"Mizu, lakukan hal yang benar atau aku akan menghukum mu"
"O-oke!"
Kadal kecil itu berjalan ke koridor dan menuju ke lantai bawah ke arah ruangan belajar, kadal kecil itu belajar dari mana ya? Bisa berbicara dan mematuhi majikannya. Dunia seluas itu ya? sampai sampai banyak hal yang tak ku ketahui.
"Kayaknya ga harus di ancam gitu.."
"Hm? Bukannya lebih baik gitu?"
"..agak jahat. Tapi ya sudahlah.."
"...kadang aku pernah nge bonk dia"
"..wuih.."
Kami terdiam sejenak sambil memerhatikan Ruby milik Yubuki yang telah tersambung dengan Ruby kecil yang ditaruh di leher Mizu.
"Kamu bisa dapet hewan begitu gimana caranya?" Tanyaku sambil memerhatikan Ruby tersebut
"Sungai, dia sebenarnya bukan kadal. Tapi buaya, karena ga sengaja menelan kadal akhirnya dia bisa berubah jadi kadal"
"B-buaya? Berubah?..waw hebat sekali.."
"Ya..begitulah, bagaimana ya? saat awal masuk saja, seperti nya kita dari daerah yang berbeda.."
"..bener juga" balasku kepada Yubuki sambil menggaruk kepalaku
"Emang di daerah Yukshi gaada hal begituan?"
"Gaada.."
"Oh.. pantes"
Setelah kami berbincang sedikit, kami di berikan sinyal dari Ruby milik Yubuki, sepertinya ada hal yang telah Mizu temukan di ruangan belajar. Benar saja, Ada beberapa tembok yang memiliki suara yang berdengung layaknya tembok yang ku temukan tadi. Mizu mengatakan bahwa ada 6 pintu yang ada di ruangan belajar. Pertama terletak di daerah kanan dekat kantin, kedua terletak disebelah kiri pintu masuk UKS, ketiga terletak di dekat tempat olahraga, keempat terletak sebelah toilet perempuan, kelima terletak di depan pintu kelas kami dan terakhir terletak di pojok ruangan. Ya, tembok di daerah pojok ruangan merupakan tembok yang pernah ku ketuk karena hilangnya pintu yang pernah hampir kubuka. Aku pun mencoba berkomunikasi kepada Mizu menggunakan Ruby milik Yubuki ku menyuruh Mizu untuk mencoba merusak atau masuk ke dalam tembok tersebut. Ku menyuruh Mizu melakukan itu tentu ada tujuan tersendiri, ya karena aku melihat seseorang yang masuk ke tembok aneh yang ku foto di ponsel. Jadi, aku penasaran apakah Mizu dapat masuk ke tembok tersebut apa tidak. Mizu pada awalnya menolak dengan keras perintahku, namun karena mengingat ancaman yubuki terhadapnya dia pun memutuskan menuruti apa yang telah aku perintahkan kepadanya. Mungkin dalam otak Yubuki aku menyuruh Mizu melakukan hal yang sangat bodoh, ya bagaimana tidak? Aku menyuruh peliharaan nya untuk menembus benda solid yang jelas tidak bisa di tembus. Secara ajaib tembok yang terletak didepan kelas kami dapat di tembus dengan mudah oleh Mizu. Saat melihat Mizu yang menembus tembok aku benar-benar terkaget tidak main dan mulai menyuruh Mizu menyelidiki ruangan tersebut. Mizu mengecek bahwa disana terdapat banyak mesin dan benang-benang yang memenuhi ruangan tersebut.
Ruangan apa itu? Mesin.. dan benang? Sungguh aneh..
Kemudian aku menyuruh Mizu untuk mendekat ke mesin tersebut, saat aku melihat Mizu menyentuh mesin tersebut dari Ruby milik Yubuki hal aneh tidak terjadi. Aku sempat berfikir bahwa mesin itu merupakan hiasan ruangan saja, namun aneh sekali jika mesin sebanyak itu terletak di ruangan yang gelap nan sempit. Karena ku mulai penasaran, aku menyuruh Mizu untuk mengecek tembok aneh. Saat mencoba keluar Mizu tak sengaja menginjak benang aneh tersebut, dan secara aneh tiba tiba Yubuki terjatuh dan meringkuk di hadapanku.
"YUBUKI?!"
"AHK.. BERAT.. Yukshi..Tolong.." Jawaban Yubuki padaku, jelas aku melihat tidak ada yang membuat Yubuki terjatuh karena membawa beban yang berat. Disaat Mizu mendengar teriakan Yubuki Mizu pun melepas injakan nya yang terkena benang tersebut. Secara ajaib yubuki tidak merasa ada hal yang berat di tubuhnya. Aneh, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa saat Mizu menginjak benang tersebut Yubuki bereaksi, sedangkan saat melepasnya...
Secara tiba tiba otakku menyaring hal yang sungguh diluar perkiraan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puppet Rope
Mystery / Thriller6 murid menikmati kesehariannya di sekolah, Hari hari yang indah mereka jalani bersama. Tanpa disadari salah satunya, Yukshi merasa kejanggalan pada hari setiap mereka tempuhi bersama. Ia mulai memeriksa seluruh ruangan yang ada di sekolahnya bersam...