🌼Chapter 5🌼

2.5K 236 153
                                    

Pyar

"Eh sorry, gue gak sengaja."

Buru-buru gadis tersebut mengeluarkan tisu dalam kantong roknya dan mencoba bersihin kuah soto yang bisa dikatakan gak sedikit pada baju gadis lain yang ditabraknya.

"Maaf banget, gue beneran gak sengaja." Ucapnya sekali lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Ia jadi sangat merasa bersalah dengan apa yang barusan terjadi. Entah mengapa, hari ini menjadi hari yang benar-benar sial baginya.

Karena tidak ada respon dari sang empu, ia memberanikan diri untuk melihat wajah orang yang barusan ia tabrak.

"L-lo kenapa? Lo kesakitan ya? Maaf banget. Lo mau ke UKS? Ayo gue anter." Ucapnya panik, karena orang tersebut hanya diam dengan wajah syoknya.

"Astaga Luna! Lo gapapa? Ayo kita ke UKS!" Heboh Sea yang barusan datang.

Yups, gadis yang tertabrak dan ketumpahan kuah soto adalah Beluna.

Luna masih sangat terkejut, ia bahkan sampai tidak menyadari kalau tangan kirinya yang juga terciprat kuah soto saat ini sudah memerah.

Ia memandang gadis yang barusan menabraknya. 'Lova Raya Jahindra'.

'Shit! Tokoh utama protagonis perempuan!' Batin Luna sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Lo buta?!"

Sebuah pertanyaan yang seperti pernyataan dari Seanada mengembalikan rasa keterkejutan Luna.

"Gue gak sengaja. Gue juga udah minta maaf." Jelas Lova yang tidak terima dengan perkataan Sea.

'Adegan ini gak ada di dalam novel.' batin Luna mengingat adegan seperti ini.

Tanpa ba-bi-bu Sea langsung menyeret tangan Luna yang tidak luka untuk pergi ke UKS. Sebelum itu, Sea menatap Lova dengan pandangan permusuhan.

Sea itu walaupun cuek, ia yang paling care dan perhatian. Maka dari itu, siapapun yang cari masalah dengan sahabatnya, maka ia juga sedang mengibarkan bendera perang pada dirinya.

Luna yang ingin mengucapkan bahwa ia tidak kenapa-napapun jadi tidak bisa. Ia menjadi merasa kasihan dengan Lova yang dipojokkan seperti itu. Padahal itu tidak sepenuhnya salah Lova.

"Lo emang selalu cari perhatian ya" Bisik Sovia pada Lova yang sedari tadi menyaksikan pertunjukan.

Lova mengepalkan tangannya.

Setelah mengejek Lova, ia segera berlalu pergi meninggalkan kantin.


(^v^)

"Lo gak nyamperin Lova?"

Elvano sang protagonis utama pria menoleh pada Marvel sahabatnya yang barusan bertanya.

"Gak perlu, gak semua harus gue yang selalu turun tangan kan? Dia gak papa, itu udah cukup buat gue gak ikut campur masalahnya kali ini. Dia pasti bisa selesain sendiri." Jawabnya santai dan melanjutkan acara makannya yang tertunda karena drama barusan.

"Tumben, lo gak biasanya acuh gini sama sahabat cewek lo. Atau karena perkataan Sovia tadi?" Tebak Marvel tepat sasaran.

Sebelum terjadinya adegan kuah soto, Elvano sama Sovia memang sedang cekcok kecil.

Jadi saat ini sang tokoh utama pria bersama dua sahabatnya sedang berada di kantin.

Seperti yang dijelaskan pada novel "Call me Lova", Elvano Ragambara memiliki sikap yang labil dan juga tidak peka. Ia harus diberitahu dulu agar tahu. Dengan sikapnya itu, ia kerap sekali membuat seseorang tersakiti secara tidak sengaja.

Unknown Character (Beluna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang