selamat baca 🤩
****
jevan🖤
ra, besok kamu berangkat sendiri ya, aku lagi ada urusan jadi nggak bisa jemput kamu buat bareng ke sekolah nya gapapa kan kalo harus berangkat sendiri?Anda:
iya gapapa jevannara melempar kasar ponselnya ke kasur saat melihat jevan hanya membaca pesan nya tanpa ingin membalas
"jevan kenapa sih akhir-akhir ini sibuk banget"ujar nara sambil berjalan ke balkon yang di samping kamar nya
seharian penuh ini moodnya tidak baik-baik saja, selalu saja ada orang yang merusak mood nya
"jevan kenapa ya, kalo di sekolah kayak ngehindar gitu. jevan itu manusia aneh dikit-dikit romantis dikit-dikit cuek."
******
"ra, sarapan dulu nak"ujar arum
"nggak deh ma. nara udah telat nih, Nara berangkat dulu ya"kata nara lalu menyalim tangan ibu nya
"kamu berangkat sama siapa sayang?"tanya arum
"nara berangkat sendiri. jevan gabisa jemput dia lagi sibuk, ya udah nara berangkat dulu ya"
saat nara tiba di sekolah nya, nara melihat ke arah parkiran. ya, yang dia lihat adalah jevan dan thalita berangkat bersama
"ohh jadi ini kesibukkan nya"batin nara sambil terkekeh
"hai thal, hai jev"sapa nara kepada kedua manusia itu
"loh ra, lo berangkat sama siapa?"tanya thalita bingung
"gua berangkat sendiri. gua anak nya mandiri jadi nggak perlu tuh di jemput. apalagi sama cowok orang"
"ra, tadi aku nggak sengaja lihat thalita di jalan. jadi aku ajak aja dia buat berangkat bareng. kamu nggak usah marah sama thalita, dia nggak salah. maaf kalo aku nggak jemput kamu karena aku ada urusan tadi"kata jevan menjelaskan agar nara tidak salah paham
nara yang mendengar itu terkekeh ringan, lalu ia pergi dari sana tanpa ingin membalas ucapan jevan
"Ra, Nara!!."panggil jevan, namun Nara sama sekali tidak mau menoleh kebelakang dia terus berjalan menuju kelas nya
"jev, mending lo kejar nara deh takut nya dia salah paham"kata thalita memberi saran
tanpa ingin membuang waktu jevan mengejar nara
*****
"ra, dengerin dulu dong. jangan main pergi gitu aja"kata jevan lalu menahan tangan nara
nara membalikan badannya, lalu menatap jevan dengan sinis"apa sih jevan. aku mau ke kelas, jadi lepasain tangan aku"
"aku nggak mau lepasin kalau kamu belum mau dengerin penjelasan aku"kata jevan
"jevan tadi aku udah dengerin. jadi lepasin tangan aku!"
jevan yang mendengar itu pun menghela nafas kasar lalu dia melepaskan tangan nara
nara pun pergi dari hadapan jevan
"loh ra, lo berangkat sama siapa?. tadi gua lihat jevan berangkat bareng thalita. kalian berdua lagi ada masalah?, kalian berdua berantem?"tanya aqila bingung sebab ia melihat Nara berangkat sendiri dan jevan bersama thalita
"gua lagi nggak mau bahas itu qil"ujar nara lalu masuk ke dalam kelas
Aqila yang mendengar itu kebingungan. lalu dia melihat thalita berjalan santai menuju kelas
"thal, kenapa lo bisa berangkat sama jevan?. lo lupa kalo jevan pacar nya teman lo sendiri. dan lo kan pacaran sama geo kenapa malah lo deket sama jevan?"tanya Aqila saat Thalita sampai di depan kelas mereka
Thalita yang baru sampai di kelas dan langsung di suguhi oleh pertanyaan yang membosankan ini pun memutar bola matanya malas"kalian ini ribet banget sih. gua sama jevan cuma berangkat bareng bukan pacaran. si nara nya aja yang besar-besarin masalah, cemburuan banget jadi cewek"kata thalita dengan jutek
"lo udah gila ya. wajar Nara cemburu dia disuruh berangkat sendiri sedangkan cowo nya berangkat bareng cewek lain. coba Lo jadi nara apa lo nggak cemburu?"tanya aqila
Thalita yang sedang malas berdebat pun masuk ke kelas, tanpa ingin menjawab pertanyaan dari aqila
"bener-bener nggak waras si thalita"
*****"ra, kekantin yok. Lo pasti belum makan dari pagi tuh. ntar maag lo kambuh ra kalo nggak makan. galau boleh patah hati boleh tapi jangan nggak makan juga"
nara memutar bola matanya malas"ishhh qila gue nggak galau, gua baik-baik aja"kata nara sambil memainkan ponsel nya
"udah ayok ke kantin"paksa aqila, lalu menarik tangan nara menuju kantin
saat tiba di kantin Nara melihat jevan dan teman-teman nya sedang makan di meja paling pojok ternyata disitu juga ada thalita
"si jevan brengsek banget, lagi ada masalah sama cewek nya bukan nya selesaiin masalah, malah enak-enakan makan disitu"kata Aqila geram dengan sifat santai nya jevan
"udah deh qil nggak usah ngebahas jevan. mending kita makan"
nara dan Aqila memilih meja paling pojok juga dan meja mereka dekat dengan meja yang di tempati oleh jevan dan teman-teman nya. saat nara melihat ke arah meja jevan lalu tidak sengaja mata Nara dan mata jevan saling bertemu, tidak ingin menatap lama-lama Nara langsung membuang pandangannya ke arah lain, jevan yang melihat tingkah nara pun tau bahwa gadis nya itu masih marah kepadanya
"gua ke nara dulu ya"kata jevan kepada teman-teman nya. lalu ia menghampiri meja nara
jevan menghampiri nara yang duduk sendiri karena aqila pergi memesan makanan. lalu ia duduk di samping nara
nara yang sedang bermain ponsel pun kaget. nara hanya melirik jevan sekilas lalu kembali sibuk dengan ponsel nya
"kamu masih marah?. maafin ya, tadi pagi aku ada urusan jadi kalo jemput kamu nggak keburu sayang. kalau aku jemput kamu nanti kita bakal telat"kata jevan mencoba menjelaskan kepada gadis di depan nya ini
nara masih bergeming
"ra, maaf ya. jangan marah terus. kalo kamu masih marah aku cium ntar"kata jevan mencoba mencairkan suasana
"apasih jevan, kamu itu nyebelin banget. udah nyebelin jelek lagi!"teriak nara sambil memukul dada bidang jevan
jevan yang melihat nara berteriak pun menutup mulut Nara"sssttt,,,, ra jangan teriak banyak yang lihatin kita loh"kata jevan
««««
jeng jeng jeng,,,,,, akhir nya kita sudah sampai di konflik nya
menurut kalian cepat banget nggak sih konflik nya muncul?tapi kalau menurut aku sendiri sih nggak kecepatan ya. soal nya cerita ini bakal cuma sampe di chapter 20-an ke atas, tapi nggak tau juga sih
jangan lupa spam 🤍🤍