dendam lama

211 16 0
                                    

                                       -estRella-

Tepat diseberang jalan begitu banyak remaja laki-laki dengan jaket kulit hitam dan motor besar masing-masing. Kilauan cahaya dari motor hampir membuat segerombolan remaja laki-laki disebrangnya tidak terlihat. Mesin motor dimatikan, begitupun dengan lampunya. Mereka, mereka yang membunuh salah satu anggota dari kubu Jaehyun.

Mereka adalah musuh bebuyutan dari grup yang diketuai oleh Jaehyun. Disebrang sana, aura di masing-masing wajah terlihat bahagia. Sedangkan disebrangnya lagi mengepal kuat keras tangannya dengan gigi yang ditekan.

“Bajingan! Apa salah anggotaku, sampai kau membunuhnya sehun-ssi! Kim jong in! Jika mempunyai dendam padaku, habisilah aku. Jangan pernah melukai anggotaku apalagi sampai membunuhnya. ” suara barinton khas milik Jaehyun itu terdengar hingga ke sebrang lawannya.

Grup yang diketuai oleh sehun dan kai, tersenyum sombong karena berhasil membuat Jaehyun marah. Laki-laki bertubuh tinggi itu mendekat pada ketua grup yang salah satu anggotanya telah mati karena ulahnya.

“Nyawa dibalas nyawa bukan? Kau akan membunuhku karena sudah membunuh anggota mu? Silahkan. Dan ingat ucapanku diawal. ” tangannya mendorong Jaehyun dan hampir tersungkur. Untung saja ada Mingyu dan doyoung yang menopang tubuhnya.

“Kai dengar! Aku membunuhnya karena dia sudah berani melukai ibuku, dia sudah berani menorehkan luka sampai akhirnya ibuku harus pergi bersama dengan adikku. ”

Suasana bergeming sejenak. Tidak ada ampunan bagi seorang kim jong in jika salah satu anggota nya terbunuh.

Flashback on!

Ditengah sepinya malam dan dinginnya suhu saat itu. Nyonya Jung berjalan melewati trotoar sendiri, tidak ada tujuan yang ingin dia capai. Tatapannya begitu kosong dan tidak menyadari sesuatu yang berlalu dihadapannya.

Malam itu tepat setelah kejadian tuan Jung menceraikan istrinya bahkan dengan teganya dalam kondisi mengandung darah dagingnya sendiri. Bagi nyonya Jung saat ini, mati dirasa lebih baik.

Dua motor ninja terhenti di dekat nyonya Jung yang saat itu ingin mengakhiri hidupnya di atas jembatan. Namun mereka berdua justru menghalangi, bukan, bukan untuk menyelamatkan melaikan untuk Bermain-main.

“Nyonya, benarkan anda ibu dari musuh kami? Jaehyun-ssi? Jika benar, kami akan memberi kematian secara instan tanpa bersusah payah nyonya melompati jembatan. Bagaimana? Menarik bukan?”

Salah satu anggota itu diketahui adalah anak buah yang diketuai oleh sehun dan kim jong in. Mereka berdua begitu kesal karena laki-laki lesung pipi itu menghajar mereka habis-habisan. Beruntung mereka masih diberi nyawa, dan mereka gunakan kesempatan itu untuk membalas dendam.

“Aku menarik keputusanku untuk mengakhiri hidup demi anak-anakku. Jadi jangan berani kalian mendekat! Atau tidak—”

Ucapan nyonya Jung terhenti kala mendapatkan hantaman keras pada punggung nya. Tubuh nyonya Jung luruh pada aspal, darah terlihat mengalir pada kakinya. Tidak berhenti sampai disitu mereka juga sedikit memberi hadiah untuk ibu dari Jaehyun itu.

“Atau tidak kau akan tetap mati ditangan kami. ” sambung salah satu anggota kai dan sehun.

Motor hitam besar kembali datang dan terburu-buru menyusul ibu paruh baya yang terluka karena kelakuan musuhnya. Laki-laki berlesung pipi itu menendang kuat kedua motor hingga berjatuhan pada aspal. Tidak berhenti sampai disitu Jaehyun juga sempat memukul salah satu dari mereka.

“Jaehyun.. Sudah nak. ” lirih nyonya Jung.

Atensi Jaehyun beralih pada seorang wanita paruh baya yang meringis kesakitan dan mungkin pendarahan. Karena fokus Jaehyun teralihkan, anggota kai dan sehun itu berhasil lolos dari emosi Jaehyun.

estRellasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang