Protected

33 1 0
                                    

Your vote and comment are so precious for me.

Instagram:
@achlys_jinx
@ari_pmalau (author)

Shy Boss Baby
11.06.2024

Skandal William belum redup meski beberapa hari telah berlalu, dimana pria itu juga enggan untuk bicara semakin membuat media membakar berita sesuka hati.

William mencoba menyelesaikan masalahnya diam-diam, namun orang-orangnya belum menemukan wanita dan anaknya tersebut. Sehingga cukup sulit untuk mencari dalang dibalik rumor yang jelas bermaksud merusak citranya.

William berpikir jika keputusannya sudah tepat untuk diam. Dibandingkan ia menyangkalnya dan mungkin akan menarik perhatian beberapa orang yang bermaksud buruk kepada dan memanfaatkan beberapa kekhilafannya dimasa lalu.

"Hentikan pekerjaanmu" titah Mike begitu memasuki ruangan William "Ada pesan penting untukmu, dari nenekmu"

William teralihkan "Ada apa?"

"Nenekmu sudah menunggu di butik. Beliau meminta kesana sekarang juga, malam ini kau harus menemaninya menghadiri jamuan makan malam dari keluarga Griffith" ujar Mike menyampaikan pesan yang diterimanya dari Liliana.

William mengangkat ponselnya yang terletak diatas meja untuk menghubungi sang nenek "Kenapa nenek tidak bilang langsung padaku"

Beberapa kali berusaha menghubungi sang nenek dan hasil yang William peroleh sama, wanita tersebut tidak menerima panggilan darinya. Begitu pun dengan bodyguard sang nenek.

"Beliau berpesan, jangan mencoba untuk menghindarinya dan sekarang juga pergilah ke butik" ujar Mike kembali menegaskan "Lebih cepat lebih baik"

"Sudah kubilang, jangan pernah dimanfaatkan oleh nenekku lagi" ujar William memperingati Mike yang terkesan lebih patuh pada neneknya.

Mike menatap arlojinya "Waktu tetap berjalan, lebih baik kau berangkat sekarang sebelum jam pulang kerja dan akan ada kemacetan" tambah Mike tak takut dengan ucapan William.

William menatap datar dengan reaksi sahabatnya tersebut.

[][]

Butuh 15 menit untuk William tiba di butik langganannya. Segera ia memasuki toko yang sekaligus mengambil peran ganda sebagai salon untuk pria dan wanita tersebut. Gedung berlantai 15 tersebut tidak cukup ramai namun lebih terasa privasi.

"Selamat datang tuan William" sapa seorang karyawan dibalas anggukan kecil dari William, kemudian karyawan berjenis kelamin perempuan tersebut membawa William menuju lantai 5.

"Nyonya sedang dirias. Mungkin setengah jam lagi sudah siap tuan" ujar wanita itu tanpa repot.

"Baik" balas William singkat.

Lima belas menit kemudian William sudah selesai dengan setelan hitam dan dasi kupu-kupu hitam melingkar dilehernya. Pria itu kembali kelantai dasar untuk menunggu sang nenek, ia menghabiskan waktu untuk membaca koran yang tersedia dimeja.

Beberapa menit menunggu, denting lift terbuka menarik perhatian William menduga seseorang yang keluar dari sana mungkin neneknya.

Bukan...tapi William juga mengenalnya.

Itu... Loysa.

Dengan seorang wanita yang cukup William kenali, memandu Loysa kearahnya.

Gaun putih yang cukup minim namun tampak sopan, membalut tubuh Loysa. Rambut model half ponytail terurai rapi dibelakang, menampilkan leher jenjang dan kulitnya yang putih kontras dengan riasan merah pada bibir gadis itu.

SHY BOSS BABY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang