sakit

526 40 0
                                    

    -estRella-

Karena kebahagiaan menurutmu dengan cara aku pergi jauh. Tunggu itu sebentar lagi, hanya dengan menunggu waktu.


Jennie hanya berjalan santai dikala semua panik dan cemas. Wajahnya terlihat paling tenang seolah tindak terjadi apa apa.

Sejak 10 menit lalu jisoo mondar mandir didepan ruang institut gawat darurat (IGD). Hati dan pikirannya sama sekali tidak bisa tenang, sebelum dokter menjelaskan bahwa chaeyoung baik baik saja. Gadis dengan surai hitam kecoklatan tengah diperiksa secara intensif oleh para medis. Ditengah perawatannya chaeyoung tersadar lalu bertanya kepada dokter kenapa saat dia terbatuk rasanya sakit sekali. Dengan berat hati dokter menjelaskan secara detail kepada Chaeyoung.

“Dok, aku sebenarnya kenapa? Kenapa hanya karena batuk aku dapat masuk ke sini?”

“Kau masih dalam perawatan, nanti kujelaskan. ” dokter tampak ragu untuk memberi tahu pasiennya.

Karena takut terjadi sesuatu dan mereka menyampaikan kepada saudaranya, itu akan membuat semuanya panik. Chaeyoung memiliki kakak yang mudah khawatir dan cemas, sekarang ini mungkin jisoo sedang kalut dengan perasaannya.

“Tolong dokter beri tahu saja!”

Sang dokter menghela nafas yang sedikit panjang lalu menghembuskan nya perlahan.

“Kau mengalami gagal ginjal kronis. Sebelumnya memang tidak terasa dan mungkin jika terasa hanya seperti sakit pada umumnya. Namun faktor itu justru membuatmu lengah dan membiarkannya hingga semakin parah seperti saat ini. ” dokter berhenti sejenak.

“Selain itu, ginjalmu perlahan kehilangan fungsinya. Aku mohon maaf menyampaikan hal ini, bahwa peluang hidupmu rendah karena ini penyakit turunan.”

Cairan bening memenuhi kedua pipinya. Sakit sekali mendengar bahwa hidup nya tidak akan bertahan lama. Mungkin penyakit ini dari keluarga kandung chaeyoung dahulu. Gadis itu meminta kepada dokter untuk tidak memberi tahu kepada keluarganya. Terpaksa dokter mengikuti permintaan pasien nya itu, dengan satu syarat dia harus rajin cuci darah.

Setelah 15 menit mereka hening tidak ada suara, hanya jisoo yang berulang kali berjalan mundur dan maju. Pintu IGD terbuka, dokter yang dinantikan sudah keluar untuk memberikan penjelasan.

“Adikku baik-baik saja kan dok?” wajahnya memang tidak bisa berbohong, dia sangat khawatir dan panik.

“Adikmu baik-baik saja, Pasien hanya kelelahan karena sering tidur tidak teratur. ” jelas dokter.

Jisoo menghembuskan nafasnya lega. Padahal adiknya itu menderita penyakit serius. Bagaimana jika mereka tahu, belum mengetahui saja sudah sepanik dan sekhawatir itu.

Hanya jisoo dan Lisa bergegas masuk keruangan Sementara jennie sibuk dengan ponselnya dan perlahan meninggalkan kursi tunggu nya.

“Chaeng, kau baik-baik saja? ” tanya Lisa. Dia melihat kedua mata kakaknya itu sayu.

Chaeyoung membalasnya dengan gelengan kecil. “Aku baik baik saja. ”

Jisoo mengelus surai rambut chaeyoung, dia merasakan kejanggalan di hatinya. Dokter menyatakan bahwa adiknya baik-baik saja, namun kenapa hatinya masih tidak tenang.

estRellasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang