Aku balik. Ini tambahin 500 komen, besok aku update lagi 👊🏻💙
***
"Makasih banyak Kak Al, Lala suka." Anak itu menerima dua permen kapas berkarakter bobba, yang diberikan oleh Alea. Niskala tersenyum cerah, pada siapapun, anak itu memang selalu semringah kendati baru berkenalan dengan Alea sekitar dua bulan lalu. "Nanti beliin lagi Lala ini, ya, Kak," pintanya.
"Boleh, tapi sesekali, ya, La? Nggak boleh sering-sering makan makanan manis. Nanti giginya bolong," ucap Alea.
Niskala mengangguk, arah mata anak itu beralih pada Zayyan yang berdiri di sampingnya. "Hari ini kita mau main keluar, Bang?" tanya Niskala dibalas anggukan lelaki itu. "Asyikk! Terus, Kak Shea-nya mana?"
"Adanya Kak Al, Lala. Nggak usah nyari Kak Shea," ucap Zayyan memberi pengertian.
"Kenapa nggak diajak aja, Abang? Kan dari dulu, kalau Lala main kemana-mana sering bareng Kak Shey!" sungut anak itu. "Kak Al boleh ikut, tapi Kak Shey juga ikut!"
Zayyan melirik Alea yang terdiam. Agaknya lelaki itu sudah sangat keliru, mengenalkan Shea terlalu jauh pada keluarganya. Terutama untuk si kecil Niskala. Efek kebiasaan mereka sering menghabiskan waktu bersama, anak itu menjadi banyak tanya. Zayyan berjongkok, menarik tubuh anak itu agar menghadap ke arahnya. "Kak Shea sibuk. Nggak ada waktu buat main sama Lala lagi. Sama Kak Alea aja, ya? Sama aja, kan? Nggak ada bedanya, kok."
"Ish ... maunya sama Kak Shey ...."
Niskala menunduk lesu. Dia memang terbuka menerima orang baru, tetapi sulit melupakan orang lama. Apalagi satu tahun setengah bersama Shea itu bukan waktu yang sebentar. "Maunya sama Kak Shey! Mau! Mau! Mauuu!"
Zayyan menghela napas panjang. Astaga. Shea benar-benar merepotkan juga ternyata.
"Mau main sama Kak Shey?"
Suara Kanara terdengar dari samping membuat Niskala langsung menoleh. Gadis itu tidak mendekat, hanya berdiri di ambang pintu rumah, ia sadar diri dengan kondisinya. "Kak Nara mau main sama Kak Shea, lho. Ikut, yuk?"
Niskala menatap gadis itu sulit diterjemahkan. Dan Kanara tau jenis pandangan apa itu. Adik perempuannya mulai tidak nyaman, Niskala ketakutan. Terlihat dari langkahnya yang mulai mundur teratur ke belakang. Niskala menempel pada tubuh Zayyan Arlen. "Enggak mau, ah ...."
"Tadi katanya mau main sama Kak Shea? Ya, udah. Ayo ikut Kakak. Soalnya Kak Nara mau ketemu Kak Shey juga nih La," ucap Kanara, lembut sekali dalam bersuara. Sekali lagi, dia membutuhkan nama sahabatnya agar bisa dekat dengan si kecil.
Niskala jadi bimbang. Ia takut luar biasa pada Kanara, tetapi mendengar nama Shea membuat anak itu kembali berpikir. "Beneran?"
Kanara mengangguk, mengusung senyuman terbaiknya. "Iya, La. Nanti kita ke playto—"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA : Last Flower
Novela JuvenilMadava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dikenal sebagai kutukan setan. Ia habis disumpah serapahi, bahkan hingga akhir kematiannya. Awalnya semu...