🌼Chapter 3🌼

2.6K 246 93
                                    

POV Author.

"Wassalamu'alaikum wr.wb."

Akhirnya, jam pelajaran terakhir selesai juga.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Sea pada Luna setelah selesai beberes.

Luna yang sudah selesai berkemaspun menatap Sea.

"Biasanya gue pulang sama siapa sih Se?" Tanyanya balik.

"Mana gue tau." Jawab Sea sambil mengangkat bahunya.

Sea melihat ke sekeliling dalam kelas yang sudah sepi. Ia berdiri menatap Luna sambil menggendong tas ranselnya.

"Gue balik duluan ya.. Jeno juga udah gak ada tuh. Nebeng sama abang atau adek lo aja. Bye.." lanjut Sea berpamitan, dan segera meninggalkan kelas.

Luna yang di tinggalpun menjadi panik. "Eh-eh.. Sea! Bener-bener ya tuh anak."

"Gimana mau bareng, orang mukanya aja gue gak tau" monolognya sendiri melanjutkan.

Ia melihat kearah bangku Jeno berada. Kosong.

Pacar model apa yang gak komunikasi sama sekali selama dikelas. Jangankan ngomong, ngeliatin aja enggak.

'Sebenarnya kehidupan model apa sih yang lo jalanin lun?' batin Beluna prihatin dengan nasib tubuh yang ia tempati.

"Tapi tenang aja, gue udah bertekad. Gue bakal ngerubah masa SMA lo ini menjadi indah. Karena berhubung tubuh ini sekarang jadi milik gue, gue bakal jaga dan ngelakuin sebaik mungkin. Lo tenang aja lun." Monolognya semangat sambil menepuk-nepuk sendiri kepalanya pelan.

Leo yang masih berada dikelas, menengok ke arah Luna berada. Ia bergidik ngeri dengan perilaku Luna hari ini yang sangat-sangat berbeda 180 derajat dibanding biasanya.

"Kenapa lo?" Tanya Bihan teman sebangku Leo yang merasakan tangan serta kaki Leo bergerak-gerak.

"Tuh si Luna kayak orang gila ngomong sendiri. Dia kerasukan atau gimana deh." Jelas Leo sambil kepalanya mengarah ke arah Luna yang masih semangat menepuk badan, kepala, bahkan sekarang jadi senyum-senyum sendiri.

Bihan yang melihatpun ikut merasa merinding. Ia segera membawa tas nya dan lari terbirit-birit keluar dari kelas.

Sebelum itu, ia meneriaki Leo dengan kencang. "Fix Le, gak beres! Gue pulang duluan!!"

Leo yang ditinggal segera ikut bergegas lari keluar. Dia tak boleh ketinggalan. Mana di kelas cuma ada dirinya dan Luna saja saat ini.

Luna yang mendengar teriakan Bihan kaget. Ia menengok ke arah Bihan yang berlari. Lalu ia beralih menatap kearah Leo.

'Gue belum sempat ngobrol sama deketin Leo si ketua kelas ya hari ini. Gue senyumin aja deh' batin Luna yang melihat Leo dengan mukanya yang panas dingin.

Luna senyum ke Leo sambil ngedipin matanya sebelah.

Sebelum Luna mau ngajak ngobrol Leo, pemuda tersebut segera cepat-cepat lari untuk pulang.

"Bihanjingan! Tunggu! Gue ikut!!!" Teriaknya dan keluar terburu-buru seperti dikejar burung.

Luna kembali kaget dibuatnya. Ia melongo heran.

Unknown Character (Beluna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang