09. Dean's Wedding Day

257 27 30
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ini Kalandra?



"Hnggg—"



Punggung lo hangat...



BipBipBip. BipBipBip.



Gue suka.














Gue... 














Suka...














Gue, suka.














Kedua mata Kanin langsung terbuka lebar seolah baru saja keluar dari mimpi buruk. Nggak, ini bener-bener mimpi buruk setelah dia mengingat apa yang terjadi semalam.

Kanin bilang punggung Kalandra hangat, dan dia suka.

"Agrhhh—" Kanin mengerang sambil mengacak-acak rambutnya karena merasa malu. Kenapa sih tadi malam dia sampai kebablasan mabuk begitu. "Mau di taruh di mana muka gue." 

Dengan perasaan frustasi berat, gadis itu meraba-raba sisi bantal, berharap segera menemukan ponselnya yang tadi sempat berbunyi saat alarm.

Jam delapan lebih duabelas. Dia harus segera bangkit dari kasur kalau tidak mau terlambat ke Bandara. Namun, tiba-tiba saja Kanin jadi malas karena artinya sebentar lagi dia akan bertemu Kalandra.

"Issh, issh, bener-bener malu-maluin hidup sendiri." Gadis itu menggerutu sambil menendang-nendangkan kakinya ke atas. Kesal dengan diri sendiri.

Tapi, mau tidak mau dia memang harus segera bangun untuk mandi kemudian bersiap. Akhirnya dengan sedikit ogah-ogahan Kanin bangkit dan melangkah ke dalam kamar mandi.

Setelah membersihkan diri dan berpakaian rapi, Kanin tampak masih berdiri di depan kaca. Lagi-lagi Kanin mendesah pelan. "Oke, huft. Pura-pura nggak ingat aja, oke. Oke!"

Dia mengambil ponsel di atas nakas kemudian berjalan ke arah pintu, baru saja tangannya ingin membukanya namun Kanin malah menyenderkan kepalanya ke dinding lalu kembali menggerutu sendiri.

"Mama, Bita Malu." Kanin terus begitu sampai beberapa menit, kemudian mengambil nafas dalam-dalam dan mengepalkan tangannya untuk menyemangati diri sendiri. "Semangat Kanin!"

Selanjutnya, dia mulai membuka pintu kamar untuk menemui Kalandra. Namun saat pintu terbuka, seseorang sudah terlebih dahulu mengejutkannya.

"Pagi." Sapa Kalandra dengan senyum cerahnya.

"Ya tuhan!"

Kanin terlonjak kaget karena saat dia membuka pintu, Kalandra sudah mejeng ganteng di depannya. Untung saja mulut Kanin tidak urakan, sehingga tidak kebablasan untuk mengumpati Kalandra.

My Shooting Star | Zhang Hao - Karina aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang