A DAY WITH TAUFIK

5.6K 40 2
                                    

Gue sekejap langsung terdiam

Coba apaan nih??

Otak gue langsung travelling kemana - mana

" Kamu mau nggak?" Mas Taufik kembali menanyakan hal yang sama.

" Euhh... Eummm.. gimana ya mas... Apa dulu nih?" Jawab gue dengan sedikit gugup

Beberapa saat, suasana terasa sedikit canggung dan kita berdua terdiam.

Setelah beberapa lama terdiam, Mas Taufik kembali berbicara

" Kamu gak berani mulai duluan?
Yaudah saya aja ya yang mulai."

Gue yang tiba - tiba terasa gak bisa bergerak cuma terdiam melihat Mas Taufik yang mulai mendekat.

Semakin dekat...

Bertambah dekat...

Sampai akhirnya...

Mas Taufik sudah berada didepan wajah gue. Gue sedikit merasa gak nyaman. Mas Taufik berhenti seperti sedikit mengamati wajah gue yang terlihat ketakutan. Gue yang berusaha untuk biasa aja gak bisa Dan menutup mata gue.

Dan....

Hahahahahaha

Hah??

Apaan nih?? Emang ada yang lucu??
Gue lagi ketakutan njirr

" Hadeh dek dek... Kamu mah baru saya deketin masak udah ketakutan begitu muka nya."

Gue yang sedari tadi menutup mata, langsung membuka mata dan menatap mata Mas Taufik dengan Tatapan kesal.

" Ya saya kan belum siap, Mas."

" Hahahaha berarti kamu belum siap buat kayak gitu."

Gue hanya terdiam melihat Mas Taufik yang tertawa lepas karena gue yang malu.

" Udah dong, Mas. Saya malu diketawain terus. "

" Ya lucu aja dek. Kamu belum siap tapi fantasinya bener - bener udah diatas langit. Kalo jadi penulis kayaknya karya kamu bakal best seller. Apalagi kalo topik yang kayak gitu." Kata Mas Taufik sambil kembali tertawa

" Ah Mas Taufik bisa aja."

Kami pun kembali berbincang hingga gak terasa sudah pukul 6.30 malam.

" Udah malem nih, dek. Memang kamu nggak mau balik?"

" Iya sih mas... Cuma kalo pulang pun saya mau ngapain juga. Ditempat saya nggak ada siapa - siapa." Jawab gue dengan sedikit lemas

" Lho, kenapa toh? Memang adek gak tinggal sama keluarga?"

" Ya begitulah Mas. Ada ceritanya hehehe...."

" Hmm ya sudah nanti aja ceritanya kalo misalnya kamu udah siap. Saya gak akan maksa kamu buat cerita kok."

" Iya Mas, saya pasti cerita kok..."

" Yaudah yuk kita makan dulu aja. Saya laper soalnya... Saya traktir makan nasi goreng di ujung jalan kampus. Disitu Nasi Gorengnya joss gandoss banget dek. Mau nggak??" Kata Mas Taufik mencoba menyemangati gue

" Yaudah ayo Mas, saya juga udah laper. Seharian ini cuma makan mie goreng."

" Let's goooo!!"

Kami pun berjalan menuju ke tukang nasi goreng yang dibicarakan Mas Taufik. Sepanjang Jalan Mas Taufik terus mengajak gue ngobrol dan membuat gue sedikit melupakan masalah gue dirumah. Terkadang, Ia menyelipkan sedikit candaan dan membuat gue tertawa.

Suasana malam yang dingin perlahan - lahan menghilang oleh hangatnya obrolan kami. Selama gue mengobrol dengannya, hampir tidak pernah kehabisan topik pembicaraan.

Obrolan yang gak pernah gue dapat selama 5 tahun terakhir ini.

Tak terasa, kami pun sampai di tukang nasi goreng dan Mas Taufik memesan 2 nasi goreng sekaligus. Setelah memesan cukup lama, Mas Taufik langsung menghampiri gue.

" Saya pesen dulu ya mas." Kata gue

" Gausah, sudah saya pesenin."

" Lah Mas, saya pesen sendiri aja. Saya soalnya pengen yang..."

" Gak pake sayur, gak pake acar, kecapnya sedikit aja, banyakin saosnya, telor ceplok garing pake Lada garamnya dikit aja, Gorengnya sampe smokey. Bener nggak pesenannya?"

Gue langsung menganga mendengar Mas Taufik menjabarkan satu - satu pesenan gue.

" Kk..kk..kok Mas tau??"

" Ya kita kan sering makan bareng dek. Jelas saya tau dong." Ujarnya

" Cuma masak saya sampe diperhatiin segitunya..." Jawabku sedikit malu

" Hahaha gausah dipikirin yang penting bener kan pesenannya. yaudah duduk aja tunggu pesenannya selesai."

Setelah sekitar 10 menit, pesanan kami pun datang. Bau nasi goreng yang menyengat membuat gue sedikit nafsu makan ( karena faktor gue belum makan nasi juga sih ). Mas Taufik terlihat cukup lapar karena nasi goreng yang Ia pesan sudah tinggal sedikit.

" Pesen lagi aja Mas. Nanti saya yang bayar." Tawar gue

" Gausah dek, lagian saya kan udah bilang mau traktir juga." Tolak Mas Taufik

" Hmm yaudah."

Gue pun kembali memesan nasi goreng untuk dibungkus.

" Mas pesen lagi satu ya. Kayak tadi aja ya."

" Ohh yang tadi dipesen ya? Yang kecapnya dikit aja."

" Eh gausah mas. Yang biasa aja." Sanggah gue

" Tapi yang tadi dua - duanya kayak gitu."

Hah? Mas Taufik mesen kayak gue tadi.

" Yaudah mas, kayak tadi aja. Sekalian aja berapa yang tadi sama ini."

" 36 ribu dek. "

Gue pun memberikan uang lalu kembali ke meja tempat kami duduk tadi.

" Mesen lagi dek?" Tanya Mas Taufik

" Iya mas."

Kami kembali mengobrol sampai pesanan gue selesai. Gue mengambil pesanan gue Dan mengajak Mas Taufik kembali ke kampus.

" Ayo Mas udah selesai nih."

Mas Taufik langsung menghampiri gue.

Kamu pun berjalan kembali ke kampus sambil kembali mengobrol.
Pembicaraan kami membuat gue malas untuk pulang.

Setelah sampai di kampus, gue kembali duduk di pos Satpam. Mas Taufik pun bertanya.

" Adek gak pulang?"

" Nggak tau mas.. saya males pulang kerumah...."

" Kenapa emangnya??"

" Gapapa mas, males aja. Gatau mau ngapain juga dirumah."

" Yaudah kalo gitu nginep aja disini."

" Boleh nih mas? Oke deh saya nginep malem ini."

" Eh.. ttt.....ttapp....ttappi saya bercanda aja." Kata Mas Taufik membenarkan

" Bodo amat saya pokoknya nginep. Lagian besok juga saya libur."

" Hmm yaudah deh gapapa... Tapi seadanya ya dek.. hehehe...."

" Iyaaa gapapa mas..."

Kami terus berbincang hingga jam menunjukkan pukul 11.30 malam.
Tanpa alasan, Hal Yang Mas Taufik tanyakan tadi pun kembali ke pikiran gue.

" Mas beneran mau tau tentang keluarga saya?"

" Ya.. kalo kamu gak keberatan buat cerita, saya pengen dengerin."

" Yaudah pak... Jadi gini......"
























Halo gaes... Maaf banget ya karena update yang lama banget Karena lagi males buat nulis. Sebenernya udah buat story ini Dari hari jumat tapi kelupaan buat diterusin.

Maaf juga ya buat yang udh travelling kemana - mana pikirannya ternyata diprank hahahaha

Nanti pasti bakal ada lagi kok ceritanya yang NSFW.. ditunggu aja yaaa... See ya in next part






Sex, Love & AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang