BAB 1 : Starlight

144K 7.2K 2.5K
                                    

Hallo... Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik 💙

ELF kembali, tapi aku memutuskan untuk merombak beberapa poin—atau selamanya novel ini akan susah dilanjutkan. Jadi, gapapa ya kita mulai dari awal? Tenang aja. Akan aku usahakan update rajin, karena sudah lumayan ngumpulin draft juga. Hehe :')

Konflik utama masih sama, plot besar juga masih serupa. Aku hanya melakukan penyederhanaan bab aja. Bukan perubahan total. Jadi, aman. Karakter kesukaan kalian pun ... tetap ada. Selalu ada.

Untuk pembaca ulang, tolong komentarnya diperhatikan lagi ya. Jangan spoiler alur kedepannya. Cukup pura-pura nggak tau aja, meskipun kalian udah hapal 🤏🏻 Oke? Happy Reading! Ramein ya, biar si "dia" seneng 💙

 Cukup pura-pura nggak tau aja, meskipun kalian udah hapal 🤏🏻 Oke? Happy Reading! Ramein ya, biar si "dia" seneng 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan bingung mikirin siapa MC cowok di cerita ini. Dibaca aja. Nanti kalian akan tau, nama mana yang pantas disebut "Pemeran Utama" ♡´・ᴗ・'♡

***

Zayyan Arlen Valerian : Jaket aku kemarin bau rokok, nggak? Maaf kalau ganggu baunya. Soalnya pas di warung duduknya deket Stevan, dia yang ngerokok. Aku nggak kok, Shey.

Zayyan Arlen Valerian : Besok aku latihan futsal lagi sama tim, tapi bukan di sekolah. Di lapangan jalan Kemangi. Kamu ikut, yaaaa

Zayyan Arlen Valerian : Sheyton, mau cerita. Masa Bunda ngadopsi hamster gembul kemarin, terus diangkat jadi anak. Namanya Monika, katanya harus dianggap jadi adek. Hahaha. Kamu harus kenalan sama Monika Valerian.

Beberapa bulan yang lalu. Isi pesannya masih sehangat ini, masih dibaca dengan perasaan senang dan tidak ada yang salah. Jauh dari apa yang sudah terjadi dan Shea rasakan sekarang. Di mana saat Shea membaca ulang pesan dari Zayyan, hanya akan timbul sakit dan tanda yang membingungkan. Apa yang salah dari Shea hingga Zayyan melakukan itu?

Zayyan Arlen Valerian : Blokir aja kontak aku kalau kamu nggak terima.

Itu pesan dua hari lalu, jelas perbedaan yang kentara jika dibandingkan pesan-pesan terdahulu. Era manis dan pahit. Bagai transisi rusak, perubahannya belum sepenuhnya Shea pelajari. Namun, ia akan mencoba paham, cuaca saja bisa lolos dari prediksi, apalagi hubungan sepasang manusia.

Gadis bername tag Shea Annora itu berdiri menghadap cermin kamar, memberikan sedikit touch up pada area bawah matanya upaya menyamarkan roman sayu yang tertinggal. Dia harus tetap berangkat sekolah. Disatukelaskan dengan Zayyan jangan sampai membuatnya kehilangan minat belajar, di pertengahan kelas 12 ini.

"ANJIRRRRR!! KAKAK!! KAK SHEA, WEHHH!" Suara seseorang mulai terdengar dari luar. Pintu kamarnya diterobos paksa, Shea menoleh aneh pada Haira adik beda setahunnya itu—yang sekarang duduk di bangku kelas 11—mulai tergesa mendatangi kamarnya.

ENIGMA : Last FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang