Felix memasukan buku-bukunya ke dalam tas, lalu dia menyampir tasnya di pundak. Ketika dirinya hendak keluar kelas mengikuti murid lain—tasnya di tarik kuat dari arah belakang.
Felix membalikan tubuhnya, menatap tajam pelaku yang baru saja menarik tasnya.
"Apaan?!"
"Sebenernya lo tau sesuatu kan soal chat itu?" tanya Hyunjin.
Felix merotasikan bola matanya, dia tak menjawab pertanyaan Hyunjin dan memilih untuk pergi dari sana—tapi pergerakannya di cegah oleh Hyunjin.
Kini di kelasnya, hanya tersisa dia dan Hyunjin saja.
"Gue tau lo bohong waktu izin ke kita mau ke toilet, tapi malah pergi ke perpustakaan." Ujar Hyunjin.
Felix tidak terkejut mendengarnya, karena pada saat itu dia memang merasa ada seseorang yang mengikutinya.
"Lo curiga sama gue?" tanya Felix.
Hyunjin gelagapan dibuatnya. Sebenarnya dia memang mencurigai Felix sebagai pelaku.
"Denger ya, gue cuma nenangin diri di sana! Muak denger lo semua debat mulu." Ucap Felix.
Hyunjin menyeringai, "lo bohong lagi. Gue denger lo telponan sama orang—apa ya kata-katanya..."
"...oh! Siapa yang mati pertama?"
Felix berdecak kesal, "lo sama begonya kaya mereka. Itu gue lagi baca novel?! Lo cuma denger tanpa liat gue lagi ngapain. Minggir!"
Felix yang sudah kepalang kesal pun meninggalkan Hyunjin. Dia bahkan sampai menabrak bahu Hyunjin cukup kuat—sengaja. Untuk kali ini Hyunjin tidak mencegahnya.
Namun anehnya, tidak lama kemudian, Felix kembali lagi.
"Kak Chan nyuruh kita ngumpul di rumahnya, cepet! Kalo lo gak ikut, gue gak akan ngasih tau novel apa itu."
Hanya itu yang Felix katakan, setelahnya dia pergi lagi. Sedangkan Hyunjin tidak bergerak sama sekali, dia masih mencerna ucapan Felix.
"Novel...?"
Sepersekian detik kemudian Hyunjin baru menyadari sesuatu. Ketika dirinya berpaling menatap jendela yang ada di belakangnya, tepat di arah kanan. Netranya menangkap sebuah bayangan, Hyunjin yakin itu bayangan manusia.
Felix berusaha memberitahu Hyunjin jika dari tadi ada yang menguping mereka.
Hyunjin pun dengan cepat menyusul Felix sebelum sesuatu menimpa dirinya.
"Traitor."
Soal berkumpul di rumah Chan, Felix tidak bohong. Chan memang menyuruh mereka untuk berkumpul di rumahnya.
"Tumben banget nich ngajak kumpul di rumah lo, mau ngapain om?" tanya Jisung.
"Mau ngerencanain rudal buat sekolah, hadiah khusus dari kak Chan setelah dia lulus nanti." Balas Jeongin bercanda.
"Emang keluarganya ada yang militer ya?" tapi Jisung menganggap jika ucapan Jeongin serius.
"Gak ada, tapi dia mau ngerampok. Biar catatan kriminalnya bejibun terus jadi narapidana berbahaya, abis itu dia di hukum mati." Sahut Hyunjin.
Sedangkan Chan yang sedang di omongi hanya bisa tersenyum pasrah di ujung sana, sudah biasa baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hide and seek
Детектив / Триллер۫ . ⟡ [ 𝘀tray kids ] . ‹ ᝬ ❝lo percaya cuma karna ucapannya?❞
