part 02.

253 15 7
                                    

Tanpa Ken duga saat dia keluar kelas sudah ada yang menunggu nya di depan kelas fakultasnya.......

Siapa lagi kalo bukan narasawara mahendra.

A.k.a mas pacar a.k.a masdep nya sendiri.

.
.
.
.
.

"Loh kamu beneran jemput ku kira enggak padahal kamu istirahat aja di rumah biar nanti aku yang Dateng ke rumah buk-" belum selsai dengan ucapannya, Mac langsung memeluk dan mengecup pipi kanan dan kirinya Ken.

"Bawel banget sih kamu, emang sih tadi capek tapi kan sekarang aku lagi isi ulang energi peluk kamu." Ucapnya setelah itu kembali mengecup pipi Ken lagi.

"Yang mau juga kaya kak Mac." Ucap rayyan.

"Apa mau tonjok sini." Ucap Lulu sambil mengepalkan tangan nya.

"Aaaa ayang mau peluk...."

"Rayyan diem atau gue tonjok Lo beneran." Ucap Lulu menarik kerah baju rayyan.

"Udah ribut Mulu kalian gue kawinin juga Lo berdua." Ucap Mac dan melepas pelukan dari ken.

"Nah akhirnya sadar juga kalo ada orang selain kalian berdua, oh iya gimana kabarnya seru gak di sana?, minta nomer Cogan dong kak." Ucap Lulu.

"Nah kan....." Ucap Ken mengarungi lehernya yang tidak gatal.

"Banyak Lo mau yang kaya gimana?, gue ada." Ucap Mac dan segera mengambil handphone nya...

"Eh gak jadi deh liat tuh muka pacar Lo udah kaya ." Ucap Mac kembali memasukan ponselnya dan menunjuk rayyan.

"Kamu bener-bener ya yang." Entah keberanian dari mana rayyaan menggendong Lulu seperti karung beras dan pamit pergi lebih dulu.

"Kak, Ken gue duluan ya."

"Sana-sana tapi jangan butingin temen gue dulu ya inget dia masih kecil." Ucap Ken sedikit berteriak karena rayyan sudah membawa pergi membawa Lulu.

"Yuk mau makan dulu atau jalan² dulu?." Ucap Mac dan menggandeng tangan Ken.

"Terserah yang bawa mobil aja lah hehe..." Jawab Ken dan bersandar di tangan Mac.

"Yaudah berarti kita ke hotel aja ya?."

"Heh ngapain kamu ajak aku ke hotel?....." Ucap Ken melotot.

"Makan lah." Jawab Mac dan menatap Ken dengan tatapan nakalnya.

"Yuk ah udah laper banget nih aku." Ucap Mac dan menarik Ken dan sedikit mempercepat jalannya...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ken benar-benar tercengang Mac benar-benar membawanya ke hotel dan ya tentunya hotel termahal di kota ini.

"Yang..." Ucap Ken dan melirik Mac.

"Hem" jawab Mac dan menarik Ken masuk.

"Kamu seriusan??...."

"Serius lah."

"Udah, yuk masuk." Ucap Mac dan menarik Ken untuk masuk kedalam lift.

"Kak...." Panggil Ken pada Mac.

"Kanapa lagi sih cintaku hemm?" Ucap Mac mencubit pipi Ken gemas...



Ken memejamkan matanya dan....

"Aku belum siap di unboxing kak...." Ucap Ken sedikit merengek dan membuka matanya perlahan.

"Hah?, Jadi dari tadi kamu diem aja itu gara-gara......" belum sempat mengatakan hal itu Ken segera membekap mulut Mac.

"Iya kan kamu bawa aku ke sini buat itu kan?." Ucap Ken dengan wajah mengemaskannya.


Mac melepaskan tangan Ken dari mulut nya dan mendekat ke arah Ken yang membuatnya mundur ke belakang....

"Kalo emang iya gimana, sekarang kamu gak akan bisa kabur loh." Ucap Mac menyudutkan Ken...

"Aku bilangin mamah ya.." ancam Ken balik.

Tak lama pintu lift terbuka dan bukan lorong kamar yang Ken lihat tapi lestoran dan beberapa pengunjung lestoran....

"Ngerti sekarang?." Tanya Mac mengandeng tangan Ken.

"Kursi kita di pojok sana yuk...." Ucap Mac mendahului Ken.

Dan yang di rasakan Ken sekarang hanya satu yaitu malu sangat amat malu....

"Aku ajak kamu ke hotel buat ke lestoran nya bukan mau macem² min kamu." ucap Mac dan membuat Ken tambah malu dan meminum minuman yang ada di mejanya....

"Yaudah kamu pesen deh." Ucap Mac dan memberikan buku menu pada Ken.






Akhir nya makanan mereka pesan datang.

"Selamat menikmati...." Ucap si pelayan.

"Terimakasih mbak..." Ucap Mac tersenyum ramah.
.
.
.
.
.

"Tirimikisih....." Ucap Ken dan menyuapkan steak ke mulutnya.

"Apasih kamu gitu aja marah." Ucap Mac mengusak rambut Ken.

"Suka ya kamu sama mbak pelayannya." Tunjuk Ken mengunakan garpu dengan mulut yang masih mengunyah.

"Astaga yang... Untung aja mata ku gak ke colok."

"Biarin suruh siapa genit." Ucap Ken dan kembali menyuapkan dagingnya lahap.

"Ya kali yang dia ramah aku pelototin."

"Nyenye diem aja lah kamu, aku mau lanjut makan." Ucap Ken masih dengan raut wajah yang kesal.

Mac pun hanya bisa diam dan melanjutkan makannya dengan tenang dan sesekali menatap Ken yang sedang makan.

"Belepotan kamu yang." Ucap Mac dan mengusap sudut bibir ken.

"Apa sih..... Jangan Pengang²."

"Hemm masih aja kamu tuh ya...."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan Ken ngambek hingga saat dia berada di rumahnya bahkan membalas chat Mac pun tidak....

Bayangkan saja tidak bertemu 7 bulan bukan nya kangen-kangenan malah genit sama ya lain itu lah yang di pikirkan Ken dan membuatnya uring-uringan bahkan saat dia sendiri.......













Ending chapter 02.........

Do You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang