🐣Heat

639 32 1
                                    

Keesokan harinya Jimin merasakan sekujur tubuhnya begitu panas, lebih tepatnya ia seperti terangsang akan butuh sentuhan.

Jimin saat ini berbaring di tempat tidur, memeluk salah satu sweater Hoseok yang dia pinjam kemarin sambil menggosok kedua kakinya. Sialnya, menghasilkan banyak sekali desakan juga erangan kecil di belah bibir tebalnya dan ia membutuhkan sentuhan itu lebih banyak lagi.

Sementara diluar kamar milik si manis, kedua orang tua Jimin sedang memerhatikan sang anak di dalam.

"Sepertinya dia mendapatkan heat pertamanya" celetuk ayah Jimin.

"Kalau begitu mama akan menjaga Jiminie hari ini. Karena dia sudah mendapatkan heatnya— itu pasti menyakitkan untuk pertamanya. Mama harap Jiminie baik-baik saja" ibunya Jimin berdiskusi kepada sang suami setelah itu membuka pintu kamar sang anak dan masuk kedalam.

Ibunya kini sudah berada di kamar Jimin."Sayang?"

Jimin mendengar kedatangan sang ibu langsung melompat karena terkejut dan membunyikan sweater milik Hoseok.

"Y-ya ma?" Jimin tergagap.

Ibunya duduk di tepi tempat tidur Jimin dan meletakkan telapak tangannya di dahi sang anak."Papamu menelpon wali sekolahmu untuk memberitahu bahwa kamu tinggal di rumah hari ini"

"Apa? Kenapa begitu? Aku baik-baik saja kok ma" ucap Jimin menyakinkan kepada sang ibu.

Ibunya menggeleng."Kamu sedang mengalami heat sayang"

Jimin terdiam, ia ingat apa yang diucapkan Namjoon beberapa hari lalu— heat sang omega sudah mulai merasakan terangsannya sepanjang hari, ini adalah waktu dimana pups dapat dibuat tetapi juga waktu yang paling rentan dalam kehidupan omega; karena mengaburkan penilaian mereka.

Alpha memiliki pengalaman serupa yang disebut dengan ruts.

Jimin juga ingat apa yang diusulkan oleh Namjoon padanya.

"Heat tidak terlalu menyakitkan jika seorang omega menghabiskannya dengan alpha. Jadi, kau melalui heat pertamamu kau bisa hubungi aku jika kau ingin melakukannya bersamaku"

Jimin tersipu saat mengingatnya dan menepis pikiran anehnya itu. Ia tidak bisa meminta bantuan kepada Namjoon untuk datang kesini karena bagaimanapun kedua orang tuanya ada disini! Bisa gawat kalau ayahnya mengamuk ketika anak perawannya di perkosa tiba-tiba.

Apalagi ayahnya itu suka sekali membawa senapan atau golok kalau ada yang macam-macam pada putra manisnya.

Memikirkan itu tubuh Jimin bergidik, ia tidak mau para alphanya disunat part 2 oleh ayahnya.

Ibunya Jimin membawakan obat dan memberikannya kepada sang anak."Ini akan membantu menekan heatmu" jelas sang ibu.

Beberapa jam kemudian ibunya masih di kamar Jimin; memberinya makan, menyuapinya, tak lupa menyeka dahi sang anak yang berkeringat dengan sapu tangan.

Drrtt! Drrt!

Suara deringan ponsel di nakas samping ranjang Jimin membuat ibunya sedikit mendelik kesal, ia pun mematikan deringan itu dan menyimpan ponsel Jimin kembali.

Sedangkan itu, Jimin tidak bisa menahan diri ia pun mengeluarkan sweater Hoseok untuk mengendusnya. Aromanya membantu meringankan rasa sakit. Ibunya yang melihat sang anak tidak mempersalahkannya.

Jimin lupa akan waktu, yang dia pikirkan hanyalah bercinta dengan sang alpha. Ia juga mendambakan penis sang alpha; menghisapnya sampai dalam, mengurutnya sampai milik sang alpha itu mengeras, memerah sampai setiap tetes terakhir ada di dalam dirinya. Ada tautan jauh di dalam dirinya yang tidak bisa dilepaskan, tidak peduli berapa banyak mainan yang ia mainkan.

Belongs To 6 Alpha - [BTS X PJM] ✔ (Sedikit Bagian Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang