🌼Chapter 8🌼

2.8K 262 133
                                    

Hai guys Beluna balik lagi😍
Sebelum baca ceritanya, author minta kalian pencet bintangnya dulu ya.. Terimakasih😊
Happy reading🤗
.
.
.
.
.

"Jadi, drama baru apa lagi kali ini Lova?" Ucap orang tersebut yang membuat kerumunan menjadi heboh dan seketika bertambah banyak.

Ia melangkah melewati Luna dan Sea. Sekarang posisinya sudah berada ditengah-tengah mereka.

"Gue heran sama lo, setiap hari caper mulu kerjaannya. Selain sama cowok gue, lo ngincer siapa lagi sih bitch?" ujar Sovia diiringi smirknya.

Luna saling menengok dan bertatap mata dengan Sea. Pikiran mereka berdua sama.
'Drama semakin panjang~'

"Apa maksud lo kak? Gue gak ngerti." jawab Lova tak mengerti dengan maksud perkataan Sovia.

"Via! Jangan mulai." Ucap Vano yang tanpa sadar sedikit membentak Sovia untuk diam.

"Kamu belain dia?" tanya Sovia dengan raut tak percaya.

Vano menghela nafasnya lelah. Ia tanpa sengaja mencengkeram tangan Lova yang sedari tadi ia pegang untuk meredakan amarahnya.

Mengapa hubungannya dengan Sovia terus menjadi runyam begini?!

Sovia yang melihat tangan sang pacar terus bergandengan dengan Lova, membuatnya semakin meradang. Ia berdecih sinis dengan melipat kedua tangannya di depan dada dan berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain. Sakit!

Sedangkan Lova? Ia merasa kesakitan. Vano masih belum sadar bahwa cengkraman tangannya itu sangat menyakiti dirinya.

"El.. Sakit." Katanya lirih yang hanya bisa didengar oleh Vano yang berada disampingnya.

Regan melihatnya dengan malas. Ia sangat tidak tertarik dengan drama yang di suguhkan saat ini. Buang-buang waktunya saja.

Marvel menyenggol lengan Regan pelan, "Apa kita pergi aja?" tanyanya berbisik.

"Lo urusin aja. Gue yang pergi." ujarnya dan berlalu meninggalkan kerumunan.

Marvel berdecak kesal. Ia jadi merasa sebal dengan Elvano yang selalu mencampuri urusan Lova.

Sea dan Luna yang mengetahui ada celah untuk mereka kabur, segera mengendap dan melipir secara natural.

'Bodo amat. Gue gak mau ikut campur dan ngerusak alur' batin Luna yang sudah berhasil meninggalkan kerumunan.

Luna mengingat adegan ini pada novel. Ini masih part ke 15. Dimana part saat ini, masalah dan juga konflik mulai memanas. Pada adegan novel sebenarnya, Lova menabrak salah satu murid dengan penampilan nerd. Ia juga akan ditolong oleh Elvano dan sahabatnya. Akan tetapi, Sovia di adegan yang sebenarnya tidaklah muncul.

Apa karena orang yang ditabrak nya berbeda, maka alur cerita juga berbeda? Maka dari itu Sovia yang seharusnya tidak muncul menjadi muncul? Ah, membingungkan.

"Kita ke kantin aja kali ya?" tanya Sea yang barhasil menyadarkan lamunan Luna.

Saat ini mereka memang sedang berjalan tanpa arah. Mau balik ke kelas, pasti nanti ketahuan. Solusi yang tepat, mereka harus pergi sementara dari area kelas, yang dimana drama novel sedang terjadi.

"Boleh. Gue juga nahan laper sama haus dari tadi." jawab Luna menyetujui.

Sesampainya dikantin mereka melihat geng Jeno sedang makan bersama. Sepertinya Jeno belum mendengar huru-hara yang terjadi saat ini. Makanya, ia masih dengan santai bisa menikmati makanannya.

Sea memesankan makanan, sedangkan Luna mencari kursi yang kosong dengan celingak-celinguk. Maklum, ini kantin utara, dimana kantin ini adalah kantin yang biasanya dipenuhi oleh kelas 12. Sedangkan kelas 10 dan 11 sudah pasti sering makan di kantin selatan, yang mana dekat sekali dengan terjadinya drama picisan. Kali inipun kantin utara dalam keadaan ramai.

Unknown Character (Beluna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang