Seminggu telah berlalu dan hari ini Lulu di izinkan pulang dengan keras kepalanya Lulu ingin pulang sendiri tanpa di antar oleh siapapun.
"Gue bilang gue bisa pulang sendiri, gue gak cacat sampai Lo semua harus jemput gue." Ucap Lulu kesal.
"Eh mulutnya ya." ucap Mac dan menjewer telinga Lulu.
"Aduh sakit kak!."
"Jangan di lepas kak jewer aja biar tau rasa." Ucap Ken yang ada di samping Lulu.
"Woy sakit woy pala gue nih." Ucap Ken memukul-mukul lengan Lulu karena Lulu menjambak rambutnya Ken.
"Ini kenapa jadi gini sih, udah udah balik yuk kamu juga bukanya mau cepet pulang ya, ayo buruan." Ucap rayyan dan memegang lengan Lulu dan menarik nya dari kepala Ken.
"Apaan sih ikut campur aja, balik sana Lo kak Mac sama Ken aja cukup buat anter gue balik." ucap Lulu ketus.
"Siap yang bakal anter Lo balik?" Tanya Mac pada Lulu dengan muka super menyebalkan nya itu.
"Ya emang kalian berdua ke sini mau ngapain selain jemput gue."
"Idih pede gila lo, gue sama kak Mac cuma mau nganterin rayyan buat jemput Lo setelah itu udah." Ucap Ken dan berpindah di sisi Mac.
"Kita hari ini ada kencan jadi Lo balik sama rayyan aja ya, Bye jelek......." Ucap Ken dan menarik tangan Mac menjauhi dari mereka berdua.
"Lo kan yang minta mereka!?" Tunjuk Lulu kesal pada rayyan tapi rayyan tidak menjawab dan lebih memilih mengandeng tangan Lulu yang satu lagi...
"Yuk pulang jangan marah-marah, mau Lo cepet di halalin sama gue." Ucap rayyan semakin memperkuat erat genggaman nya.
"Emang gue haram apa sampe perlu di halalin."
Rayyan tidak menjawab dia lebih memilih diam dan mendengarkan ocehan Lulu.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka sampai di tepat tujuan.
Pantai......
Itu bukan ide Ken melainkan ide Mac.
Dia bilang ingin melihat sunset bersama kekasih nya itu.
.
.
."Yak..... Aku gak bawa baju loh kok malah di cipratin air sih!?." Marah Ken yang sedang duduk dan melamun entah apa yang di pikir kan nya.
"Ya lagian kamu ngelamun,kalo kesambet setan pantai gimana?."
"Biarin wle." Setelah mengatakan itu Ken berdiri dan mengejar Mac.
Dan terjadilah kejar-kejaran ala india bahkan mereka melupakan tujuan awal mereka pergi ke pantai.
Dasar dua bucin....
Mungkin itu yang akan di katakan Lulu jika ikut di sana.
.
.
.
.
.
.
.
."Kenapa sih Lo gak mau terima gue lagi jadi pacar Lo?."
"Ray Lo udah nanya pertanyaan itu berapa kali sih."
"Ya karena gue mau tau lah."
"Udah kita temen aja, gue rasa Lo gak cocok buat gue begitu pun sebaliknya gue mohon Lo ngerti ya."
"Sebenci itu Lo sama gue?."
"Heum gue masih ga terima tentang masalah itu Lo ngerti kan maksud gue."
"Maaf..... Udah buat luka di hati Lo." Ucap rayyan dan memeluk Lulu erat.
Tanpa mereka berdua sadari ada yang memperhatikan mereka berdua dengan raut marah.
"Sialan....."
Dan sekarang Mac dan Ken berakhir di hotel karena mendadak mobil nya Mac mogok dan harus menginap di bengkel selama semalam.
"Yang..... Buruan mandi bau tau." Ucap Ken yang baru keluar dari kamar mandi.
"Hemm..." Gumam Mac tapi dengan mata tertutup.
"Sayang....." Ucap Ken lembut tapi mengintimidasi.
Setelah Ken dan Mac selesai mandi mereka memutuskan untuk duduk di balkon kamar mereka.
"Udah ih kok kamu liatin aku nya gitu banget....."
"Kenapa sih, emang salah ya kalo aku mau liatin kamu."
"Ya engga sih, tapi aku nya malu loh." Ucap Ken memalingkan wajahnya.
Mac dengan perlahan memegang pipi Ken dan menuruh nya berbalik ke arah nya.
"Ken kalo suatu saat aku pergi ninggalin kamu jangan sedih ya, cari pengganti aku ya dan jangan sakitin diri kamu sendiri kamu harus bahagia walau tanpa aku." Ucap Mac dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kak kamu kok ngomongnya gitu sih."
"Ya kita kan gak tau, kalo aku yang lebih dulu di panggil gimana coba."
"Kak ih jangan ngomong gitu ih, kalo pun kamu pergi lebih dulu aku juga ikut." ucap Ken dan langsung memeluk erat Mac.
"Semoga aja tuhan kasih aku kesempatan buat nemuin seseorang yang lebih baik dari aku untuk kamu."
Ending Chapter 10.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me?
Random"Jadi lo berdua nyembunyiin ini dari gue selama ini... keterlaluan gue kecawa sama lo berdua..." Alam seperti mendukung suasana hati ken. Hujan turun ikut merasakan perasaan ken dan mereka semua, ken memilih pergi meninggalkan mac dan 2 sahabat nya...