Enigma itu DIROMBAK. Astaghfirullah, itu tulisan udah segede gaban di judul masih aja pada nanya 😭 Makanya kalau note dari author tuh, diusahakan dibaca dulu. Jangan asal skip.
Satu lagi, chapter Enigma itu bukan enggak berurutan. Bukan. Kan ini lagi direvisi, ditata ulang alurnya. Jadi beda urutannya sama versi lama 🙂 Maenya weh ai teu ngarti keneh mah, ni asa kacida.
****
"Ru, ini makan siangnya."
Xabiru melirik Angga sekilas. "Taruh di meja."
"Iya." Angga meletakkan nampan tersebut di atas meja. "Udah kan, Ru?"
"Sekarang lo duduk. Makan di sini."
Angga masih mematung di tempat, sementara Xabiru menghela napas melihat gestur kaku yang nampak jelas di wajah lelaki itu. "Makan di sini, Ngga. Biar lo nggak capek disuruh ngerjain tugas sekolah mereka."
Padahal bukan baru sekali Xabiru seperti ini, tetapi berdekatan dengan lelaki itu rasanya masih sangat segan. Mungkin karena Xabiru lekat dengan brandingnya yang buruk, hingga diberikan bantuan saja masih bisa membuat Angga sedikit tidak percaya.
Angga yang termasuk golongan murid introvert, tidak mempunyai circle, teman sejatinya adalah earphones dan buku harus menjadi sasaran empuk geng kelas sebelah untuk dimintai mengerjakan tugas mereka. Setiap Angga makan sendiri di kantin, mereka sering mendatanginya, berbondong-bondong menyodorkan buku.
Mereka termasuk kumpulan siswa bengal. Angga tidak mempunyai nyali untuk melawan, apalagi jika mengingat tubuhnya yang kurus kering begini jika dibandingkan dengan mereka semua. Bisa dibanting sekali jadi. Jadi, Angga menurut. Berkutat dengan buku pelajaran di meja kantin, orang yang melihatnya sekilas akan menilai jika Angga ini anak rajin.
Padahal tidak. Angga sering dirundung. Satu hari itu, di tengah rasa tertekannya, suara Xabiru memanggilnya dari kejauhan. Angga gemetar dua kali lipat. Dirundung oleh geng biasa saja, dia kewalahan. Ini seorang Xabiru, siswa dengan predikat skandal terbanyak di seluruh angkatan. Angga berpikir, dia pasti akan dijadikan budak lebih parah dari ini.
Namun, tenyata dia keliru. Makanan yang Angga taruh di meja atas, digeser balik oleh Xabiru kepadanya. Lelaki itu tidak mengatakan apapun, selain memastikan Angga menyelesaikan jam istirahatnya dengan baik.
Xabiru ini... Angga tidak paham. Entah tidak peduli dengan citra atau karena terlanjur dipandang negatif oleh orang-orang, dia tidak pernah membenarkan dirinya di hadapan siapapun. Cara Xabiru membantu Angga itu ambigu, menambah spekulasi yang tidak-tidak. Namun, Xabiru ini bodo amat. Dia berjalan di jalan yang ia ciptakan sendiri, penilaian orang agaknya tidak terlalu penting untuk lelaki itu.
"Ru, harusnya kalau mau bantuin gue jangan nyuruh-nyuruh kayak tadi. Nanti anak sekolah malah mikirnya lo ngebabuin gue," ucap Angga memberi saran, upaya lelaki itu tidak dilihat terlalu buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA : Last Flower
Teen FictionMadava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dikenal sebagai kutukan setan. Ia habis disumpah serapahi, bahkan hingga akhir kematiannya. Awalnya semu...