selamat malam guyss, sebelum membaca wajib vote sama follow author
Jangan lupa juga follow tiktok+Instagram author
Tiktok (@penulismu_03)
Instagram (@ssaturneys_03)
Soalnya kalo aku telat update di wattpad mungkin aku bakalan bikin versi au nya di ig biar mengobati rindu kalian, tapi nanti di ig nggak ada konfliknya jadii itu tuh jevan versi lagi bucin-bucin nya gitu lohh.Selamat membaca🥰🥰
»»»»»
+62 879***Lagi nungguin cowok lo ya??
haha sorry ya gw pinjem dulu cowok loTing
Nara menoleh kearah handphone nya yang berbunyi dia buru-buru mengambil benda gepeng itu, karena ia mengira bahwa itu adalah notifikasi dari jevan
Nara mengangkat sebelah alisnya saat melihat nomor tidak dikenal mengirimnya pesan, ia membuka pesan dari nomor yang tidak kenalinya. saat membaca pesan dari orang tersebut nara mengepalkan tangannya
"Brengsek" batinnya, ia menatap ponsel itu dengan amarah yang memuncak ia mengenal siapa pengirim pesan itu
Nara membuka pesan yang ia kirim kepada jevan, dan ya pesan itu sama sekali belum dibaca oleh jevan
Nara menyimpan ponselnya dia sangat mengantuk sekarang karena ini sudah pukul 23.00, jadi ia memutuskan untuk mengistirahatkan diri besok juga ia akan berangkat sekolah
******
Pagi ini nara sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, ia memutuskan untuk berangkat bersama ayahnya karena ayahnya hari tidak ke kantor"Pagi ma, yah"
Kedua orang tua nya yang sedang menikmati sarapannya pun tersenyum
"Duduk ra, ayok makan," perintah regan ayahnya
Nara tersenyum lalu duduk di meja makan dan mulai menyantap sarapannya
"Hari ini kamu berangkat sama ayah kan ra?" tanya arum
Nara hanya mengangguk sebagai jawaban
"Jangan lupa bilang ke jevan kalo kamu berangkat sama ayah, jangan kayak waktu itu, kamu nggak bilang ke jevan kalo kamu berangkat sama ayah eh terus jevan nya dateng ke rumah buat jemput kamu, malah berakhir dia yang telat," ucap arum mengingatkan nya
Nara yang mendengar nama laki-laki brengsek itu disebut memutar bola matanya malas. "Malas aku ma bilang ke jevan, palingan dia berangkat sama si thalita." kata nara dengan tidak sengaja menyebut nama thalita
Regan mengernyit "thalita itu kan bukannya teman kamu ra?. terus kenapa dia bisa berangkat sama jevan?, kamu lagi ada masalah sama jevan?"
Nara menggaruk lehernya yang tak gatal, ia merutuki dirinya sendiri yang keceplosan. Ia bingung untuk menjawab pertanyaan beruntun yang ayahnya lontarkan