❄️❄️❄️
"Siapa namamu?"
"Sean.”
_______
Kali ini pemuda mengaku bernama Sean balas melirik penuh curiga.
"Mengapa kau tidak memberitahuku siapa namamu?"
Yibo menatapnya lekat-lekat, mengabaikan pertanyaan itu. "Apa yang kau lakukan?"
"Apa yang kau lakukan setelah tenggelam?" Sean balik bertanya, gusar.
"Pertanyaan dengan pertanyaan bukanlah jawaban.” Yibo melangkah maju, mendesak pemuda itu hingga terus mundur dan berakhir dengan punggung menyentuh pilar.
"Apa kau sangat ingin tahu untuk apa aku berada di sini, dan apa pekerjaanku?" Sean mengeluarkan nada mengejek, lantas menyeringai. "Jika kau sangat ingin tahu, baiklah. Akan kuberitahu. Aku bekerja sebagai kurator di museum Rietberg, Zurich."
"Kau pernah datang ke rumah sakit, bukan?" Yibo melontarkan pertanyaan dengan nada tuduhan.
"Apa??"
Sean menatap terheran-heran. Senyum sarkastis terukir di bibirnya. Dengan lantang ia berkata, "Sebenarnya aku memiliki kebiasaan berbohong. Tapi aku sedang tidak mood sekarang. Dengar, aku tidak ke sana!"
Dia mendorong bahu Yibo perlahan, mengisyaratkan untuk mundur.
"Menjauhlah dariku."
Perintah itu diucapkan dengan suara datar namun tegas.
Yibo melangkah mundur, hanya bisa termangu saat Sean berbalik pergi meninggalkan dirinya dalam kebingungan.
Dengan tatap matanya ia mengikuti langkah demi langkah Sean. Jejak kehadirannya masih terasa dengan jelas. Tetesan air dari rambut dan tubuhnya, dan aroma maskulin yang memikat.Sean?
Yibo menyapukan rambut basahnya ke belakang.
Kurator di museum Rietberg, Zurich.
❄️❄️❄️
Setelah insiden di kolam renang hotel, Yibo pergi ke perpustakaan umum untuk memanfaatkan fasilitas komputer dan internet. Dia harus mencari tahu lebih jauh, menggali informasi tentang banyak hal. Internet adalah jawaban yang paling cepat dan tepat. Untuk sementara, hanya cara ini yang bisa ia pikirkan. Setelah lolos dari maut akibat kecelakaan beberapa waktu lalu, tak ada ponsel yang bisa ia gunakan untuk menjelajah internet. Semuanya hilang, bersama dengan identitasnya.
Yibo berhasil mendapatkan satu kursi kosong di pojok perpustakaan. Dengan tidak sabar ia melakukan pencarian atas nama Sean sebagai kata kuncinya dan kurator museum Zurich.
Pemuda itu mengaku bernama Sean, batinnya terus berbicara.
Hasil pencarian di internet menunjukkan bahwa informasi tentang pemuda itu memang benar. Namanya tercantum dalam daftar staff museum.
KAMU SEDANG MEMBACA
K̶i̶s̶s̶ ̶T̶h̶e̶ ̶K̶i̶l̶l̶e̶r̶ [𝐄𝐧𝐝]
Bí ẩn / Giật gânSewaktu Wang Yibo terbangun di rumah sakit Champery, ia tidak ingat siapa dirinya. Dia hanya menyadari dua hal - bahwa ia terluka karena tabrak lari dan bahwa ia melihat bayangan kematian yang mengerikan. Seorang pemuda bernama Sean mendatanginya be...