Berterima masihlah pada ini_ecikkk karena pada akhirnya aku mau up part 1.
Mudah2n kalian suka sama ceritanya.
❤️💛💙💚💜
Cerita ini hanya fiktif belaka, semua yang ada didalam cerita ini hanya karangan dari penulis saja.
🤍🤍🤍
"Aaron Kingston."
Suara itu membuat Aaron mengangkat wajahnya, dengan mata sayu karena tidurnya baru saja terusik, Aaron bisa melihat sahabatnya Liam berjalan mendekat sambil membawa selembar kertas.
Kening laki-laki berusia tujuh belas tahun itu berkerut, wajahnya yang selalu serius meneliti kertas yang ia bawa tanpa menoleh sama sekali.
Tanpa dijelaskan pun Aaron sudah tahu kertas apa itu, dan bukannya berdiri untuk mengambil kertas tadi dari tangan Liam, Aaron yang lebih terkenal dipanggil dengan nama King kembali menelungkupkan kepalanya ke atas meja kelasnya. Memejamkan mata disana karena ia masih sangat mengantuk.
"Dapat nilai berapa dia?"
Suara kertas yang direbut tak menarik perhatian Aaron sama sekali, apalagi suara sahabatnya yang lain yang bertanya tentang nilai ujiannya kali ini.
Selain William Bennet (Liam), Aaron juga berteman baik dengan Ryan Walter. Dan suara Ryan lah yang baru saja bertanya mengenai nilai ujiannya.
"Empat?" Seruan tidak percaya sekaligus mengejek itu membuat Aaron tahu berapa nilai ujian matematika yang ia dapat hari itu. Empat. Cukup bagus, mengingat nilai ujiannya dua minggu lalu hanya mendapat angka dua.
"Naik dua nilai dari dua minggu lalu." Balas Liam mengambil kertas ujian tadi dari tangan Ryan dan memberikannya pada Aaron yang sepertinya tidak terusik sama sekali.
"Yang benar saja?! Pewaris utama Kingston Company mendapat nilai empat untuk ujian matematikanya?" Ryan melirik tidak percaya pada Aaron yang masih berada dalam posisi semula.
"Nilainya meningkat dari nilai sebelumnya. Aku rasa dia ada kemajuan."
Si serius Liam mulai memberi pembelaan. Sesekali ia akan memperbaiki letak kacamata yang ia kenakan.
"Kemajuan? Dan kau bangga?"
Ryan menuding Aaron yang kini sudah duduk tegak dan melihat kertas ujian yang baru saja Liam beri padanya.
"Tentu saja. Itu berarti aku sudah berusaha." Balas Aaron menyeringai kecil. "Dan hasil tidak pernah mengkhianati usaha."
"Tapi tetap saja kau mendapat nilai empat, King. Nilai dibawah standar sekolah kita, dan aku yakin kau mendapat nilai terendah dari seluruh siswa yang ada. Ya Tuhan ku bisa-bisanya kau bangga dengan itu semua."
"Apa yang kau harapkan dari dia Walter." Ujar Liam merangkul bahu Ryan. "Yang pergi ke sekolah hanya untuk tidur dan makan."
Aaron sama sekali tidak tersinggung dengan pembicaraan kedua temannya, ia malah menyunggingkan senyum manisnya merasa bangga dengan kehidupannya selama ini.
"Kau benar Liam. Aku hanya berharap dia tidak dipanggil mrs. Glass untuk mengikuti pelajaran tambahan."
"Mrs. Glass tidak mungkin melakukan itu. Dia tahu aku bisa." Ujar Aaron membalas perkataan Ryan.
Baru saja bibir Aaron terkatup dan ia menyimpan kertas ujian tadi dalam laci mejanya, mereka kedatangan satu siswa cantik yang membuat Liam menoleh terpesona.
"Kau Aaron Kingston bukan? Sepulang sekolah Mrs. Glass memintamu datang ke laboratorium matematika."
"Untuk apa?" Balas Aaron tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERLUDE [END]
RomanceIni adalah kisah awal sang raja dan pemilik hatinya. 2023 COMING SOON RED BLOOD SERIES