Pagi itu, sekolah di ramaikan oleh penemuan jasad seorang siswi yang tergantung di pintu gudang. Anehnya jasad itu digantung terbalik—atau kaki yang terikat di atas dengan kepala yang menjuntai ke bawah, dan kedua matanya ditutup oleh kain hitam.
Untungnya tim kepolisian dan tim forensik datang lebih cepat. Tim kepolisian langsung mengamankan kawasan sekitar agar murid yang berkerumun di sana tidak merusak TKP.
"Siapa yang mati?" tanya Jisung yang baru saja datang dengan wajah bingungnya.
Jisung ingin melihat jasad siapa yang ditemukan, tapi para murid berkerumun di sana membuat dirinya kesulitan.
"Yuna, anak kelas 10 IPS 2." Sahut Hyunjin yang memang sudah berada di sana beberapa waktu lalu.
Jisung terkejut mendengar hal tersebut. Pasalnya, Yuna adalah siswi yang cukup akrab dengan orang-orang. Dia tak menyangka jika Yuna akan mati begitu cepat.
"Bunuh diri?" tanya Jisung sekali lagi.
"Engga, tapi dibunuh." Bukan Hyunjin yang menjawab, melainkan Jeongin.
Sontak Jisung dan Hyunjin menoleh ke arah Jeongin. Menatapnya dengan alis yang menekuk. Pertanyaan yang sama muncul di benak mereka, "tau dari mana?"
"Yakin? Emangnya lo tau dari ma—"
"Apakah benar anda bernama Jeongin yang melaporkan penemuan jasad pada kepolisian?" tanya salah satu inspektur polisi yang datang menghampiri.
Dan Jeongin mengangguk sebagai jawabannya.
Kini atensi Jisung dan Hyunjin beralih pada inspektur polisi. Mereka cukup terkejut jika Jeongin lah yang melaporkan penemuan ini pada polisi.
"Bisa ikut dengan saya? Saya ingin memberi anda beberapa pertanyaan." Ucap inspektur tersebut.
Jeongin lagi-lagi mengangguk, dia pun pergi bersama inspektur polisi dan meninggalkan Jisung serta Hyunjin.
"Bagus deh..." gumam Hyunjin sembari melihat kepergian Jeongin.
Jisung yang mendengarnya lantas menoleh cepat. "Bagus apanya anjir?" tanyanya bingung.
"Maksudnya tuh bagus—pasti sekolah dibubarin, itu maksud gue!" balas Hyunjin sedikit panik.
Jisung memicingkan matanya curiga, dia merasa ada yang tidak beres dengan Hyunjin. Tapi setelah itu, Jisung mengabaikannya.
"Hampir aja ketauan."
Dan benar saja, sekolah dibubarkan. Kini Hyunjin serta Jisung sudah berada di rumah Changbin. Tentunya, mereka hanya bermain di sana.
"Eh itu serius si Yuna mati?" tanya Minho.
Walaupun Minho berasal dari sekolah yang sama dengan mereka, akan tetapi, dirinya tadi bolos sekolah—lebih tepatnya masuk sekolah hanya satu hari, selebihnya dia meliburkan diri.
Jisung menangguk, "tanya tuh ke Jeongin kalo lo gak percaya, dia habis jadi artis dadakan." Ucapnya sembari menunjuk dengan dagu pada Jeongin yang sedang duduk di seberangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hide and seek
Misteri / Thriller۫ . ⟡ [ 𝘀tray kids ] . ‹ ᝬ ❝lo percaya cuma karna ucapannya?❞
