Lily Dan James bangun bersamaan dan mereka tidak tahu mengapa. James biasanya tidak mungkin bangun cepat dan hanya akan keluar dari kasur jika merasa perlu. Tapi hari ini dia bangun sama dengan Lily. Keduanya menatap satu sama lain dengan terkejut. Kemudian mereka mendengar suara seseorang di bawah tangga. Lily menggumamkan 'Damien' dan menggosok matanya yang mengantuk. Dia menatap jam di sampingnya dan melihat kalau dia terlambat bangun setengah jam dari biasanya. Dia berpikir kalau Damien terbangun dan mencarinya. Memikirkan hal ini membuat kantuknya hilang, dan dia cepat bangun dari kasur.James Dan Lily berdiri dan siap untuk hari terakhir mereka di liburan musim panas. Besok mereka akan kembali ke Hogwarts. Mereka belum mendiskusikan apa yang akan Harry lakukan, mereka belum mendapat kesempatan untuk membicarakannya, tapi mereka tahu percakapan apa yang harus dimulai pertama kalinya. Harry lebih tua dari anak berumur delapan belas yang seharusnya. Dia bisa membuat pilihannya sendiri dan menjalaninya dengan tekun.
James Dan Lily menuruni tangga ketika mereka melihat Damien yang mengantuk menuruni tangga juga. Lily terkejut karena bukan hanya Damien yang bangun pagi itu. Tapi juga ada Harry yang berada di dapur.
Lily, mengikuti James Dan Damien, membuka pintu Dan terkejut melihat dalamnya.
Harry di sana, berpakaian rapi, dan sedang membuat sarapan. Semua rasa kantuk menghilang dari mata Damien. Dia memandangnya, mulut terbuka terkejut. Lily dan James bahkan tak bisa berkata-kata. Harry tidak pernah membuat sarapan, jadi apa ini?
"Harry?" Lily menemukan suaranya.
Harry mendongak Dari penggorengan, menyiapkan gelas jus, dan tersenyum pada keluarganya. 'Keanehan lagi', pikir Lily ketika dia melihat senyum aneh di wajah anaknya. Benar-benar manis, tapi juga berbeda dari yang biasanya.
"Pagi!" kata Harry, jelas terkejut juga atas kedatangan mereka.
"Apa... apa yang kaulakukan?" James bertanya, matanya berhenti pada makanan dan piring yang tersedia di meja.
"Aku membuat sarapan," jawab Harry.
Damien keluar dari keterkejutannya dan hampir berlari ke Harry.
"Harry, kau tidak pernah membuat sarapan," katanya, menekankan 'tidak pernah' dengan memberinya tatapan panik.
Harry menatapnya sejenak sebelum menyiapkan jawaban.
"Aku tahu, aku hanya berpikir sebelum kalian pergi ke Hogwarts, akan menyenangkan jika kita sarapan dengan makanan yang kubuat."
Lily merasakan sesuatu memukul dadanya ketika mendengarnya. Dia berbagi pandangan terkejut dengan James. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan akan keluar dari Harry. Beberapa minggu lalu, ia bersikap seolah ia tidak ada di sana dan sekarang ia membuat sesuatu yang spesial untuk mereka.
"Kau tidak perlu, Harry," kata Lily.
"Ini bukan sesuatu yang besar, hanya sarapan," Harry menjawab, suaranya terdengar malu-malu.
Harry mempersilakan keluarganya untuk duduk sebelum memberi mereka makanan di meja. Lily terkejut dengan masakan yang enak itu dan bagaimana ia tidak membuat dapur berantakan. Dia berpikir mungkin semua karena ajaran Voldemort. Dia ingat akan ingatan mengerikan mengenai masa kecil Harry dan bagaimana saat berumur empat tahun ia harus membuat makan malam. Kenyataan itu membuat matanya panas dan dia menahan air matanya.
"Ini enak," katanya, membersihkan tenggorokannya. "Jika saja aku tahu kau pintar masak, aku akan terus meminta bantuanmu."
Harry hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya. James terlalu sibuk mengunyah makanannya untuk bisa mengatakan apapun. Dia memberi tanda pada Harry untuk sarapan juga sebelum kembali ke makanannya. Damien kesulitan untuk makan. Dia merasa perutnya menjerit dan dia tidak bisa memberi dirinya makanan. Segera setelah sarapan berakhir, Damien menariknya ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deepest Reflection ⚠️
FanficSemua karakter tokoh hanya milik JK Rowling dan semua cerita di dalamnya milik Kurinoone. SINOPSIS: Harry mendapat kesempatan untuk melihat bagaimana jadinya hidupnya jika Wormtail mengkhianati mereka sepenuhnya pada malam Halloween itu. Dia menuka...