Pada awalnya semua sudah sempurna bagi Loysa Yeh, sebagai seorang gadis remaja tanpa orang tua yang dulunya tinggal di panti asuhan. Dari sana ia memperoleh kesempatan untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga William Huxley dan disekolah oleh pria...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Loysa Yeh, gadis remaja berusia 18 tahun. Sejak berumur 9 tahun sudah merasakan beratnya hidup sepeninggal orangtuanya yang dipenjara. Dititipkan di panti asuhan bukan salah satu hal yang ia sukai, hidup atas belas kasih orang lain, harus berebut makanan atau mainan dengan anak lain, atau saling merebutkan kesempatan di adopsi orang tua asuh. Pada sebuah kesempatan, ia memperoleh jalan keluar akan masalahnya yaitu berkerja sebagai maid dirumah salah satu orang terkaya di kota Vancouver. Tanpa berpikir panjang, Loy mengambil kesempatan tersebut dan mulai merencanakan hidup yang lebih baik dimasa depan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
William Huxley, pria dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi. Sebagai salah satu cucu dari orang termakmur, ia sangat menjunjung tinggi privasi yang terbatas menjadikannya sosok low profil dibandingkan orang kaya pada umumnya. Karena itu, dirinya tidak sembarangan memilih orang untuk dipekerjakan. Salah satunya mempercayakan Loysa Yeh sebagai asisten khusus yang mengurusi keperluan pribadinya.
