Pagi-pagi pukul 5, Haikal terbangun. Bukan karena gak nyaman atau gak bisa tidur. Mendadak dia dapet panggilan alam, alias pengen buang air.
Bukannya segera masuk kekamar mandi, Haikal malah mengubah posisinya tidurnya menjadi menyamping-menghadap Rafa.
Menyingkirkan guling yang menjadi pembatas antara keduanya. Bibirnya terangkat membentuk senyuman ketika ternyata secara kebetulan Rafa juga tidur menghadap kearahnya.
Jujur sejak semalam dia udah gatal pengen tidur sambil meluk sang pujaan hati. Namun apalah daya, Rafa jelas saja menolak keras. Bahkan memberi peringatan untuk tidak tidur menghadapnya plus ia juga sengaja menaruh guling ditengah-tengah mereka.
"Bangsat. Lo tidur gini malah bikin gw makin pengen nyentuh lo" Gumamnya sangat pelan dengan suara yang serak-serak basah khas bangun tidur.
Tangannya terangkat untuk menyingkirkan anakan rambut yang menghalangi mata Rafa, menyelipkan dibelakang telinga.
Mengelus pipi Rafa dan wajahnya ia dekatnya.
"Gw janji bakal bikin lo jadi milik gw." Ucapnya sangat pelan dan kemudian mengecup kening Rafa cukup lama.
Setelahnya ia pun baru turun dari ranjang, merapikan sebentar selimut yang dipakai Rafa. Menyelimuti badan Rafa hingga sebatas bahu, menyempatkan mengusak rambut Rafa karena gemas.
Dan barulah dia pergi menuju kamar mandi.
-----
"Loh? Nak Haikal kok udah bangun jam segini?" Kaget Bunda yang menyadari kehadiran Haikal.
Beliau sedang sibuk di dapur menyiapkan makanan sekaligus bersih-bersih.
"Tadi ada panggilan alam" Balas Haikal senyum tipis, menghampiri Bunda yang lagi berkutat dengan sayuran didepannya.
Bunda mengangguk "Kamu mau jogging?" Tanya beliau ketika melihat penampilan Haikal dengan seksama.
"Ah iya"
"Oh yaudah, hati-hati. Bunda mau nitip pesan sekalian boleh?"
"Apa Bunda?"
Bunda menoleh kearah Haikal, menatap sepenuhnya kearahnya.
"Bunda hari ini udah berangkat kerja jadi jam setengah tujuh udah berangkat. Rara juga gitu, tapi agak siangan. Rafa biasanya kalo liburan gini bangunnya siang. Tolong nanti kalau sampe jam 10 dia belum bangun, bangunin aja, suruh makan. Dia sering telat makan padahal punya magh" Jelas si Bunda.
Haikal manggut-manggut. Matanya menilisik sekitar.
"Bunda mau dibantuin bersih-bersih? Jogging nya biar aku cancel" Tawarnya.
Melihat rumah ini yang memang luas walau hanya 1 lantai membuat Haikal membayangkan gimana kalau beliau bersih-bersih rumah ini sendirian? Pasti bakal capek, mana udah ditambah kudu masak. Toh dia juga jago bersih-bersih mengingat tugasnya dikostan adalah itu.
"Duh gak usah, Rara bentar lagi bangun. Dia biasanya tiap pagi bantuin Bunda kok" Tolak Bunda sambil terkekeh. Gak nyangka aja Haikal akan menawarkan hal itu, mengingat dia ini anak cowok. Berbeda dengan Rafa yang kalo dirumah gak pernah bantu apa-apa. Baju aja masih dicuciin.
"Beneran? Aku bisa bersih-bersih"
"Beneran Haikal. Udah kamu jogging aja sana, mau Bunda bekalin air minum?" Bunda berjalan kedepan untuk mengelus surai haikal.
Haikal terdiam sebentar. Nyaman. Itu yang dia rasakan, rasanya dia tidak mau pergi dari sini.
"Enggak usah bunda. Nanti aku beli dipinggiran aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ; HyuckRen
Fanfiction[HyuckRen] Keseharian Haikal yang menjadi roommate baru Rafa, yang berujung dia jatuh cinta sama cowok itu. ⚠️Warn⚠️ # BxB # Boyslove # Lokal Cast; # Renjun as Rafa # Haechan as Haikal Jangan salpak, gak suka? Minggir. Start: 04-06-2023 Finish: ©dev...