voment juseyoo😾💐
—"Buset ini berasa kaya gue harus bagiin chat ke sepuluh orang atau gue bakal di datengin dan kaki gue di tusuk dua puluh kali. Kocak banget yang ngirim!" ujar Hyunjin sembari tertawa terbahak-bahak.
Tanpa menghiraukan ucapan Hyunjin. Mereka sebenarnya takut sekaligus merinding. Yang awalnya menertawakan Seungmin karena dia mendapat pesan yang terbilang konyol, kini mereka pun sama takutnya dengan Seungmin.
"Gimana orang ini tau nomer kita? Kok gue curiga ya satu di antara kalian lagi jail?" kata Changbin seraya memicingkan matanya, lalu menatap mereka satu persatu.
Mendengar hal tersebut, membuat hati mereka sedikit tenang. Mereka lupa jika memiliki teman-teman yang sering jahil. Tapi tetap saja, pikiran aneh sudah merajalela otak mereka.
"Curiga Felix atau kak Chan, secara mereka gak ada di sini."
"Gimana kalo itu beneran? Gue gamau mati." Sahut Seungmin.
"Gue juga gamau mati kali! Udahlah, ini cuma boongan doang. Sekarang ngaku! Siapa yang kirim kaya ginian?!" seru Jisung.
Mereka sontak menggelengkan kepala. Karena hal tersebut, mereka pun saling tuduh menuduh, dan pertikaian pun terjadi.
tok! tok! tok!
Terdengar suara ketukan tajam dari pintu yang membuat perdebatan mereka terhenti. Mereka langsung saling bertukar tatapan satu sama lain.
"Anjir siapa itu?"
"Buka dong, Hyunjin!" Suruh Minho dan dirinya langsung mendapat gelengan dari Hyunjin.
"Changbin, buka gih!" kini Minho menyuruh Changbin, tapi dirinya mendapat gelengan kepala juga.
"Lo kan yang punya rumah, buka dong kak?!" sahut Jeongin.
Akhirnya Changbin pun menyerah. Sebelum membukanya, dia menghela napas terlebih dahulu. Changbin meraih kenop pintu, dia pun membukanya secara perlahan, setelah terbuka sedikit, Changbin kembali menutupnya dengan membanting kuat. Mereka yang ada di sana langsung terkejut tidak karuan.
"Ada apaan?!" seru Jisung panik.
Changbin tidak menjawab, mereka tambah panik dibuatnya. Karena kesal dengan Changbin, Jeongin pun mengambil alih, dia mendorong tubuh Changbin dari hadapan pintu—terkesan tidak sopan, tapi dia sudah kepalang kesal.
Melihat Jeongin akan membuka pintu, mereka yang ada di sana buru-buru bersembunyi di balik sofa besar yang bisa menutup seluruh tubuh mereka.
Jeongin membuka pintu tersebut dengan lebar. Sepersekian detik kemudian dirinya tambah kesal dengan Changbin.
"Cuma kak Felix sama kak Chan?!" cibir Jeongin.
Mereka yang mendengar hal itu langsung memaki-maki Changbin. Sedangkan Changbin hanya diam sekaligus kebingungan.
"Perasaan tadi bukan mereka deh."
Changbin bersumpah jika tadi bukan Chan dan Felix yang dia lihat di luar, melainkan sosok berjubah hitam yang seluruh wajahnya tertutup oleh tudung jubah tersebut. Jika itu adalah mereka, mungkin Changbin tidak akan bereaksi seperti ini.
"Mungkin tadi mereka pake itu kali, terus udah dilepas... Mungkin." Batin Changbin.
Chan dan Felix masuk ke dalam. Keduanya tampak heran melihat teman-temannya.
"Ini pada kenapa?" tanya Chan.
"Pusing gue sama Changbin. Btw, habis dari mana aja lo berdua?" kata Minho.
"Habis dari sekolah lah, kita mah rajin." Sindir Felix.
Minho mengerutkan dahinya bingung, "bukannya sekolah udah di bubarin dari tadi ya? Tadi kata si Jisung sama Hyunjin, lo berdua gak ada di sana?"
Chan dan Felix sama-sama menekuk kedua alisnya. Mereka bingung dengan pernyataan yang baru saja Minho lontarkan.
"Hah? Padahal kita di sekolah, kita juga liat mereka berdua. Mereka aja kali yang gak liat kita." Balas Felix.
"Oh gitu sorry ya." Sahut Hyunjin.
"Sini deh lo berdua duduk! Gue mau nanyain sesuatu." Ucap Jisung yang membuat Chan maupun Felix tambah kebingungan.
"Ada apaan si ini? Berasa keciduk abis melakukan hal yang iya-iya." Kata Chan.
"Oh berarti pernah ya!" terka Jeongin.
Chan langsung menatap tajam Jeongin, "enak aja! Walaupun udah di kelas akhir begini gue masih suci."
Dan Jeongin hanya menjulurkan lidahnya, mengejek Chan.
Tanpa berbasa-basi lagi, Jisung langsung menunjukan pesan yang baru saja dia dapat pada Chan dan Felix. Anehnya, wajah mereka tidak begitu terkejut seperti yang di harapkan Jisung.
"Ini mah gue udah dapet dari seminggu yang lalu, udah gue hapus juga." Ucap Chan dengan nada begitu santai.
"Gue juga dapet kemarin sore. Emang kenapa deh? Kalian juga dapet ya? Terus ngiranya gue atau kak Chan yang ngirim karna kita telat dateng ke sini? Wih keren nuduhnya!" kata Felix yang terdengar nada menyindir di sana.
Kecurigaan mulai muncul ketika Felix melontarkan kata tersebut. Mereka merasa ada yang aneh dari Chan dan Felix, tampaknya mereka menyembunyikan sesuatu. Atau mungkin mereka sedang merencakan sesuatu? Entahlah.
"Udah, jangan di percaya. Paling juga chat iseng, malu lo semua udah pada gede malah saling nuduh cuma gara-gara chat gituan. Jangan sampe pertemanan kita hancur gara-gara hal sepele." Ujar Chan.
Mereka pun akhirnya menuruti perkataan Chan. Chan juga menyuruh mereka untuk menghapus pesan tersebut agar tidak mengganggu pikiran.
Mereka lanjut berbincang hal-hal random. Sampai akhirnya ada satu orang yang menyadari sesuatu yang janggal.
"Seungmin mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
hide and seek
Mistério / Suspense۫ . ⟡ [ 𝘀tray kids ] . ‹ ᝬ ❝lo percaya cuma karna ucapannya?❞