"kenapa lagi tuh muka Lo?." Tanya Mac kepada Lulu.
"Ya bisalah, mana mungkin juga dia ngajak ribut preman jalanan." Ucap Ken yang sudah lelah menasehati Lulu.
"Om gue lebih dari preman jadi buat apa gue cari preman buat ribut sama gue." Ucap Lulu yang kesel pada ucapan Ken.
"Lulu gue gak bakal nasehatin Lo kali ini karena gue sama capek nya Sama Ken, ini terakhir kali nya gue minta sama Lo keluar dari rumah itu Lo bisa mati kalo lama-lama tinggal sama iblis kaya mereka."
"Terus gue harus ninggalin rumah peninggalan nyokap bokap gue gitu, kak perusahan udah mereka kuasai masa kali ini gue harus kehilangan satu² kenangan gue sama orang tua gue gitu aja." Ucap Lulu dengan nada yang tidak santai.
"Ya maksud gue gak kaya gitu lu.."
"Dah lah gue mau ke kantin dulu sekali nyari rayyan." Setelah mengatakan itu Lulu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Tuh anak pms kali ya emosi Mulu bawaannya." Ucap Ken sedikit kesal pada Lulu.
"Yaudah lah lagi sensi aja kali..." Ucap Mac dan memberikan kotak bekal pada ken.
"Nah tadi mami masak dan kebanyakan siap tau kamu belum makan nih."
"Ih thanks ayang tau aja kalo aku belum sarapan."
"Tau lah kan, ikatan batin kita kuat banget." Ucap Mac dan tak lupa kecupan pada pipi Ken.
"Yang nanti kalo ada yang liat gimana ih.."
"Ya kalo ketauan kita bilang aja semua nya aku siap kok." Ucap Mac mengabaikan tatapan Ken.
Disisi lain......
"Lo yang gak ngerti sama keadaan gue!!"
"Gue gak ngerti di mana nya sih hah?!, Coba pake otak Lo mau sampai kapan Lo di pukulin sama orang stress kaya paman Lo itu, atau Lo emang ada niatan nyusul nyokap bokap Lo hah!? Kalo emang tujuan Lo itu mati aja Lo sana!!." Seperti tidak memiliki rem di mulutnya rayyan terus merepet dan tanpa sengaja mengatakan kata-kata yang menyakitkan.
"KITA PUTUS!!." Bentak Lulu dan menampar rayyan sekali.
Setelah itu Lulu pergi berlari meninggal kan rayyan dan meninggalkan kampus tanpa membawa tas nya kembali ke sekolah.
"Kamu kok sendirian aja sih yang mana rayyan sama Lulu." Tanya Mac pada Ken.
"Itu yang aku bingung tadi pas kelas di mulai pun mereka sama sekali gak balik dan nih tas Lulu aku yang bawa aku coba telpon, Handphone nya ada di tas dia." Ucap Ken sama bingung nya.
"Apa dia marah ya sama aku?."
"Mana mungkin paling tuh anak ngebolos sama si rayyan.."
"Iya juga ya mereka kan kalo soal bolos membolos sehati banget tuh." Ucap Ken
"Kita mau ke mana dulu, langsung pulang apa mau jalan jalan dulu." Tanya Mac.
"Ya terserah yang bawa kendaraan aja sih." Ucap Ken.
"Kita makan dulu aja yuk di cafe bisa sekalian ngabarin dua curut biar mereka nyusul." Ucap Mac dan berjalan merangkul Ken layaknya teman.
"Yang rayyan juga gak bisa di hubungi tau." Ucap Ken.
"Yaudah lah mereka lagi diner berdua kali kita juga yuk jangan mau kalah sama mereka." Ucap Mac.
Sesampainya di depan mobil Mac langsung membukan pintu untuk Ken.
"Silahkan masuk tuan...." Ucap Mac dan sedikit membungkukkan badannya.
"Kaya supir papa aja kamu..." Ucap Ken
"Enak aja mana ada supir seganteng aku." Ucap Mac kepedean.
"Ya kan nyupirin aku." ucap ken.
"Iya juga sih...." Ucap Mac dan menutup pintu mobil Ken dan berjalan ke pintu pengemudi.
"Seperti biasa?." Tanya pelayan cafe di sana.
"Iya kak kaya biasa aja deh dan satu lagi cabe nya tambah dikit lagi ya." Ucap Ken.
"Siap." Jawab mbak runi
"Nih si ganteng satu ini mau kaya bisa apa yang lain."
"Aduh jadi salting di katain ganteng sama kak runi, iya deh kak aku juga pesen kaya biasa nya aja." Ucap Mac.
"Kak ini punya saya loh kak." ucap Ken merangkul Mac.
"Oalah lupa saya pawangnya di sisi, lah baru sadar ekornya kok gak ikut." Ucap mbak runi.
"Ekornya udah diner di tempat lain kak." ucap Mac menjawab.
"Aduh diner duluan ternyata yaudah kalo gitu di tunggu sebentar ya pesanan nya di proses dulu saya duluan ya." Ucap mbak runi dan pergi meninggal kan mereka berdua.
"Yang kok perasaan aku gak enak ya tiba-tiba." Ucap Ken pada Mac.
"Kelewat laper kali makanya perasaan kamu gak enak." Ucap Mac.
"Ih malah bercanda lagi kamu." Balas Ken melempar tissue pada Mac.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tepat pukul 22.30 Lulu kembali ke rumah dengan perasaan kalutnya.
"Dasar anak tidak tahu diri baru pulang kamu jam segini kemana dulu hah?!."
"Terserah gue lah mau balik kapan kek bukan urusan lo!!." Bentak balik Lulu.
"Jual diri kali mas dia..." Ucap wanita yang sedikit lebih muda dari suaminya itu kepada suaminya itu.
"Diem Lo!!, gue bukan Lo ya lonte!!." Bentak Lulu pada wanita itu.
"Berani kamu bentak tante kamu kaya gitu sini kamu!!.." ucap lelaki tua itu dan menarik tangan Lulu kencang.
"Lepas bangsat gak ada Lo mukulin gue ya babi inget Lo tuh numpang di sini semua harta dan rumah ini punya bokap nyokap gue Lo itu cuman ngambil hak orang lain dasar miskin." Bentak Lulu dan manarik tangan nya sekaligus.
*Plakk
Dan tak sesuai dugaannya amarah om nya semakin memuncak bahkan kali ini 2x lipat dari biasanya.
"Kita bunuh dia mas, udah keterlaluan dia." Ucap wanita simpanan om nya yang sudah menjadi istrinya semenjak kematian bibi kandungnya.
Dengan tidak manusiawinya pamannya menarik tangan Lulu kencang dan membawa nya ke dalam kamar mandi...
Dan yang pasti malam ini Lulu kembali bertaruh Antara melawan kembali atau pasrah dengan kematiannya yang sudah di depan mata.
Ending Chapter 07.............
Hallo eh masih ada yang nunggu cerita iji gak sih?
Yaudah lah ya.......
Aku up 1 chap dulu ya
Sampai jumpa di Chapter selanjutnya😆👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me?
Acak"Jadi lo berdua nyembunyiin ini dari gue selama ini... keterlaluan gue kecawa sama lo berdua..." Alam seperti mendukung suasana hati ken. Hujan turun ikut merasakan perasaan ken dan mereka semua, ken memilih pergi meninggalkan mac dan 2 sahabat nya...