𖠗 05 ꞋꞌꞋ

101 65 16
                                    

Minho membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Kedua matanya tertutup di iringi deru napas yang begitu tenang.

Tidak, Minho tidak tidur. Dia hanya memejamkan matanya dengan pikiran berkecamuk.

"Itu cuma kebetulan kan?" monolognya.

Jujur saja, sebenarnya Minho takut dengan pesan ancaman yang dia dapat beberapa waktu lalu. Tapi dia berusaha membuang pikiran anehnya yang berujung Minho jadi sering meluapkan amarah—walaupun dia memang mudah marah.

ting!

Minho membuka kedua matanya, lalu dia menggapai ponsel yang ada di atas nakas.

"Anjir?! Nomer ini lagi?!"

Minho kembali kesal, dia sampai menekuk kedua alisnya. Dia yang penasaran pun membuka pesan yang baru saja orang aneh itu kirim.





unknown number
: are u sleep?

minho
lo siapa si bangsat?!  :

unknown number
: huh? u know me:D

minho
gue punya banyak kenalan ajg, :
gak usah bertele-tele 

unknown number
: ur friend...?
  or ur rival? idk

minho
mau lo apa?! :
ganggu ajg.

unknown number
: want u to die
  i'm watching u, minho:D






ting nong!

Suara bell rumah terus berbunyi memenuhi rungu Minho. Dia beranjak dari ranjang dan berlari keluar kamar.

Minho tidak berpikir aneh, karena dirinya yakin jika itu adalah ibunya yang baru saja pulang bekerja.

Dan untuk pesan terakhir yang nomor asing itu kirimkan tidak begitu Minho hiraukan.

Minho membuka pintu rumahnya. Presensi pertama yang dia lihat bukan ibunya, melainkan orang yang dia kenal.

"Seungmin?! Lo dari mana aja anjir?!" seru Minho.

Wajah Seungmin terlihat pucat pasi. Dia bahkan lebih seperti mayat hidup yang belum makan beberapa hari. Oh! Seungmin juga masih memakai seragam yang sama saat dia hilang di rumah Changbin dan seragamnya begitu kotor.

"Lo ngapain malem-malem ke sini?"

Seungmin tetap diam tak bergeming, Minho yang khawatir pun menyuruh Seungmin untuk masuk ke dalam rumahnya dan menyuruh temannya itu untuk duduk.

"Lo ke mana aja? Terus itu kenapa wajahnya pucet amat, dan lo ngapain ke sini malem-malem? Harusnya lo di rumah aja, Seungmin. Apalagi ibu lo..." ucap Minho.

Seungmin menoleh, dia menatap Minho. Anehnya, Minho yang di tatap balik tiba-tiba saja merinding.

"Gue habis kabur, dan yang mati itu bukan ibu gue."

Sontak Minho membelalakan matanya. Ucapan yang Seungmin lontarkan begitu ambigu di telinganya. Minho tau jika itu ibunya Seungmin, tapi kenapa anak itu tidak mengaku jika itu ibunya?

hide and seekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang