Kebiasaan

682 74 5
                                    


Memiliki perbedaan sifat yang berbanding terbalik tentu saja menjadi permasalahan yang menjadi pemicu pertengkaran.

Walaupun sang kakak tertua hanya sebagai penengah dari saudara kembarnya yang lain.

Seperti di keluarga biasanya yang memiliki saudara kembar pasti rata-rata tidak akur. Si kembar tiga keluarga Sultan misalnya.

"LO TUH YA UDAH BERAPA KALI GUE BILANG JANGAN BERENDEM DI AQUARIUM! PAPI UDAH BIKININ KOLAM RENANG TUH TUJUANNYA UNTUK LO BERENANG DISANA BUKAN DI AQUARIUM."

Ini masih pagi dan seperti biasa selalu terdengar ribut-ribut dari kamar si kembar tiga.

Pelakunya yang tak lain dan tak bukan hanyalah Kageyama sendiri, sedangkan orang yang dimarahi tidak peduli.

Tidak membantah maupun membela diri, hanya diam menatap lurus Kageyama. Seperti reaksinya yang biasa ia lakukan.

Kageyama memijat pelipisnya yang berdenyut, helaan nafas terdengar sebagai peredam amarah.

Ia tidak habis fikir dengan adik kembarnya itu.

Kageyama bukannya membenci Haruka, dia memarahinya karena itu bentuk peduli yang ia tunjukkan. Dia hanya takut bahwa adik kembarnya itu akan sakit nantinya jika berendam di sembarang tempat.

"Dek, ayo sarapan udah siap disuruh mami turun. Kenapa lagi ini ribut-ribut?" Tanya Isagi, sebenarnya tidak perlu bertanya ia sudah tau alasannya.

Kageyama mendengus, tanpa memperdulikan Isagi ia dengan segera bergegas keluar kamar.

Isagi yang melihat itu hanya menggelengkan kepala, sudah tidak heran.

Ia mendekati Haruka yang sedang duduk di kasur dengan handuk yang bertengger diatas kepalanya.

Tangannya terangkat untuk mengelus surai yang sama dengan miliknya itu.

"Habis ini ganti baju terus sarapan dulu, ya?" Ujarnya lembut.

Haruka mengangguk, memang hanya kepada Isagi dan mami nya lah ia menurut.

Setelah itu Isagi keluar dari kamar mereka dan masuk ke kamar saudaranya yang lain.

Ia mengetuk pintu dari luar dan sang empu kamar pun menyuruhnya masuk

"Mas, bang, disuruh mami sarapan." Ucap Isagi.

"Oke, siap! Bentar ya, abang masih mau nge set gitar dulu." Ucap Uenoyama dengan gitar di tangannya.

Isagi mengangguk, melihat di kamar hanya Uenoyama sendiri ia pun bertanya

"Mas Hayato dimana, bang?" Tanya Isagi.

"Mamas lagi di kamarnya si bocil. Bocah itu kan udah masuk TK hari ini." Kata Uenoyama.

Isagi mengangguk paham, ia kemudian pamit kepada kakak keduanya itu dan segera menuju ruang makan.

Sesampainya disana ia melihat keluarganya sudah berkumpul untuk sarapan.

Di bagian kursi yang membelakangi nya terdapat si sulung yang sedang mengomel ke si bungsu yang sedang menangis.

Di bagian kursi sebelah kanan dan kiri terdapat Kageyama dan Haruka yang duduk berhadapan dengan kursi kosong di sebelahnya.

Lalu di bagian kursi yang berlawanan dengan posisi si sulung dan si bungsu terdapat mami dan papinya yang sedang mengobrol.

Ia pun mendudukkan diri di kursi kosong sebelah Kageyama.

Tak lama dari itu Uenoyama pun datang dan duduk di kursi kosong sebelah Haruka.

Setelah semuanya berkumpul mereka pun segera mengisi perut mereka sebagai energi untuk menjalani aktifitas hari ini.

"Hari ini ada jadwal apa?" Tanya Daisuke menatap anak-anaknya.

Anak-anaknya yang membanggakan ini merupakan orang yang sangat berbakat di bidang mereka masing-masing. Mereka sangat sibuk tentunya.

Jadi sebagai ayah yang baik, Daisuke selalu menanyakan kesibukan mereka setiap hari dan selalu menghadiri turnamen mereka untuk menyemangati.

"Kosong, pi. Mas pulang cepet hari ini jadi bisa jemput si bocil." Kata si sulung.

Daisuke mengangguk, pandangannya beralih menatap si nomor dua.

"Abang ada jadwal manggung sore ini, pi. Papi sama mami dateng kan?" Tanya Uenoyama.

"Mami pasti dateng dong." Ucap Haru. Ibu enam anak itu memang sangat ngefans dengan anggota grup band anaknya terutama Haruki.

"Aku juga kosong, pi." Kata Isagi

"Aku juga." Kata Haruka

"Nah, gimana kalo sore ini kita semua ngeliat konsernya abang?" Ucap Haru bersemangat.

"Tobio ngga bisa, mi. Nanti sore sampe malem mau sparing lawan Nekoma." Tolak Kageyama dengan halus.

"Yah ngga lengkap dong." Haru merengut lucu, Daisuke yang melihat itu mencium pipi Haru dengan sekilas.

Aksi itu tentu saja membuat anaknya pura-pura tersedak.

Untunglah si bungsu tidak melihatnya. Tidak tau tempat memang bapak-bapak satu itu.

"Maaf ya, bang" Ucap Kageyama beralih menatap kakak kedua.

"Yaudah, ngga papa. Semangat sparing nya, ya! Harus menang pokoknya." Kata Uenoyama.

"Pasti menang lah." Ucap Kageyama dengan songong ciri khasnya.

"Udah, habisin makanannya. Nanti bekalnya ambil satu-satu ya, udah mami siapin diatas meja." Kata Haru kepada anak-anaknya

"Siap, yang mulia ratu." Ucap mereka bersamaan.

Lalu mereka pun tertawa setelahnya melihat pipi sang ibu yang memerah salah tingkah.

Hangat sekali memang keluarga Sultan ini, jadi ingin bergabung kedalamnya.











Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random family (Crossover) Haikyuu x bluelock x Free! And More animeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang