🌼Chapter 2🌼

2.9K 244 118
                                    

Saat ini aku berada di kantin bersama Sea. Aku kurang lebih sudah tau siapa aku di dunia ini dari Sea.

Jadi benar. Aku transmigrasi!

Tidak bisa dipercaya.

Beluna Musica Danendra. Itu namaku saat ini.

Beluna adalah putri kedua pasangan dari Jordan Danendra dan Belia Danendra. Ia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Benka Danendra dan adik laki-laki bernama Jendra Danendra.

Beluna atau sering di panggil Luna yang merupakan gadis SMA 1 Nusa Cendekia kelas 11. Perbedaan umur dari tiga bersaudara ini hanya satu tahun masing-masing.

Keluarga Beluna bisa dikatakan keluarga yang harmonis dan terpandang. Danendra adalah salah satu keluarga berpengaruh, yang potensinya melintang buana pada perbisnisan seperti bidang properti, resto, serta perhiasan.

"Kok lo bisa tahu gue sih Se?" Tanyaku pada Sea setelah ia berhenti menceritakan tentangku versi yang dia ketahui.

Dia menatapku dengan sinis dan berkata "Lo nglawak? Harusnya gue yang tanya. Apa maksud lo jadi ngintilin gue kayak gini? Pakek suruh ceritain siapa diri lo lagi. Lo mau pamer?" Sewotnya.

Aku yang baru menyeruput jus jeruk jadi tersedak mendengar perkataan Sea.

Alasan! Saat ini, aku gak boleh ketahuan kalau aku bukan Beluna yang asli.

"Ya kan gue pengen tahu aja. Gimana pandangan orang tentang gue. Terus gue kan juga bingung, kenapa anak kelas kayak gak suka gitu sama gue." Alibiku sambil membersihkan hidungku yang panas dengan tisu karna tersedak.

"Semua orang juga tahu lo siapa. Tapi lo tadi nanya nya siapa lo? Bukan gimana lo versi gue." Jawab Sea jengah.

"Ya-ya itu maksud gue tadi. Jadi gue tuh gimana menurut lo?"

Sea menatapku "Lo centil, ganjen, dan cuek sama sekitar. Kecuali sama Jeno!" Pungkasnya.

Jleb.

"Lo gak pernah wellcome sama teman sekelas yang ngajak lo basa-basi. Termasuk gue. Dunia lo cuma di Jeno. Mangkanya anak-anak gak suka sama sikap lo itu. Lo pasti juga gak hafal kan sama nama anak-anak kelas? Pakek pindah duduk segala. Tch.." Sindir Sea padaku. Tepatnya Luna, tubuh yang sekarang ku tempati.

Wah Luna beneran kayak cewek-cewek novel yang tergila-gila sama satu cowok. Cinta gak selamanya indah Lun.. Aku jadi miris mendengarnya.

"Emang gue begitu ya? Kok gue gak tau sih." Jawabku penasaran.

"Dahlah, capek gue sama lo." Kesalnya dan meninggalkanku sendiri.

"Ih Sea! Lo belum bayar!" Teriakku yang tak dihiraukan.

Ah.. Jadi cowok yang duduk sendiri itu Jeno. Jadi, apa hubungan Jeno sama Luna ya?

****

"Sea.. Oh Sea..."

"...."

"Sea, lo cantik deh."

"...."

"Sea, pipi lo merah."

"....."

"IH SEAAAA!!!" Teriakku sebal akhirnya.

Sedari tadi aku mencoba mengakrabkan diri dengan Sea. Mau bagaimana lagi, ternyata Luna itu gak punya temen sama sekali di kelas. Seperti apa yang dikatakan Sea padanya tadi. Di dunianya cuma Jeno.

Unknown Character (Beluna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang