Chapter 9 Tindakan Awal

5 0 0
                                    

"Hoek.."

Ku keluarkan semua hal yang ada di perutku. Agh.. rasanya menyakitkan. Jarang jarang aku muntah begini, menyedihkan sekali. Aku mengeluarkan hal yang membuatku mual sekali lagi dan mengusap mulut ku dengan tisu yang ada di toilet. Ku mulai berjalan menuju ke kelas ku. Ku membuka pintu kelas Hanya ada Coco disana yang sedang duduk menyalin pr. Ku mendatangi Coco dan melihat apa yang sedang dia lakukan.

"..hm? Mari kamu habis muntah?"

"Ah.. iya.. kecium ya baunya?"

"Haha iya sedikit, kamu ga mau ke UKS aja?"

"..bentar lagi juga selesai pelajaran"

"Kalau gitu ganti seragam aja dulu, biar ga bau"

"..hmm boleh"

"Yaudah aku temani ya?"

Coco menemaniku kearah tempat ganti yang letaknya sedikit dekat dengan toilet. Saat aku ganti Coco menungguku didepan pintu tempat ganti. Setelah ganti aku dan Coco kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran terakhir. Entah mengapa rasanya perutku mual kembali membuatku ingin muntah lagi. Aku mengangkat tanganku dan izin untuk ke toilet. Aku berlari dengan kencang dan masuk ke toilet dan memuntahkan semua hal yang ada di perutku. Saat ku keluar dari kamar mandi aku tak sengaja melihat seseorang dengan baju serba hitam keluar dari tembok dekat kamar mandi. Aku mencoba mengusap mataku dan orang tersebut tidak ada disana. Mungkin sebuah halusinasi. Aku pun kembali menuju ke kelas dengan keadaan yang cukup sehat. Aku duduk kembali dan mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran berakhir dan aku ingin mengajak mereka untuk bermain board game di kamar Akand, namun Yukshi dan Yubuki menolak karena mereka harus membahas hal yang lebih penting dari hal ini. Tidak asik, mereka mulai jarang bermain dengan kami ketika kami ditemukan pingsan di dekat koridor menuju kantin. Karena mereka menolak aku pun memutuskan untuk berkeliling sekolah karena kesal akan mereka yang selalu menolak bermain bersama.

"Tujuan sekolah emang apaan si? Buat berteman kan?" Ku kesal dan menuju ke toilet. Toilet dimana aku muntah. Aku mencoba duduk didaerah sana sambil merenung akan rasa sakit ku yang tiba-tiba menghilang.

"Aneh sih.. cuma gapapa lah lebih baik begini"

Aku duduk disitu dalam waktu yang tidak terlalu singkat. Saat aku mau berdiri aku tiba tiba penasaran dengan tembok dimana seseorang keluar dari sana. Meski aku berasumsi bahwa aku hanya berhalusinasi, aku hanya ingin mengeceknya apakah aku berhalusinasi apa tidak. Saat aku dekati tembok itu dan ku sentuh. Tidak terjadi apapun. Meskipun aku mencoba pura pura masuk, tetap tidak terjadi apapun pada diriku

"..Bearti aku beneran halusinasi doang" aku membuang nafas ku dan menuju ke ruangan asrama tanpa tau bahwa ada seseorang yang melihatku dari jauh.

______________

Ku menggaruk kepalaku dan memutar otak untuk dapat memahami sekolah ini. Aku mencari cara agar semua ini diketahui oleh para murid lain tanpa harus terlihat bahwa ada campur tangan dariku. Tentu aku tak ingin teman-teman ku ini kenapa napa karena sekolah yang aneh ini. Ku mencoba mengejamkan mata dan berfikir tenang.

"...aku terlalu naif ga ya?"

Ku beranjak dari kursi ku dan menuju keluar kamar dengan seragam ku. Ku melihat Mari yang sepertinya baru saja datang. Aku mencoba mengangkat tanganku dan menyapanya, namun aku mengingat bahwa aku menolak untuk berkumpul di kamar Akand dan membuatnya cukup kesal. Ku putuskan untuk menurunkan tanganku kembali dan keluar tanpa menyapanya sedikit pun. Aku berjalan menuju ke ruang belajar untuk mencari master yang cukup ku percayai, yaitu master Tabun. Alasan ku memercayai nya karena master Tabun memiliki usia yang cukup jauh dari master yang lainnya, membuat dirinya lebih dapat memahami isi hati para kami, murid. Mencarinya tidak sesulit yang dibayangkan, karena master Tabun memiliki mata yang semi rabun membuat dia tidak terlalu suka untuk beranjak keluar dari ruangannya. Ruangannya terletak di samping ruangan master Health yaitu di samping UKS. Aku mengetuk ruangan master Tabun 3 kali, dan pintu nya terbuka secara otomatis. Aku menyapa sambil memegang tangannya dan menciumnya, sebagai tanda bahwa aku sangat menghormati orang tersebut.

Puppet RopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang