Warning : NSFW, BDSM ⚠️
Gue sedikit gugup untuk menceritakan Hal ini, tapi gue rasa ini saatnya. Mas Taufik pun sedikit bingung dengan tingkah gue.
" Tentang fantasi saya, mas."
" Fantasi? Maksudnya gimana dek?"
" Fantasi seks saya mas."
" Ehmm... Fantasi kamu ada saya?"
" I....iya mas."
Mas Taufik terlihat sedikit gak nyaman dengan jawaban gue
" Umm.... Yaudah cerita aja gapapa." Jawabnya sedikit tidak Yakin.
" Mas gapapa kalo aku cerita ini?"
" Yaudah cerita aja, saya mau coba denger. Kalo saya rasa udah cukup dengarnya, saya bakal suruh berhenti."
Gue pun mulai menceritakan tentang fantasi gue.
Gue diikat dalam keadaan tangan yang digantung keatas didalam gudang kampus. Lampu gudang kampus yang remang - remang membuat gue sedikit panik. Tangan gue diikat dengan Tali yang terhubung dengan sebuah katrol. Gue berusaha untuk melepas Tali yang mengikat tangan gue namun tali itu telah diikat mati. Gue mencoba untuk berteriak namun mulut gue telah disumpal kain dan ditutup lakban.
Tak Lama terdengar suara langkah kaki dari koridor luar. terdengar seperti seseorang membuka kunci gembok gudang lalu mengetuk pintu gudang seolah - olah mengetahui gue sedang berada didalam.
Pintu pun terbuka, Dan terlihat Mas Taufik berdiri didepan pintu. Senyumnya terlihat sinis dan sedikit jahat seperti predator yang telah mengunci mangsanya. Terlihat Ia membawa sebuah kantong yang gue gak tau apa isinya. Ia lalu mengambil Tonfa ( Pentungan Satpam ) Dan menggantung kantong yang Ia bawa di saku Tonfa. Setelah menatap gue beberapa saat, Ia pun menutup Dan mengunci kembali pintu gudang.
Mas Taufik berjalan dengan langkah yang lambat sambil memukulkannya ke telapak tangan.
Setiap langkahnya memberikan kesan horor kedalam diri gueMas Taufik pun berdiri didepan gue dan menatap mata gue dengan sadis.
" Wah, Daging baru nih." Katanya dengan nada seram
Mas Taufik mengangkat dagu gue menggunakan Tonfa miliknya lalu menggigit dan mencupang leher gue di kedua sisi. Gue merasa kesakitan namun di sisi lain merasa terangsang dengan cupangan Mas Taufik.
" Enak ya? Ikutin aja permainannya. Kamu pasti bakal ngerasain yang lebih nikmat Dari ini." Katanya.
Mas Taufik kemudian merobek baju gue hingga badan gue terekspos. Proporsi badan yang bisa dibilang kurus namun berbentuk, terutama di bagian dada dan perut.
" Wow barangnya Masih bersih ya. Ayo kita bikin seni di badanmu!!!!" Katanya sambil tersenyum bengis
Mas Taufik mengigit seluruh bagian dada gue Dari daerah Puting lalu menuju ke dada, ke perut Dan terakhir ke perut gue di bagian otot perut. Gigitannya sangat keras Tanpa belas kasihan. Mas Taufik kembali menggigit puting gue dengan sangat kasar. Rasanya menyakitkan namun juga nikmat di waktu yang bersamaan.
Kontol gue pun langsung berdiri dengan keras menerima semua perlakuan Mas Taufik.
Mas Taufik yang Seakan tau kontol gue sedang ngaceng, langsung meremas kontol dan testis gue. Menimbulkan rasa mulas yang cukup menyakitkan.
"Mmmmhhhh.... Mmmmmhhhhh...hhhhhhh...hhhhh........hhhhh...."
Gue gak bisa menahan mulut gue untuk berteriak, namun sumpalan kain dan lakban menutupi mulut gue dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex, Love & Addiction
RomanceWarning ⚠️🔞 : NSFW, BDSM, BL Stories Pak Devan melihat wajah gue yang mungkin terlihat sedikit memerah. Tatapan misteriusnya menusuk hingga ke jiwa gue. Tanpa sadar, gue justru merasa nyaman dengan tatapan itu. Pak Devan pun mendekat ke wajah gue...