia hendak masuk kelas.

"Bagaimana demam-nya?" Tanpa aba-aba, jemari Na-ra sudah menempel di dahinya, membandingkan suhu, "panas," tambahnya.

"Nanti membaik," Ini kalimat pertama yang dia lontarkan. Sewajarnya orang sakit, siapa yang mau jadi banyak bicara dan malah menambah rasa sakit di kepalanya?

Na-ra mengangguk paham, mereka kemudian menyebar ke bangku masing-masing setelah menginjakkan kaki di kelas. Ji-woo mungkin sudah memejamkan matanya kalau saja suara keras Deok-joong menanggil Na-ra tidak mengganggunya, dia menoleh mendapati Kim-chi tersenyum canggung sambil menyumpal mulut temannya.

Sebenarnya suhu cuaca kali ini normal namun karena suhu tubuhnya meningkat, di cuaca cerah begini dia malah kedinginan. Ji-woo hendak menyimpan kedua tangannya di jaket namun tidak jadi ketika tak sengaja tangannya menyentuh sesuatu di dalam.

Paracetamol dan sticky notes kecil yang menempel di dalamnya.

"Ppalli naa, Chae Ji-woo," Cepat sembuh.

Ji-woo menggumamkan kalimat terimakasih entah pada siapapun yang memberinya, dia berjanji akan segera membalasnya kalau sakitnya sudah membaik.

Ji-woo meminum obatnya ketika Bu Park memasuki kelas, membawa seseorang berseragam militer di belakangnya.

"Anak-anak pergi ke tempat duduk masing-masing!" Pandangan Ji-woo langsung terpaku padanya, "Kwon Il-ha! Tidurmu nyenyak?"

"Dengar, Ada seseorang yang harus kalian temui," Bu Park agak menyingkir. Mempersilakan tentara muda itu menyampaikan sesuatu, dia mengedarkan pandangan.

"Chungseong!" Hormat.

Hening.

"Chungseong!"

TODAY OR TO DIE | Duty After School x ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang