Graduate

328 18 0
                                    

                                        -estRella-

Mansion Lee tampak ricuh karena masing-masing dari mereka sibuk bersiap untuk melihat salah satu saudaranya akan dilepas dari sekolah hari ini. Langkah kaki buru-buru sangat jelas terdengar,.

Sulung dari mereka tidak rusuh seperti ketiga adiknya, bersiap pun hanya alakadarnya saja. Tidak terlalu menawan dan tidak terlalu banyak memasang makeup pada wajahnya.

Walaupun begitu jisoo terlihat sangat cantik dengan makeup naturalnya, dan busana yang dia pakai untuk acara adiknya juga tampak sederhana namun begitu mengecoh, pasalnya jisoo tidak pernah memakai pakaian formal.

Gadis dengan mata kucing itu sudah siap, auranya begitu terpancar. Polesan makeup yang membuatnya semakin cantik dan dres yang begitu indah membalut tubuhnya turut menyempurnakan penampilan jennie hari ini.

“Neomu yeppeo, jennie unnie. ” puji chaeyoung.

Pandangan mereka seketika teralihkan pada gadis berbibir hati dengan pakaian formal yang mengesankan.

“Jisoo unnie, kau cantik sekali.. ” ucap serentak ketiga adiknya.

Seperti biasanya tidak ada ekspresi dari jisoo, dia hanya mengukir senyum tipis lalu kembali mengulum nya.

“Maksudmu kemarin aku tidak cantik?” seloroh jisoo.

Mereka bertiga terkekeh mendengarnya. Disela kebahagiaan mereka pagi ini, sakit yang kian memarah pada tubuh chaeyoung kembali meraung meminta berakhir. Gadis blonde itu menekan bibirnya untuk menahan suara karena sakit yang kian menjalar.

Tangannya juga terangkat meremas kuat dres yang dia kenakan. Dalam hati chaeyoung meminta agar sedikit memberinya waktu untuk melihat jennie dengan busana wisuda. Chaeyoung sudah tidak memikirkan kebahagiaan nya lagi, dalam benaknya hanya ada kakak keduanya saja.

“Chaeyoung-ah, kau baik-baik saja?” tanya jennie curiga karena melihat wajah adiknya itu terlihat pucat.

“Ne, jennie unnie. ” guratan lelah itu tidak dapat membohongi walaupun dengan senyuman sekalipun.

“Aku akan pergi sendiri, hyeri ingin aku menjemputnya. Kalian tunggu saja disekolah, aku akan cepat. ” ujar chaeyoung.

Gadis berbibir hati itu terdiam. Melihat seluruh tubuh adik keduanya itu terlihat tidak stabil, bahkan kedua tangannya bergetar pelan.

“Aku temani. ” jisoo menyerobot ucapan ketiga adiknya.

“Mobilku hanya ada dua kursi, nanti jisoo unnie akan duduk dimana? Sudahlah, jennie unnie perlu kau disampingnya. ” tolak chaeyoung.

Gadis blonde itu berbohong, dia tidak akan menjemput sahabat nya. Hyeri akan berangkat sendiri dari rumah, bahkan sama sekali gadis berambut sebahu itu tidak menghubungi atau bahkan mengabari chaeyoung setelah pagi tadi pergi.

“Aniyeo, aku tetap menemanimu sampai rumah hyeri dan setelah kau menemuinya, aku akan pergi menggunakan bis kota. ” kembali jisoo menyerobot.

“Kalau begitu kau akan ingkar janji pada jennie unnie, kau akan telat. Sudahlah, aku baik-baik saja, tidak ada yang harus dikhawatirkan. ” bantah chaeyoung kembali.

Setelah perdebatan itu akhirnya hati jisoo melunak dan mengikuti ucapan adiknya itu. Meskipun begitu hatinya tetap tidak bisa tenang, sepanjang jalan memikirkan bagaimana kondisi dari adiknya.

estRellasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang