"jadi begitu jeo hyung" ucap junghwan setelah selesai dengan dongeng nya
kedua nya berbaring di sofa markas utama itu hanya berdua karena teman-teman nya berkencan dan para penjaga yang berada di luar ruangan itu
"mommy..yang mengajari mu?"tanya jeongwoo tidak percaya
"humm, benar. mommy baek yang mengajari juju"
jeongwoo sejujur nya selama 20 tahun hidup rasa nya tidak pernah melihat baekhyun menembak atau bahkan memegang pistol sekalipun, karena mommy nya itu terlihat seperti seorang yang penyayang dan lembut yang cukup sibuk dengan butik dan cabang nya dimana-mana
siapa yang menyangka kalau wajah selembut itu ternyata penembak handal?
jeongwoo jadi sedikit takut macam-macam dengan mommy nya karena si mommy ternyata tidak terlalu terlihat seperti cover nya
iya kah? astaga ngeri nya
jeongwoo mengerjabkan mata nya lalu menggeleng kan kepala nya pelan untuk mengembalikan kesadaran nya dan kembali mendongak menatap wajah junghwan yang memangku kepala nya
"jadi, juju suka belajar menembak?"
junghwan yang mendengar pertanyaan itu mengangguk-angguk semangat
"iya! juju suka belajar apa saja!"
jawaban lantang itu membuat jeongwoo tersenyum kecil dan tangan nya terangkat untuk mengelus pipi junghwan. dia jadi takut orang lain akan memanfaatkan semangat junghwan dan mengajari nya yang aneh-aneh
orang lain yang di maksud tentu saja adik tersayang nya
"ju, janji dengan hyung ya?"
"hmm, janji apa??"
"tetap jadi junghwan yang seperti ini ya, kecuali kalau hyung yang mengajari junghwan perlahan untuk berubah. paham?"
"alright, babe"
><><><woohwan><><><
"ju, hyung mau tanya"
junghwan menunduk dan berhenti sejenak memilin rambut lebat jeongwoo
kedua nya kini sudah berada di kamar jeongwoo sejak 2 jam yang lalu
"iya? tanya apa hyung??"
"sebelum bertemu hyung, juju kerja apa?"
"kalau di siang hari tidak ada kelas juju akan bekerja di toko roti membuat donat dan menjadi kasir, di malam hari nya mulai jam 9 juju 3 hari sekali juju akan bekerja di club milik ayah jaehyuk menjadi bartender" jelas junghwan panjang yang tentu saja sedikit nya membuat jeongwoo kaget
junghwan? bekerja di club?
ya walaupun bukan sebagai jalang tentu saja jeongwoo khawatir dengan nya
"sebulan sebelum jeo hyung menolong juju toko roti tempat juju bekerja bekerja bangkrut, jadi juju di pecat dan hanya bekerja di malam hari di club"
jeongwoo perlahan bangkit dari pangkuan junghwan dan menangkup pipi pacar nya yang sedikit gembul itu
"ju, berhenti bekerja di club ya? hyung khawatir"
junghwan tersenyum maklum dan menangkup balik rahang tegas jeongwoo
"hyung, it's gonna be alright. bukti nya sampai sekarang junghwan baik-baik saja kan? jadi jeo hyung tidak perlu khawatir "
"tapi ju, tetap saja hyung khawatir. bagaimana kalau banyak yang menggoda mu di sana?"
"hyung, di club tentu banyak yang suka menggoda, tapi bagaimana bisa junghwan tertarik pada para hidung belang itu jika kekasih junghwan sendiri itu sudah setampan ini?"
jeongwoo yang mendengar itu merasakan hati nya menghangat bahkan pipi nya ikut menghangat dan perlahan memerah. tangan nya menangkup tangan junghwan yang di pipi nya dan mengusap nya perlahan
"janji dengan hyung ya, jangan pernah meninggalkan hyung?"
"selama junghwan bisa dan bukan jeongwoo hyung sendiri yang menginginkan junghwan pergi, so i promise i will never leave you"
><><><woohwan><><><
update edisi my birthday!!
thanks for readers yang udah sempetin ngebaca bahkan nge vote dan coment selama book senior di buat
rana hanya bisa terus ke atas dengan dukungan kalian semua!!
so, i hope you guys always support me kalau mau
bye-bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
senior >< woohwan
Randomapapun itu, hanya jeongwoo yang boleh menyentuh ratu nya sekarang