Selamat Membaca 🥂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍃🍃🍃
"Kamu itu biasa saja, tapi mampu membuatku terpesona. Ah tidak, ralat! Kamu luar biasa, mana mungkin aku tertarik dengan sosok yang biasa saja."
~Mishelia Betharia~
🍃🍃🍃
2 Minggu yang lalu ....
Setelah memasuki gerbong kereta, Mishelia segera mencari kursi yang telah dia pesan, dan ternyata di samping kursi tersebut dia menemukan pemuda yang sudah duduk nyaman di samping kursinya.
"Maaf Kak, permisi. Mau lewat," ucap Mishelia kepada pemuda itu dan segera diberikan jalan olehnya.
Mishelia menyandarkan dirinya di kursi kereta api kelas eksekutif yang telah dia pilih, dia sengaja memilih kursi dekat dengan jendela kereta api, niat Mishelia adalah menikmati perjalanan dari Surabaya menuju Yogyakarta dengan melihat pemandangan luar kereta.
Beberapa kali Mishelia melirik pemuda yang sedang asik dengan buku di tangannya. "Filosofi Teras" itulah buku yang sedang pemuda itu baca.
Merasa jika dirinya sedang diperhatikan oleh gadis yang ada disampingnya, pemuda itu menoleh dan mengankat sebelah alisnya, seolah bertanya "ada apa?"
Dengan senyum kaku karena tertangkap basah sudah memperhatikan pemuda itu, Mishelia akhirnya mengeluarkan bakat terpendamnya yaitu melakukan perbuatan SKSD alias sok kenal sok dekat. "Hai, kenalin nama aku Mishelia, kalau nama Kakak?" tanyanya untuk memulai percakapan.
"Michael," Jawabnya singkat.
"Kakak suka baca buku?" tanya Mishelia kembali membuat Michael mengurungkan niatnya membaca buku dan menutup buku itu.
Michael mengangguk. "Suka, kalau kamu?"
"Sama, aku suka banget baca buku, salah satu buku yang paling aku suka juga sedang Kakak baca," jelasnya dengan semangat.
"Subbab apa yang kamu suka?"
Mishelia mengerutkan dahi sejenak untuk mengingat-ingat subbab yang telah dia baca. "kalau gak salah subbab 5, tentang mengendalikan interpretasi dan persepsi," jawabnya, "eh bener subbab 5 kan?" sambungnya untuk memastikan.
Michael mengangguk sebagai pertanda jika jawaban Mishelia benar, dia sedikit kagum dengan gadis tersebut dengan sebuah ingatannya. "Keren juga ya ingatan kamu, sampai Subbabnya hafal," sanjung Michael.
Mishelia berdehem dan menyampirkan rambut yang tergrai ke belakang telinga. "Ya pasti lah, IQ diatas rata-rata nih boss," ucap Mishelia menyombongkan diri yang disambut kekehan oleh Michael.
"By the way, ke Yogyakarta, kamu mau pulang atau berangkat?"
"Mau pulang, Kak. Sebenernya aku naik kereta juga karena gabut sih, Kak. Dari Yogyakarta ke Surabaya tadi pagi, beli cimol di Surabaya, terus ini pulang deh," jawabnya santai, Michael kembali tercengang dengan tingkah ajaib gadis di sampingnya ini. Yang benar saja, naik kereta hanya untuk mengisi waktu gabutnya? Apalagi kereta yang sekarang dia naiki adalah kereta kelas eksekutif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia Yang Kau Rindukan
Novela Juvenil"Jangan masuk ke ruang itu, ruang itu dulu pernah terkena badai hebat yang membuat mayoritas kaca pecah menjadi serpihan tajam dan aku belum sempat untuk merenovasinya. Nanti saat kamu masuk, malah kamu akan terluka akibat dari terkena serpihan kaca...