28) Final chapter?

1 0 0
                                    

Setelah melihat rumah yang 'papah' nya itu kasih akhirnya Claire memutuskan untuk pulang

"Dari mana kamu?" Tanya Rara dengan menggunakan masker nya

"Ga dari mana-mana"

"Ko pulang nya telat?"

"Aku ada kerja kelompok tadi"

"Bohong, mamah ga percaya"

"Maksud nya?"

"Jujur sama mamah, kamu ketemu sama Anderson itu kan?"

"Apaan sih mah"

"Lagian buat apa si aku ketemu si Anderson itu kenal aja nggak"

"Mamah tau."

"Kamu harus jujur sama mamah."

"Okey, aku ketemu sama si Anderson-anderson itu"

"Dia ayah aku kan mah?!"

Rara memegang lengan Claire

"Dia cerita apa ke kamu?!"

"Ga ada."

"Udah deh mah aku cape mau ke kamar"

"Cerita ke mamah Claire!"

"Berisik."

Claire langsung pergi ke kamar nya

~'•'~

Jam kos sudah menjadi makanan sehari-hari mereka

Karna mereka sudah tinggal menunggu kenaikan saja

"Gue gabut anyingg" ucap Zev

"Nyesel gue masuk pas kita udah ujian semester akhir gini"

"Ga ada kerjaan" lanjut nya

"Jadi inget gue, kalo dulu pasti ni kelas walau jam kos selalu rame Karna ada tuh anak"

"Mau kesana?" tanya Langit

Ya mereka sudah tau pasti habis ini mereka akan kemana

Makam Kenzo

"Jangan sekarang deh, mungkin nanti?"

"Ya gue si ngikut aja"

"Mood booster kita udah pergi hahahaha"

"Kalo di pikir-pikir iya, udah ga bisa makan lagi di rumah Tante leya"

"Gue denger-denger si Tante leya sama suaminya pindah dari rumah itu, soalnya kalau masih disana kata nya banyak kenangan Kenzo"

"Dan itu bikin mereka sedih"

"Takdir ga ada yang tau"

"Ya, jadi sebisa mungkin kita harus ngelakuin permintaan terakhir nya Kenzo"

"Kita bakal terus sama-sama ye"

"Persahabatan kita ga boleh hancur pokonya."

Lalu Zev dan Kevin melihat ke arah Ezra dan Langit bersamaan

"Ga usah liat-liat suka lo?" Ucap Langit

"Ga gitu sat, tapi lo berdua paham kan maksud kita?"

AzziyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang