⚠️WARNING!!: MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN, PELECEHAN, OBAT OBATAN, MINUMAN KERAS, KATA BAKU DAN NONBAKU, DAN ADEGAN KEKERASAN LAINNYA!!⚠️===============================================
Kini Jisung dan haruto berada didalam mobil untuk mengantar Jisung ke rumahnya, didalam mobil haruto terus mengoceh namun tidak dibales oleh Jisung.
Kenapa? Jisung masih kesal dengan perlakuan haruto ke Jisung tentu lah Jisung tidak terima jika digituin.
Oke back ke Jisung dan haruto lagi.
"Jie, jangan marah lagi ya~ aku kan udah janji untuk beli tiket dan ngetraktir kamu selama dua bulan kok kamu ngediem in aku~" ucap haruto sambil mengrayu Jisung untuk tidak mengabaikannya.
Tentu Jisung itu sudah memaafkan sahabat kecilnya itu namun entah mengapa dia masih marah saja begitu.
"Ruto, tunggu" haruto yang mendengarkan ucapannya Jisung pun menghentikan mobilnya.
"Kenapa jie?" Tanya haruto dan dijawab tunjukan jarinya Jisung kearah belok kanan.
"Dia ada disini Ruto" haruto pun kaget dengan ucapannya Jisung bagaimana bisa 'dia' ada disini.
"Bukankah ayahmu sudah menyegelnya?" Sambung Jisung dan dijawab anggukan kepala oleh haruto.
"Aku pun tidak tahu kalau dia secepat itu bisa keluar dari segalanya itu" ucap haruto.
"Dan apakah ada yang membantukan dia untuk keluar dari segelannya?" Sambung haruto, dan Jisung pun hanya bisa mengangguk kepalanya saja.
"Aku akan keluar, kau ikut atau tidak jie?" Tanya haruto ke Jisung, Jisung yang sedang memperhatikan orang yang terbebas dari segelan itupun terkejut.
"Lebih baik kita pulang saja Ruto, perasaanku nggak enak kalau kamu ngelawan dia" haruto yang tau kalau filing nya jisung itu akurat jadi haruto mengikuti arahan Jisung saja yaitu pulang ke rumah.
'jeno kenapa kau bisa terbebaskan dari segelan itu? Apakah saudaramu itu yang membantunya?' tanya batinnya Jisung entah tanya ke siapa.
Orang yang disebrang kanan itu sempat melihat wajahnya Jisung dan orang itu pun tersenyum.
'kau kembali ke Korea ya? Jisung? Aku pasti mendapatkan mu kembali' gumamnya sambil memasangkan raut wajah yang mengerikan.
"Jen ayok, lihatlah si haechan dia merengek terus dari tadi" ucap seseorang disebelah orang yang bernama Jeno itu.
"Baiklah ayok kita kembali ke mansion" jawab Jeno ke seseorang itu.
.
.
.
.
."Kau yakin kalau dia itu Jeno Jisung?" Tanya ayahnya Jisung, Jhonny.
"Aku yakin banget kalau dia itu Jeno yah, kalau tidak percaya tanya saja ke haruto, disana itu ada haruto juga yah" jawab jisung sambil menunjuk ke arah haruto.
Haruto yang ditunjuk pun mengerti dan menghampiri Jisung dan ayahnya Jisung.
"Kita itu tidak pernah berbohong paman, pamankan tahu kalau Jeno itu mempunyai lima saudara, mungkin mereka yang membebaskannya dari segel kuat dari ayah itu" ucap haruto sambil menyakinkan bahwa itu fakta kalau Jeno itu terbebaskan dari segelan itu.
Jhonny pun hanya bisa berhela nafas berat, bagaimana? Jika Jeno bebas maka nyawa anaknya atau si Jisung akan terancam.
Walaupun Jeno itu menyukai Jisung bahkan obsesi ke Jisung tetap saja nyawanya Jisung akan terancam karena dia itu demigod.
KAMU SEDANG MEMBACA
primadonna the gods
Fantasybagaimana rasanya jika kita jdi perebutan para dewa apakah seharusnya kita sedih atau bahagia jawabannya adalah hanya orang tertentu yang merasakannya "KITA HARUS MENEMUKAN 'DIA' AKU SUDAH MUAK DENGAN DUNIA YANG MENJIJIKAN INI" "bisakah kalian diam...