119-121

4 0 0
                                    


Episode 119 Kesimpulan



"Orang-orang idiot yang menyerang kita pasti telah bertindak sangat kejam karena Holy King berikutnya telah diputuskan, bukan? Dengan keadaan apa kau mengatakan bahwa pangeran Kerajaan Sorakil akan menjadi Holy King berikutnya? Aku tidak "Saya belum punya anak... tapi saya yakin itu akan terselesaikan dalam beberapa tahun. Mengesampingkan itu, apakah menurut Anda saya akan merekomendasikan seorang pangeran dari negara lain sebagai Raja Suci berikutnya?"


"..."


 Meski begitu, Perdana Menteri, yang hanya membungkam kata-kata Ephalia, tidak mengubah ekspresinya sama sekali.


"Selain itu, kamu mengatakan sebelumnya bahwa anggota faksi dipandu oleh orang-orang Einheria untuk menyerang. Kamu mengerti?"


"..."


 Ya... Yah, saya lupa apakah itu Perdana Menteri atau dua orang yang berpartisipasi dalam pertemuan itu, tetapi pada pertemuan setelah itu, saya memberi tahu fraksi isi perjanjian itu sebanyak yang saya bisa.


 Jika dia adalah kepala faksi, dia seharusnya tidak dapat memahami apa yang akan ditimbulkan oleh informasi itu...atau lebih tepatnya, dia mungkin memberikan informasi itu karena dia ingin membujuk Ephalia untuk dibunuh.


 Akibatnya, tampaknya Perdana Menteri meledak lebih dari yang diharapkan, tapi pasti Perdana Menteri yang membuat para idiot itu bergerak.


"Mereka merencanakan agar mereka membunuhku, bukan?


"..."


"Kalau dipikir-pikir, Rangus-dono mengatakan sebelumnya bahwa kita Einheria menghasut bangsawan pelarian itu, tapi itu salah paham, bukan?"


 Kilik menyela perlahan.


 itu? bukankah Anda menyarankan? Saya pasti berpikir Kilik melakukan sesuatu ...


 Perdana menteri tidak memandang Kilik karena tidak percaya dengan perkataan Kilik.


"Orang yang menghasut para bangsawan itu dan menyerang Yang Mulia adalah temanmu... dan orang yang melarikan diri dari kastil hari ini dan menuju kerajaan Sorakil, mantan wakil direktur biro intelijen."


"......Apa?"


 Perdana menteri bereaksi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, mungkin karena dia tidak mendengarnya.


"Oh? Apakah kamu tidak mendengar itu? Orang yang menghasut para bangsawan adalah seorang agen dari Kerajaan Sorakil yang menjabat sebagai wakil direktur departemen intelijen di Kerajaan Suci Luferon. Dia adalah teman sejatimu."


"..."


 Rektor sekali lagi menenangkan kata-kata Kilik. Ekspresinya separah biasanya, tapi itu tidak membuatnya merasakan emosi seperti sebelumnya.

Tuanku Melintasi Dunia Lain Dengan Karakter Game yang Diedit~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang