Kanin menatap teduh rumah di depannya. Dengan aksen Jawa yang kental dan halaman yang di penuhi berbagai jenis tanaman itu membuatnya tersenyum.
Rasanya, masih sama seperti terakhir Kanin melihatnya. Tempat lain untuk Kanin pulang.
Setelah semalam meminta izin dari Kalandra, subuh tadi Kanin sudah bersiap dan langsung berangkat ke Solo dengan kereta api. Dia sengaja tidak menghubungi siapapum di rumah ini karena ingin memberikan sedikit kejutan.
Kanin memutar kunci pagar dari luar. Setelah terbuka, dia bergerak sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara. Kedua kakinya kemudian melangkah melewati halaman kecil dan berhenti di depan pintu utama yang masih tertutup.
Tok-tok.
Cukup lama Kanin menunggu, hingga samar-samar mendengar suara Mama menyahut dari dalam.
Cklek.
Pintu terbuka dan muncul wanita paruh baya yang Kanin panggil dengan Mama.
"Loh, Bita?"
Bita. Panggilan itu yang membuatnya merasakan bahwa dia benar-benar pulang sekarang.
Sementara Mama nampak kaget saat melihat Kanin di depan pintu rumah. Tak ingin berlama-lama, Mama segera menarik Kanin kedalam pelukan hangatnya.
"Kenapa nggak ngabarin mau kesini?" Kata Mama di sela pelukannya.
"Supriseee."
"Mama kangen banget sama kamu Ta."
"Bita juga kangen sama Mama. Maaf ya Ma, Bita jadi makin jarang kesini."
Mama melepas pelukan, lalu memandangi wajah cantik Kanin dengan tatapan teduhnya.
"Kan sibuk. Mama ngerti kok."
Mama kemudian menarik Kanin untuk masuk kedalam rumah. Mereka langsung menuju dapur dan Kanin bisa melihat jika Mama sedang melakukan sesuatu. Ada beberapa wadah dan berbagai jenis bahan membuat kue. Juga wangi muffin cantik yang sepertinya baru keluar dari oven. Kanin meletakkan barang bawaannya di meja makan, kemudian lekas menggulung lengan kemejanya sampai siku dan berniat untuk membantu Mama.
"Ehh, mau ngapain?" Mama bertanya setelah melihat Kanin yang bersiap untuk membantunya.
"Bantuin?"
"Nggak usah. Sana, kamu istirahat aja di atas. Orang baru nyampe juga, emang nggak cape?"
Kanin menggeleng sambil tersenyum.
"Enggak Ma, Bita nggak cape kok."
Namun sepertinya Mama tetap tidak mengizinkan Kanin untuk membantu.
"Udah sana, Mama juga udah selesai kok ini. Tinggal di beresin aja."
Kanin segera menarik diri. Kalau Mama sudah bertitah, dia juga tidak berani membantah lagi. Kanin menengok kesana kemari, menyadari bahwa ada seseorang lagi yang belum dia temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shooting Star | Zhang Hao - Karina aespa
Fanfiction✨Kalandra ♥ Kanina✨ "Hal yang paling membahagiakan adalah saat aku melihat kamu di tempat yang paling bersinar."_Kanina But.. "Tapi jika tempat bersinar itu menjauhkanku dari kamu, aku tidak akan berpikir lama untuk melepaskan itu. "_Kalandra