A MAN CALLED DEVAN

10.4K 50 0
                                    

Mata pria itu langsung menatap tajam ke arah gue dengan senyum yang cukup hangat buat dilihat. Ia memakai vest hitam dan kemeja putih yang menurut gue cocok dengan dia. Sepatu pantopel kulit warna cokelat dan dipadukan dengan celana hitam. Ia memiliki badan yang besar Dan tinggi untuk sekelas dosen. Proporsi dada yang lebar Dan terlihat menonjol Dari pinggir vest yang dia pakai.

Wow, apa mulai hari ini gue bakal ditunjukkan pemandangan seperti ini setiap masuk kampus? Bisa berdiri terus nih barang kalo liat dia. Pikirku langsung membayangkan Hal yang aneh-aneh.

Salah satu dosen Kaprodi lain bernama Bu Melissa mengenalkan pria yang sedari tadi melihat gue.

" Anak-anak, perkenalkan. Nama beliau Pak Davendra. Mulai hari ini, dia akan menjadi pengganti sementara Pak Sugeng jika Ia berhalangan untuk hadir. "

" Selamat pagi semua, Saya Davendra tapi panggil saja Daven. Saya baru mengenal lingkungan disini jadi mohon bantuannya ya."

Seketika gue langsung mendengar para cewe-cewe berkumpul dan membicarakan dosen baru itu.

" Ihhh ganteng banget!!!"

" Berapa ya umurnya??"

" Udah punya istri belom ya???"

" Pak, ajarin saya yang lain dong!!"

Dan perkataan-perkataan lain yang langsung bikin gue jijik.

" Murah banget sih lo jadi cewek!!" ucap gue dalam hati

Pak Davendra menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan para mahasiswa ( kebanyakan cewek sih yang nanya ) dengan cukup antusias meskipun Dari pandangan gue, dia cukup risih dengan pertanyaan yang ditanyakan kepadanya.

Gue cukup diam aja karena semua pertanyaan yang mau gue tanyakan sudah ditanyakan oleh mahasiswa lain. Kecuali satu.

" Kamu nggak mau nanya dek?

Gue terkejut karena Pas Devan sudah berada didepan gue

" Nama kamu siapa??" Tanyanya

Duh, kenapa gue malah gugup didepan dia.

" De,.. Dewa Pak."

" Oke Dewa kamu ada pertanyaan buat saya??"

" Eummm... Ummm... Ah... Ammm..."

Gue memang punya satu pertanyaan buat dia cuma gak mungkin gue tanyain disini.

" Kok bingung?? "

" Eng.. enggak pak gak ada yang mau saya tanyakan."

" Cuma yang saya lihat dari wajah kamu, kayak ada sesuatu yang kamu mau tanyakan ke saya."

Hah? Memangnya seobvious itu wajah gue??

Pak Devan cuma tersenyum melihat gue yang salah tingkah.

" Oke, kalo ada pertanyaan, bisa ditanya nanti ya." Ucapnya

Tunggu, entah ini hanya perasaan gue atau ada yang lain Dari pandangan dia terhadap gue. Gue gak mau keliatan geer didepan orang yang baru banget gue kenal.

Perasaan apa nih?? Kok jantung gue berdebar kencang banget.

Ah sudahlah gue gak mau terlalu mikirin itu sekarang. Oke sekarang waktunya buat belajar dulu












Di last part, gue bilang bakal tegang dikit cuma kayaknya sedikit buru-buru. Tegangnya after part ini yaa

Sex, Love & AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang