•PART 1•

300 55 0
                                    

Waktu menunjukan pukul dua belas malam, namun Ara masih setia duduk di kursi kebesaraannya sembari mengecek berkas-berkas dan menanda tangani-nya.

Saat sedang fokus memeriksa berkas-berkas tersebut, pintu ruangan-nya diketuk oleh seseorang dari luar.

Tok...Tok...Tok...

"Masuk" teriak Ara.

Tak lama pintu pun terbuka menampilkan seorang wanita yang umurnya dua tahun lebih tua darinya berjalan masuk ke dalam ruangan-nya sembari membawa satu map berwarna coklat.

"Ra" panggilnya.

Ara menoleh ke arah sumber suara, lalu tersenyum tipis saat melihat orang itu.

"Ada apa Kak Indah?" tanya Ara ke pada orang itu yang bernama Indah.

"Ini tolong tanda tangani dulu, buat meeting besok" jawab Indah sembari menyodorkan map itu pada Ara.

Indah Cahya Nabilla adalah sekertaris Ara sekaligus tangan kanan-nya.

Ara menerima map itu, lalu membukanya dan mulai membaca isi dari map tersebut sebelum akhirnya mentanda tangani-nya.

"Ini Kak" ucap Ara sembari menyodorkan kembali map itu pada Indah setelah tadi dirinya tanda tangani.

"Jadi besok Aku meeting sama CEO Zana Company jam delapan?" tanya Ara, Indah mengangguk sembari menjawab"Iya, kenapa?" jawab Indah sekaligus bertanya.

"Besok Aku ada kelas pagi dan itu juga jam delapan" jawab Ara

Ara saat ini pun berkuliah disalah satu perguruan tinggi nan elit di Ibu Kota. Jangan tanyakan lagi Ara mengambil jurusan apa, sudah pasti ia mengambil jurusan manejemen bisnis. Ara menjadi CEO bukan berarti dirinya tidak perlu lagi belajar, ia sangat perlu mengembangkan ilmu pengetahuan-nya tentang dunia perbisnisan apa lagi saat ini ia menjadi CEO. Maka dari itu ia juga memilih untuk berkuliah, agar ilmu-nya tentang dunia bisnis bertambah.

"Tapi gapapa, palingan besok minta izin lagi aja" lanjut Ara sembari tersenyum.

"Beneran gapapa Ra? kalau misal Kamu mau tetep masuk kuliah Kakak mau bilang sama Lyn (sekertaris CEO Zana Company) aja buat undur waktu meeting-nya jadi sehabis Kamu kelar kuliah" cerocos Indah.

"Gapapa Kak beneran, lagian ini bukan sekali dua kali Ara minta izin ga masuk kelas ke dosen-nya" jawab Ara yang diakhiri oleh kekehan tipis.

"Ya makannya itu, biar Kamu ga keseringan absen" balas Indah.

"Gimana mau nambah wawasan kalau Kamunya sering absen mah Ra" lanjutnya.

Indah berucap seperti itu karena Indah tak mau jika Ara terus-menerus absen tak hadir saat kelas. Karena itu akan membuat Ara tertinggal banyak materi, Indah kasihan pada Ara jika harus seperti itu. Apa lagi saat ia ingat alasan Ara untuk berkuliah sembari berkerja itu untuk menambah wawasannya di dunia bisnis.
Dan Ara pun sangat paham atas ucapan Indah itu, karena ini juga bukan sekali dua kali Indah meminta untuk mengundur waktu pertemuan antara Ara dan rekan bisnisnya.

"Yudah ntar Ara langsung aja yang kirim email-nya ke Ci Lyn buat undur meeting-nya" final Ara.

"Mau sama Kamu aja?" tanya Indah.

"Iya sama Ara aja, sekalian mau minta maaf karena meeting-nya harus diundur beberapa jam" jawab Ara, Indah menganguk sembari tersenyum.

Ara memang seperti ini, jika ada pertemuan dengan rekan bisnisnya dan pertemuan itu harus diundur karena ada kendala dari perusahaannya sendiri pasti akan Ara sendiri yang mengirim email permohonan maaf karena harus mengundur waktu pertemuaan antara mereka. CEO idaman bukan?.

ArashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang