Setelah memasuki gerbong kereta, Mishelia segera mencari kursi yang telah dia pesan dan ternyata di samping kursi tersebut dia menemukan pemuda yang sudah duduk nyaman di samping kursinya.
"Maaf kak, permisi. Mau lewat," ucap Mishelia kepada pemuda itu dan segera diberikan jalan olehnya.
Mishelia menyandarkan dirinya di kursi kereta api kelas eksekutif yang telah dia pilih, dia sengaja memilih kursi dekat dengan jendela kereta api, niat Mishelia adalah menikmati perjalanan dari Surabaya menuju Yogyakarta dengan melihat pemandangan luar kereta.
Beberapa kali Mishelia melirik pemuda yang sedang asik dengan buku di tangannya. Filosofi Teras itulah buku yang sedang pemuda itu baca.
Merasa jika dirinya sedang diperhatikan oleh gadis yang ada di sampingnya, pemuda itu menoleh dan mengankat sebelah alisnya, seolah bertanya ada apa?
Dengan senyum kaku karena tertangkap basah sudah memperhatikan pemuda itu, Mishelia akhirnya mengeluarkan bakat terpendamnya yaitu melakukan perbuatan SKSD alias sok kenal sok dekat. "Hai, kenalin nama aku Mishelia, kalau nama Kakak?" tanyanya untuk memulai percakapan.
"Michael," Jawabnya singkat.
"Kakak suka baca buku?" tanya Mishelia kembali membuat Michael mengurungkan niatnya membaca buku dan menutup buku itu.
Michael mengangguk. "Suka, kalau kamu?"
"Sama, aku suka banget baca buku, salah satu buku yang paling aku suka juga sedang Kakak baca," jelasnya dengan semangat.
"Subbab apa yang kamu suka?"
Mishelia mengerutkan dahi sejenak untuk mengingat-ingat subbab yang telah dia baca. "kalau gak salah subbab 5, tentang mengendalikan interpretasi dan persepsi," jawabnya, "eh bener subbab 5 kan?" sambungnya untuk memastikan.
Michael mengangguk sebagai pertanda jika jawaban Mishelia benar, dia sedikit kagum pada gadis tersebut dengan sebuah ingatannya. "Keren juga ya ingatan kamu, sampai subbabnya hafal," sanjung Michael.
Mishelia berdehem dan menyampirkan rambut yang tergrai ke belakang telinga. "Ya pasti lah, IQ diatas rata-rata nih boss," ucap Mishelia menyombongkan diri yang disambut kekehan oleh Michael.
"By the way, ke Yogyakarta, kamu mau pulang atau berangkat?"
"Mau pulang, Kak. Sebenernya aku naik kereta juga karena gabut sih, Kak. Dari Yogyakarta ke Surabaya tadi pagi, beli cimol di Surabaya, terus ini pulang deh," jawabnya santai, Michael kembali tercengang dengan tingkah ajaib gadis di sampingnya ini. Yang benar saja, naik kereta hanya untuk mengisi waktu gabutnya? Apalagi kereta yang sekarang dia naiki adalah kereta kelas eksekutif.
Setelahnya hening kembali menyapa, Mishelia memperhatikan pemandangan di luar jendela hingga kantuk menghampiri Mishelia. "Kak, boleh minjem bahunya buat bersandar? Aku ngantuk."
"Silakan," ucap Michael mempersilakan Mishelia untuk bersandar di bahunya tanpa menoleh pada gadis itu karena dia sudah mulai hanyut dengan buku bacaanya.
Beberapa saat kemudian Mishelia bangkit dari bahu Michael. "Ini beneran aku boleh bersandar, Kak? Kakak gak punya pasangan, pacar, gebetan, tunangan, selingkuhan, dan sejenisnya kan?"
"Hmm, iya gak punya."
Mishelia kembali menyandarkan kepalanya di bahu Michael. "Kasihan, ganteng-ganteng jomblo, mana masih muda lagi," gumamnya yang masih bisa didengar oleh Michael.
______________________________________
Nyatanya, kita berada di dua titik persepsi yang berbeda. Aku demi kamu, kamu demikian? Aku sepenuhnya, sedangkan kamu, seperlunya? Aku menyempatkan diri bercengkrama denganmu dan kamu sesempatnya bercengkrama denganku. Aku menganggapmu ada sebagai sosok utama, sedangkan kamu menganggapku ada sebagai sosok pengganti dan bayang-bayang darinya yang sedang kamu rindukan. Lalu, untuk dalih yang mana lagi yang cukup membuatku sudi untuk bertahan?
~Miselia Betharia~
🍃🍃🍃
Aku mencintaimu, bahkan dengan sangat dan tanpa alasan. Tapi tidak membiarkanmu terluka olehku adalah sebuah pilihan.
~Michael Ramadenta~
🍃🍃🍃
Saling menaruh harapan terlalu tinggi adalah sumber dari sebuah patah hati. Saranku, coba deh kalian sedikit menurunkan gengsi untuk menyamakan argumentasi yang akan membuat kalian sadar jika kalian memang saling mencintai.
~Byan Restu Aji~
🍃🍃🍃
Jangan terlalu egois memikirkan perasaanmu sendiri dan seolah menjadi korban yang paling mengenaskan, dunia bukan hanya berporos pada cerita hidupmu saja.
~Imanuel Ramadenta~
🍃🍃🍃
Bukankah cinta itu harus diperjuangkan? Aku masih mencintainya, sama seperti sebelum aku pergi, jadi aku ingin mengambil cintaku kembali.
~Aluna Meiramaya~
Hay-hay, akhirnya selah sekian abat lamanya, Author kembali menulis cerita di wattpad.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya, biar author semakin semangat nulis, ah iya. Insyaallah Update seminggu sekali ya kalau gak ada kendala.
Biar gak ketinggalan informasi ceritanya bisa yuk follow wattpad author #zakiya1625 dan instagram milik author #poetica_regina.sha.
With Love
Zakiya
15 Mei 2023_13.42
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia Yang Kau Rindukan
Fiksi Remaja"Jangan masuk ke ruang itu, ruang itu dulu pernah terkena badai hebat yang membuat mayoritas kaca pecah menjadi serpihan tajam dan aku belum sempat untuk merenovasinya. Nanti saat kamu masuk, malah kamu akan terluka akibat dari terkena serpihan kaca...