Natalie Addison

48 3 0
                                    

Your vote and comment are so precious for me.

Instagram:
@achlys_jinx
@ari_pmalau (author)

Shy Boss Baby
23.02.2023

Ottawa, Kanada|Juni 2023

Pandangan Loysa kosong dan hampa. Tragedi hampir terulang dan masih menyisakan trauma baginya. Sesekali ia meringis saat membayangkan tangan Tony yang hampir menggerayangi tubuhnya.

"Akhhh..." Loysa tak sengaja menggelengkan kepalanya, lupa jika akibat tamparan keras Tony berefek fatal pada lehernya. Sebuah penyangga leher terpasang disana.

Loysa merasa tulang rahang dan lehernya bergeser, telinganya berdenging, pipinya panas dan sudut bibirnya perih dengan sedikit robek.

"Usahakan tidak banyak bergerak" saran perawat sembari mengoleskan obat dibibir Loysa "Sudah selesai, dokter sedang menyiapkan resep, silahkan ditunggu"


"Terimakasih"

William melihat perawat keluar menyelesaikan perawatannya pada Loysa, lalu memastikan keadaan gadis itu dari balik pintu ruang dokter.

"Apa tidak perlu menunggu walimu masuk?" Tanya dokter dengan berkas ditangannya sambil melirik pintu dimana William menunggu.

Loysa juga menoleh ke pintu kemudian menggeleng pelan. William bukan lagi walinya sejak setengah tahun yang lalu "Tidak perlu dokter"

"Seharusnya anda tidak perlu menunggu" ucap Loysa segan mendapati William duduk bersedekap di kursi tunggu konsultasi singkatnya dengan dokter.

"Bagaimana? Semua baik-baik saja?" Sela William khawatir.

"Ya..."

Rolls-Royce milik William melaju dijalanan Ottawa dengan Loysa di bangku samping kemudi.

"Seharusnya saya naik taksi saja" sungkan Loysa mencoba melirik William. Loysa sadar jika William merasa tidak nyaman sejak tadi, pria itu kadang linglung dan takut-takut menatap dirinya.


William tetap fokus menyetir tanpa menanggapi ucapan Loysa. Tak berselang lama, mobil itu berhenti didepan sebuah asrama universitas Ottawa.

William bergegas membukakan pintu untuk Loysa membuat gadis itu terperangah. Penyangga leher itu membatasi pergerakan Loysa, lalu dengan hati-hati keluar dari mobil dibantu William.

"Terimakasih sudah mengantarkan saya ke rumah sakit dan ke asrama" ucap Loysa begitu keluar dari mobil "Dan...saya sudah baik-baik saja, anda—tidak perlu khawatir" tambahnya dengan ragu.

[][]

"Anda—tidak perlu khawatir"

William mengerem laju mobilnya mendadak, lalu membanting setirnya dengan marah "Shit...shit Loysa" teriak William.

"Fuck...fuck" William marah, pada dirinya sendiri dan sibrengsek Tony. Ingin rasanya William membunuh Tony. Namun yang paling membuatnya terganggu, ucapan Loysa selalu menggema ditelinga William.

"Harusnya kau membenciku" lirih William "Aku sangat muak dengan diriku sendiri"

William membenamkan wajahnya, bertumpu diatas setir mobilnya. Penyesalan itu menggandai pikirannya, menggerogoti hati William. Loysa bagaimana bisa setegar itu setelah dihadapkan tragedi seperti itu?

SHY BOSS BABY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang