Chapter 2

593 155 42
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, semua yang ada didalam cerita ini hanya karangan dari penulis saja.

🤍🤍🤍

"Aaron Kingston."

Aaron mengerang dalam hati karena ia baru saja terlelap. Sepanjang malam ia hanya bermain game dan baru tertidur pukul empat pagi. Pukul tujuh ia harus berangkat ke sekolah dan berencana tidur lagi sepanjang pelajaran. Namun ia malah harus mengisi lembar ujian yang diadakan secara mendadak.

Ia pikir pelajaran kedua sedikit lebih santai, dan bisa membuatnya merebahkan kepala sejenak, namun ternyata pelajaran di jam kedua sama dengan pelajaran di jam pertama. Ujian mendadak yang membuat Aaron yakin ia akan mendapat nilai nol kali ini.

Begitu lembar jawaban yang cukup banyak itu ia isi, Aaron bersiap tidur dan bel istirahat baru saja berbunyi, tapi ada saja orang yang memanggil namanya dan mengusik acara tidurnya.

Aaron yakin kali ini bukan Liam yang memanggilnya. Liam sedang pergi ke kantin untuk membeli roti, lagipula suara si pemanggil terdengar sangat lembut dan merdu, menandakan bahwa pemiliknya adalah seorang perempuan.

Pasti Selma Monroe yang datang untuk mengingatkannya akan pertemuan nanti sore dengan Mrs. Glass.

Dengan sikap yang terlihat sangat malas dan tidak peduli, Aaron pun mengangkat kepalanya. Pandangannya sedikit kabur karena ia baru saja terbangun, ia juga berdecak tidak suka agar si perempuan tahu jika kedatangannya telah sangat menganggu kegiatan Aaron.

Ia hampir saja melemparkan kalimat protes ketika melihat dengan jelas seperti apa wajah perempuan itu. Yang jelas Aaron merasa baru kali ini melihatnya selama ia bersekolah disini.

Cantik dan anggun bak putri, dengan sinar mata tegas dan cerdas membuat Aaron melongo seketika.

"Kau ditunggu Mrs. Glass di lab matematika sekarang."

Aaron tidak mendengar dengan jelas setiap kata yang perempuan itu katakan, saking terpesonanya dia pada kecantikan si perempuan.

"Kau dengar ucapan ku?"

Tak ada respon sedikitpun dari Aaron selain wajah bodoh yang ia tunjukkan. Ryan yang memang duduk di dekat situ pun mulai mendekat, toh ia sudah memperhatikan tingkah Aaron sejak tadi.

"Hei King... Mrs. Glass memintamu datang ke lab matematika." Kata Ryan sambil melirik keberadaan perempuan tadi yang masih berdiri angkuh menatap Aaron dengan tajam.

Ryan kenal perempuan itu, auranya yang mematikan membuatnya sangat disegani.

"Tolong bawa temanmu itu ke lab secepatnya. Mrs. Glass ingin bicara sebelum ia pergi rapat hingga sore nanti."

Ryan hanya mengangguk dan memperhatikan perempuan tadi pergi meninggalkan mereka.

Aaron masih melongo diatas tempat duduknya, mengikuti kepergian perempuan tadi melakui ekor matanya.

"Siapa dia..." Gumamnya mendesah.

Ryan sepertinya mendengar hal itu sehingga ia menyebut satu nama yang akhirnya Aaron ulangi.

"Maksudmu Lara?"

"Lara?"

"Lara Hazel. Dia teman baik Selma, peserta olimpiade juga. Dia lah yang selalu membawa sekolah kita menjadi juara."

"Damn. Kenapa kau tidak bilang jika disekolah ini ada perempuan secantik dia." Aaron mulai berdiri dan merapikan seragam sekolahnya yang sedikit kusut.

"Aku harus menemuinya. Dimana kelasnya?"

INTERLUDE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang