3!

791 104 9
                                    

"Shh ah pelan-pelan Kal-anjing!"

"Ini udah pelan bego, lo aja yang lebay."

Buk!

"Coba lo diposisi gw bangsat!"

"Ogah amatt"

Jangan berfikiran negatif dulu.

Haikal saat ini sedang mengobati kaki Rafa yang lecet akibat jatuh dari motor sepulang ngampus tadi. Haikal yang tadi lagi siap-siap buat kerja tetiba ditelfon Rafa buat jemput dia gak jauh dari kostan. Dan ya, bisa dipastikan Haikal akan sedikit telat berangkat kerja.

Setelah terjadi beberapa pertengkaran kecil, Haikal akhirnya selesai mengobati Rafa. Yang diobati sekarang mukanya udah merah padam nahan sakit. Ya gimana ya, keduanya gak ada yang jago dalam hal medis dan Rafa yakin 100% kalo banyak kesalahan disini. Entah kenapa kakinya malah tambah sakit.

"Gak berangkat kerja lo?" Tanya Rafa. Merangkak bangun dari karpet dengan dibantu Haikal yang merangkul pundaknya. Dia mau duduk dikasur, terus rebahan.

"Lo pikir gara-gara siapa gw gak berangkat kerja sekarang?"

"Yaudah sih maaf."

"Gw berangkat kalo gitu. Kalo ada apa-apa kabarin gw"

"Mau lo bantuin?" Tanyanya, melihat Haikal yang sekarang sibuk makai jaket dan nyari tas selempangnya.

"Kagak. Gw ketawain." Balasnya sambil terkekeh.

Rafa yang tadi niatan mau misuh karena balasan Haikal jadi urung ketika ngeliat dia ketawa kecil "Bisa juga lo ketawa."

Haikal senyum kecil. Mengambil helm dan kunci motor disamping nakas. Mendekati Rafa dan membungkuk agar wajah keduanya sejajar.

"Because of you." Ucapnya pelan sambil telunjuknya iseng nyolek hidung Rafa.

Lalu tanpa melihat reaksi Rafa dia langsung ngacir keluar kost, takut makin telat.

Sedangkan Rafa udah adem panas. Wajahnya reflek memerah karena malu.

"Untung gw cowok. Kalo cewek udah pasti baper nih gw " Gumamnya sambil megang kedua pipinya yang panas.

Dia yakin 100% kalo dia itu cowok normal.

Setelah acara ngebut-ngebutan ditengah jalan kota yang lumayan rame itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah acara ngebut-ngebutan ditengah jalan kota yang lumayan rame itu. Haikal akhirnya udah sampai didepan sebuah cafe tempatnya bekerja. Dia telat 15 menit, semoga aja gak kena marah plus potongan gaji.

Tringg...

Suara pintu yang dia buka membuat beberapa pelanggan menoleh. Haikal hanya acuh dan berjalan menuju ruang karyawan dengan cepat.

"Tumben lo telat, ada masalah tadi?"

"Ketiduran." Balasnya ngasal, malas ditanya macam-macam nanti kalo dia jawab jujur.

Roommate ; HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang