❄️❄️❄️
Dia ingin segera mengakhiri permainan petak umpet ini lantas mengajak Yibo pergi jauh dari Champery, membangun kembali kehidupan bahagia dalam satu tempat nyaman yang disebut rumah. Itu yang Sean pikirkan ketika dia mengemudi di jalan yang sudah dikenalnya kembali ke hotel Beausejour pada pagi menjelang siang yang cerah. Sean berkata pada dirinya sendiri bahwa pencarian informasi di tempat yang cukup beresiko tidak akan menarik dirinya mau pun Yibo lebih jauh ke dalam kesulitan. Sejujurnya mungkin tak ada yang harus dicemaskan. Faktanya, tak ada saksi mata pembunuhan mau pun bukti bahwa dia dan Yibo yang membuang mayat tak dikenal itu.Ada musik mengalun saat Sean melangkah masuk ke lobi hotel dan menuju satu sofa untuk kemudian duduk santai sambil menggulir ponsel. Tempat itu terbuka bagi siapa pun bahkan jika dia tidak menginap di hotel. Dia bisa menyiapkan alasan bahwa ia tengah menunggu seorang teman.
Lima belas menit berlalu dalam ketidakpastian. Sean nyaris memutuskan untuk meninggalkan lobi ketika melihat dua orang petugas berpakaian jas hitam resmi dengan tanda pengenal polisi melangkah memasuki lobi. Terkesiap, namun sedikit bersemangat, Sean mengganti posisi duduk agar lebih dekat dengan meja resepsionis di mana kedua pria itu mulai bertanya pada petugas.
"Selamat pagi. Ada yang bisa kami bantu?"
Gadis di meja resepsionis memasang wajah bingung dengan senyuman singkat yang dipaksakan.
Salah satu dari petugas menunjukkan tanda pengenalnya. “Kami polisi," ia berkata santai namun tetap bernada tegas.
"Ya?"
"Uhh, ini hotel kesekian yang kami datangi secara langsung," petugas satunya berkata, menumpukan kedua siku pada meja. “Mungkin seharusnya tidak perlu seperti ini. Kami sudah menyebarkan foto korban yang ditemukan di sungai tepi hutan. Sayangnya beberapa hotel sulit diajak kerja sama."
"Bagaimana saya bisa membantu Anda?" Gadis resepsionis itu mulai merasa tidak nyaman.
Salah satu dari polisi tersenyum kecil sambil mengeluarkan selembar foto pemuda.
"Maaf atas basa basi buruk kami. Mudah saja, kau hanya harus mengatakan apakah pemuda ini pernah datang kemari? Menginap atau mungkin hanya sebagai tamu?"
Gadis itu mengambil foto di tangan polisi, kali ini menepikan rasa curiga. Dia fokus meneliti dan mengingat. Ada banyak orang datang dan pergi dalam sehari. Tapi setelah melihat beberapa lama, ia mengangguk pada petuga di depan.
"Ya. Pemuda ini pernah datang kemari dan bertanya tentang seorang teman yang kebetulan menginap di hotel kami," ia berkata sambil menyerahkan foto itu kembali ke tangan polisi.
"Akhirnya," petugas polisi lain menyeringai, melirik rekannya.
"Kau mengetahui informasi tentang pemuda itu?" tanya polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
K̶i̶s̶s̶ ̶T̶h̶e̶ ̶K̶i̶l̶l̶e̶r̶ [𝐄𝐧𝐝]
Misteri / ThrillerSewaktu Wang Yibo terbangun di rumah sakit Champery, ia tidak ingat siapa dirinya. Dia hanya menyadari dua hal - bahwa ia terluka karena tabrak lari dan bahwa ia melihat bayangan kematian yang mengerikan. Seorang pemuda bernama Sean mendatanginya be...