WHO??

14

Haiii udh lama ga up sorry dulu akun wp aku gak bisa diakses keluar mulu sampe akhirnya ganti hp karna hp lama juga udh eror dan baru mutusin buat lanjut lagiiii semoga masih ada yng nunggu cerita ini

"Paman orang yng seperti apa calon istri paman?"

"Dia? Dia dan paman satu akademi walaupun paman jarang berbicara dengan dia tapi setau paman dia orang yang baik, ceria, dan juga lembut. Memang kenapa?"

"Tidak hanya ingin tau seperti apa orang yang akan menjadi bibiku"

"Kau tenang saja paman jamin kau akan suka dengan dia kepribadian dia selalu membuat orang nyaman"

"Termasuk paman?"

"Hem?"

"Termasuk paman kan?sudah jujur saja pada ponakanmu yang cantik ini bahwa paman sudah jatuh hati dari dulu padanya"

"Anak kecil ini sok tau ya. Sudah paman akan kembali keruang kerja dulu"

Dira terdiam melihat punggung jerome yang menjauh. pikiranya berkecamuk, rencana yang telah ia susun dengan susah payah harus hancur dengan kehadiran orang baru

Ia tenggalam dalam pikiranya entah sampai kapan ia melamun diruang makan hanya untuk memikirkan masa depanya.

******
Cantik, menawan, anggun, seperti bidadari itu yang pasti terlintas dipikiran setiap orang yang melihat seorang terrisa

Dira akui terrisa memang mempesona apalagi saat ini ia berdiri dialtar bersanding dengan jerome sinar matahari yang menembus kaca membuat suasana makin terlihat indah seperti semesta mendukung pasangan luar biasa ini untuk bersatu

Semua tamu yang datang seolah terbius oleh keindahan pasangan ini
Mereka membicarakan terus menerus betapa serasi nya pasangan ini

Dira sudah mempersiapkanya bagaimana dia harus bersikap dalam situasi ini

2 bulan setelah ia tau pamanya akan menikah ia mengurung diri menyusun semua rencana dan menyiapkan beberapa plan, tidak ada yang tau masa depan ia bukan karakter yang seperti dinovel yang telah mengetahui alur novelnya.
Hidup dan matinya dipertaruhkan dalam rencana ini bisa bisa saat ia salah langkah ia akan dihabisi.

Mungkin yang terlihat hanya masalah sepele ia bisa saja kabur sekarang dengan uang tabungan yang ia punya tapi bagaimana setelahnya, identitas dia terlalu rawan. Ada 1 sifat manusia yang tidak akan berubah entah jaman dulu maupun dimasa mendatang yaitu sifat yang ingin tau

Ia tidak bisa tinggal menyendiri dihutan untuk menghindari interaksi dengan manusia itu bukan tujuanya, tujuanya adalah mengumpulkan uang, kekuatan, kekuasaan sampai tidak akan ada yang dapat meremehkanya atau mempermasalahkan identitasnya

Ia har-

"DIRAA" suara dengan intonasi tinggi menyadarkan dira dari lamunanya

"Ah i-iya"

"Kau tak apa dira? Apa kau sakit kenapa kau melamun seperti itu"

"Ah tidak apa apa paman hanya sedikit sakit perut hehe"

"Apa kau salah makan"

"Tidak paman, ah ngomong ngomong paman tidak akan mengenalkanku pada wanita cantik disamping paman?"

"Ah iya, terrisa kenalkan ini Veddira dia keponakanku anak dari kakaku dan satu satunya keluargaku"

"Halo nona veddira senang berkenalan denganmu"

"Ah panggil saja aku dira lagi pula saat ini kita sudah menjadi keluarga bukan nona terrisa dan satu lagi pamannn kau lupa menyebutkan aku ini keponakanmu yang paling cantik"

Jerome terkikik geli ia mencubita hidung dira "ia ia kau adalah keponakanku yang paling cantik tiada duanya"

"Nah ini baru benar"

"Kalau begitu dira juga harus memanggilku bibi mulai sekarang bukan? Karna kita sudah menjadi keluarga"

"Dengan senang hati bibiku yang cantik, akhirnya aku mempunyai teman mengobrol seorang wanita cantik bukan seorang lelaki tua"

"Hahaha kau begitu lucu dira pantas jerome selalu semangat saat menceritakanmu"

"Apa yang kau maksud dengan lelali tua itu dira kau menganggap paman yang tampan ini tua?"

"Eihh paman aku tidak pernah bilang lelaki tua itu paman, tapi kalau paman merasa ya syukurlah"

Jerome kehabisan kata kata melihat tingkah keponakanya ini

Sedangkan terrisa da dira saling memandang dan berakhir tertawa bersama