🌼Chapter 1🌼

3.5K 244 131
                                    

Rasanya tubuhku remuk sekali, apalagi kepalaku sangat terasa sakit. Setelah kubuka mataku perlahan, aku berada ditempat yang sempit. Mungkin ukurannya 1 meter.

Tunggu!

Seingatku, aku berada di kampus. Menemani sahabatku Meta untuk bimbingan skripsi. Ingin embaca novel yang dia berikan, tetapi sialnya udah pernah ku baca dan tanpa sengaja aku terjatuh. Kepala belakangku terbentur pot bunga. Lalu kenapa aku bisa ada disini?

Apakah Meta membuangku karena aku terlalu lama pingsan? Tapi tidak mungkin ia setega itu. Dan tunggu, tempat yang sempit, dipinggir jalan. Bukankah ini selokan?

"Astaga, gue beneran dibuang?" Monologku melihat kembali pada tubuhku sendiri.

"Dek, kamu gak papa? Kenapa bisa masuk ke selokan gini? Ayo saya bantu berdiri." Ucap bapak-bapak yang entah lewat dari mana mengagetkanku.

"Ah, iya pak. Terimakasih." Ujarku setelah di bantu beliau naik ke atas.

Aku merasa sangat bingung ketika sudah berdiri dan menjauh dari selokan tersebut.

"Kenapa gue pakai seragam SMA?" Gumamku yang masih bisa di dengar oleh bapak penolong.

"Bukannya kamu mau berangkat sekolah? Itu sekolahmu terlihat di depan." Jawab sang bapak yang mungkin melihat kebingunganku dan menunjukkan arah sekolahan.

"Sekolah?" Beo ku sambil melihat ke arah yang di tunjuk bapak penolong.

"Kamu baik-baik saja? Untung selokannya kering. Langsung masuklah ke sekolah untuk mengobati luka-lukamu. Atau perlu saya antar ke puskesmas?" Tegur sang bapak sambil mengamati penampilan serta luka yang ada di tubuhku.

"Ini jalan apa pak?" Tanyaku memastikan sesuatu.

Bapak tersebut terasa heran dengan pertanyaanku, tapi beliau tetap menjawabnya.

"Jalan lidah buaya, kenapa kamu seperti tidak tau jalan sekolahmu sendiri? Ayo, akan saya antar ke puskesmas." Ujarnya kawatir.

"Ah, tidak perlu pak. Saya ke sekolah saja. Terimakasih atas bantuannya pak." Ucapku cepat.

Bapak penolong akhirnya berpamitan pergi.

"Jalan lidah buaya? Bukannya jalan dikota menggunakan nama-nama pahlawan. Lalu gue berangkat ke kampus pakai kemeja serta kulot panjang, tapi kenapa saat ini bisa pakai seragam SMA?" Monologku pada diri sendiri.

"Bodo amat, gue pergi ke sekolah yang ditunjuk bapak-bapak tadi aja."

SMA 1 Nusa Cendekia

"Ayo cepat-cepat masuk, gerbang mau saya tutup. Kalian ini, bel masuk sudah terlewat 10 menit baru datang!" Teriakan pak satpam dibarengi menutup gerbang sekolah.

Aku merasa kalau harus berlari saat ini. Dengan kekuatan lari seribu bayangan aku bisa masuk.

"Huh huh.. Untung dulu semasa SMA gue sering lari kaya gini karena selalu telat. Jadi nostalgia. Hehe" Kekehku merasa seru.

"Oh iya, Ini gue beneran cosplay jadi anak SMA ya?" Ingatku kemudian.

Aku langsung membuka tas ransel yang sudah berada di punggungku sedari sadar tadi.

Identitas! Aku saat ini harus tau, siapa identitasku. Tempat, nama, dan orang-orang, semuanya aku merasa asing.

"Hp! Ketemu!"

Aku segera menatap layar hp yang kini telah berada di tangan ku.

Jeder!

"OMG! INI MUKA SIAPA?!"

"CANTIK BANGET GILA!!"

"Sinting." Umpat seseorang yang baru saja melewatiku.

Aku segera menutup mulutku yang baru saja berteriak tanpa sengaja.

Unknown Character (Beluna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang