12. Mendung dan Bintang

206 27 5
                                    










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Udah baikan bang?"

Kalandra hanya menyengir saat mendapat pertanyaan begitu dari Jeva. Ya gimana nggak baikan kalo udah di jengukin sekalian dapet pacar. Iya kan?

Sekarang ini sudah sore dan mereka sedang duduk di ruang tamu.

Kanin?

Ada tuh di dapur, sepertinya sedang membuat sesuatu.

Tadi siang setelah insiden itu (iya, insiden yang sangat menodai mata Jeva itu) Jeva tidak keluar kamar sampai satu jam kemudian. Awalnya cowok itu berencana mengurung diri sampai mendapat kode dari Kalandra, tapi ia sudah tidak kuat karena terlalu haus dan kebetulan memang tidak ada air minum di dalam kamarnya.

Utungnya saat ia keluar, dapur sudah dalam keadaan sepi. Mungkin Kanin berada atas, di kamar Kalandra. Dengan melihat tadi, Jeva seribu persen yakin kalau kedua orang itu sudah 👉👈. Jadi ingatkan Jeva untuk tetap waspada agar kejadian seperti tadi tidak terulang kembali. Ya tahu kan kalau orang sedang kasmaran itu biasanya tidak tahu tempat.

Tapi di samping itu, Jeva sangat bersyukur jika memang Kanin sudah mau menerima Kalandra. Ia merasa lega jika ada orang lain yang bisa menjaga kakaknya. Kalandra juga sangat baik dan Jeva sama sekali tidak keberatan kalau Kalandra betulan jadi kakak iparnya. Hehe.

Baru saja Jeva akan bertanya lagi, tapi suara Kanin sudah lebih dulu menyelanya.

"Buahnya mau pake yougurt?" Karena mereka belum lama makan makanan berat, jadi Kanin hanya ingin menyiapkan buah potong saja.

"Iya/enggak." Kalandra dan Jeva menjawab bersamaan. 

Tapi rupanya tidak ada balasan lagi dari arah dapur, dan tak lama kemudian gadis itu datang dan meletakkan dua piring berisi buah-buahan yang sudah di potong-potong. Satu piring dengan yougurt dan satunya tidak. Kemudian alih-alih duduk di samping Kalandra, Kanin malah duduk di sofa seberangnya. 

"Nggak ada apa-apa di kulkas." Katanya. Dia sampai geleng-geleng kepala saat membuka kulkas milik Kalandra. Ya ada sih isinya, tapi kebanyakan hanya minuman bersoda dan juga bir. Ini saja buahnya juga sudah layu. Entah dari kapan belinya.

"Terus kalian kemarin-kemarin makan apa?"

Kalandra dan Jeva saling menatap, mengirimkan sinyal halus kalau mereka harus punya jawaban yang tepat supaya tidak di marahi. Jeva memainkan matanya, kode supaya Kalandra yang menjawab.

Sambil mengambil buah yang di beri yougurt, Kalandra menjawab. "Beli." Katanya jujur.

Ya memang apa yang di harapkan dari dua lelaki yang tinggal di rumah dan sama-sama buta tentang urusan dapur? 

Terkadang, Kanin memang membelajakan kebutuhan dapur. Tapi yang sekiranya mudah di masak saja. Karena sesungguhnya Kalandra tidak jago kalau untuk urusan dapur seperti memasak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Shooting Star | Zhang Hao - Karina aespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang