Cerita ini hanya fiktif belaka, semua yang ada didalam cerita ini hanya karangan dari penulis saja.
🤍🤍🤍
Lara hendak berangkat sekolah keesokan paginya. Ia selalu keluar dari kamar pukul tujuh kurang dan pergi ke rumah Selma untuk sarapan bersama. Lara sama sekali tidak menduga jika di ruang tamunya ada beberapa orang yang tidak ia kenal. Vedra dan tiga orang pria yang terkejut melihat ia baru saja keluar dari kamar.
Lara sama sekali tidak melihat keberadaan ayahnya disana. Dan ia langsung merasakan firasat buruk, apalagi saat melihat Vedra tersenyum lebar penuh kejahatan.
"Wah... Siapa ini." Salah satu dari tiga pria itu mulai berdiri dan mendekati Lara. Badannya sangat tinggi dengan kulit hitam.
Refleks Lara adalah mundur perlahan. Otak dan seluruh saraf dalam tubuhnya seolah menjerit lari... Lari....
"Dia anak Dean." Jawab Vedra menyebut nama ayah Lara.
"Kenapa Dean tidak bilang kalau dia punya anak secantik ini. Halo manis."
Pria berkulit gelap itu terus mendekat dengan langkah perlahan, dan selama itu juga Lara berjalan mundur.
"Aku sudah pernah bilang jika Dean punya anak yang sangat cantik, tapi kalian tidak percaya." Seru Vedra menghisap sesuatu.
Kokain. Ada tiga botol minuman beralkohol diatas meja dan juga beberapa serbuk putih bercecer. Sekali lihat pun Lara tahu jika itu kokain.
Rumah Lara sepertinya sudah tidak aman lagi.
"Aargh..." Lara tersentak kaget ketika lengannya dipegang erat oleh pria gelap tadi.
"LEPASKAN!" seru Lara dengan panik, berusaha bertahan saat pria itu menariknya mendekat. Kakinya yang menjejak lantai dengan kuat terseret maju perlahan.
"Kemari cantik. Aku hanya ingin berkenalan." Ujar pria itu.
"Ada apa ini?" Ayah Lara muncul dengan rambut basah dan segar. Tanda bahwa ia baru saja mandi.
Pegangan pria tadi tak mengendur sedikit pun meski Lara berusaha memberontak. Dan hal itulah yang menarik perhatian Dean.
"Lepaskan dia." Ujar Dean dengan dingin.
Lara masih berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri.
"Kau sensitif sekali Hazel." Ujar pria hitam itu melepaskan Lara membuat tubuh gadis delapan belas tahun tersebut hampir terjerembab jatuh. Tapi Lara bisa menguasai keseimbangannya tepat waktu.
"Kenapa kau tidak pernah bilang punya anak secantik dia. Wajah dan tubuhnya bisa menghasilkan banyak uang."
Lara beringsut menjauh, takut jika pria gelap tadi mencoba menangkapnya lagi. Ia keluar melalui pintu belakang, tapi ia masih bisa mendengar apa yang ayahnya katakan setelah itu.
"Sudah ku bilang jika aku punya rencana sendiri untuk mendapatkan uang. Jadi jangan usik anakku."
Jantung Lara masih berdebar kencang, begitu juga dengan nafasnya yang masih terengah. Belum pernah Lara merasa ketakutan seperti ini, dan ia mulai merapikan penampilannya. Tapi Selma dan kedua orang tuanya tak bisa dibohongi.
"Ada apa denganmu?" Seru Selma.
Dan tangis Lara pun pecah disana, tangis yang ia tahan sejak tadi.
Selma memeluk tubuh Lara dan membawanya masuk ke dalam rumah. Menatap tajam rumah Lara yang terlihat tertutup.
Lara mungkin terlihat dingin dan datar, tapi sejujurnya gadis ini sangatlah berperasaan dan menyimpan banyak kesedihan. Lara tidak sekuat penampilan yang ia perlihatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERLUDE [END]
RomanceIni adalah kisah awal sang raja dan pemilik hatinya. 2023 COMING SOON RED BLOOD SERIES